“Tukarlah sapa dengan semoga. Bukan tega, hanya ingin menjaga. Percayalah, segala rasa yang ada akan lebih indah jika terjaga hanya dalam doa”
-Hanawa Ameira Rexall
•
•
•
Tangerang
⚠️Typo bertebaran⚠️
Malam tiba Nawa sedang berkumpul bersama teman temannya di teras Ndalem namun bukan raut bahagia yang ia tunjukkan justru raut wajah sedih dan lesu yang ia tunjukkan. Hal itu tentu dapat langsung mendapat perhatian dari teman temannya walau hanya mata yang tertampak akan tetapi justru mata lah yang tak pernah bisa berbohong
"Kamu kenapa gitu mukanya?" Tanya Nara ia pun duduk disamping Nawa yang terlihat sedari tadi hanya diam dan melamun
"Ngga papa kok Nar" Jawab Nawa ia merasa sangat sedih terlebih malam ini adalah malam pernikahan ke 5 bagi pernikahannya dan Gus Azkar namun sang suami belum juga pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 22.11 malam
"Ngga papa gimana nya udah coba cerita kenapa?" Ujar Raisa Nawa menggeleng hanya helaan nafas yang terdengar dari wanita itu
"Adek gue kenapa tuh? Lo gak papa kan?" Tanya Gino sepertinya pria itu juga menyadari jika ada yang salah dengan adiknya itu namun hanya dibalas gelengan oleh sang empu
"Bilang aja Han cerita gak papa" Ujar Nara mengelus punggung Nawa namun bukannya menjawab Nawa justru menangis memeluk Nara erat untung para anak anak sudah tidur semua
"Astaghfirullah haladzimm kamu kenapa?" Tanya Raisa panik tak biasanya Nawa seperti ini pikirnya
Gus Fauzan Adit dan Zulfikar mendekat menatap Nawa yang sedang menangis dalam pelukan Nara Gus Badru yang awalnya sedang sibuk dengan laptopnya pun langsung teralih pada Mba nya yang menangis secara tiba tiba
"Mba Hana kenapa?" Tanya Gus Badru namun Nawa tak menjawab ia hanya menangis
Kia yang tahu semua hal yang menimpa Nawa pun langsung mengambil alihnya dari pelukan Nara dan memeluknya erat sembari mengelus punggung perempuan itu lembut
"Aku paham kok tapi ngga mungkin Gus Azkar gitu, kita tunggu dia pulang yah? Ini juga kan anniversary pernikahan kalian jangan nangis yah" Ucap Kia membuat yang lain kebingungan Nawa hanya mengangguk namun bohong rasanya jika ia tak menangis
"Kia kenapa ini? Jelasin dong" Ujar Nara yang sudah sangat kepo
Kia menaruh jari telunjuknya pada mulutnya itu. "Shutt nanti aku kasih tahu" Ucap Kia Nara mengangguk dan membiarkan Kia menenangkan Nawa
Seusai Nawa sudah mulai tenang Kia langsung menceritakan hal yang menimpa Nawa dengan detail semua teman temannya itu pun menganga tak percaya mana mungkin Gus Azkar berani melakukan hal seperti itu
Namun tiba tiba saja mobil berwarna hitam itu terparkir pada parkiran Ndalem dan turunlah se sosok Gus Azkar yang membawa buket bunga begitu besar akan tetapi bukan itu yang menjadi sorotan mereka melainkan mereka sangat terkejut karena melihat seorang perempuan yang ikut turun dari mobil Gus Azkar
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAZKAR [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️follow sebelum baca⚠️ Muhammad Anas Azkar Al-Akbar putra sulung dari pemilik pesantren terbesar kedua di Indonesia yang bernama Rasyid dan sang Umi yang bernama Arum pria berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang Qori internasional karena memenang...