HN-62

2.1K 69 2
                                    

Seperti lembar terakhir pada sebuah buku, padamu lah pulangku menuju

-Gus Azkar-

Tangerang

⚠️Typo bertebaran⚠️


Nawa dirawat di rumah sakit sekitar hampir 1 Minggu kini semua teman dan keluarganya sedang berkumpul hendak membantu mempersiapkan kepulangan Nawa di pesantren sedangkan salah satu santri abdi di perintahkan untuk menjemput Nawa dan Gus Azkar di rumah sakit juga Ifaa

Berita telah kembalinya Gus Azkar belum siapa pun tahu hanya mereka mereka yang dekat saja yang tahu, niatnya mereka akan memberitahukan semua itu hari ini hari dimana Nawa sudah bisa pulang dari rumah sakit

Sedangkan Nawa sedang duduk pada kursi taman  yang berada di depan rumah sakit bersama suami dan juga putrinya menunggu jemputan disana

Tak lama mobil berwarna putih pun tiba di depan mereka pintu depan terbuka menampilkan seorang santriwan yang memang ditugaskan oleh Gus Badru

"Assalamu'alaikum Ning saya yang ditugaskan oleh Gus Badru untuk menjemput Ning disini, mari" Ucap santri tersebut dengan terus menunduk Nawa pun tersenyum mendengar itu

"Wa'alaikumsalam" Jawab Nawa dan Gus Azkar

Sang santri yang mendengar itu pun langsung tersentak ia pun mendongak dan melihat jika tepat disamping Ning nya itu ternyata ada Gus Azkar sehingga membuatnya hanya diam melamun

"Tidak usah seperti itu saya tahu saya tampan, sudah ayo cepat yang lain sudah menunggu di pesantren" Ujar Gus Azkar hal itu tentu semakin membuat sang santri menganga

"G-Gus? K-kok?-" Santri itu menghentikan bicaranya menunduk dalam dan tak lama ia pun berjalan mundur mempersilahkan Nawa Gus Azkar dan Ifaa yang berada dalam gendongan Gus Azkar masuk kedalam mobil itu dengan senang hati ketiganya pun masuk kedalam mobil itu yang tak lama melaju

"Abba abba" panggil Ifaa pada Gus Azkar dan Gus Azkar pun menoleh menatap wajah sang putri tercintanya

"Iyah sayang kenapa?" Ucap Gus Azkar lembut Ifaa tertawa menatap wajah abba nya itu

"Abba abba, Ifaa tantik tan tayak umma?" Ucap Ifaa sembari menaruh kedua telapak tangannya pada kedua pipinya itu membuat Gus Azkar sangat gemas

"cantik kok tapi lebih cantikan umma kamu" Ujar Gus Azkar terdengar sangat jujur namun Ifaa hanya diam menatap wajah abba nya itu tanpa berkedip

"Akaa jangan gitu mau nangis itu" Ujar Nawa ia pun mengambil alih Ifaa dari Gus Azkar memangkunya dan memberikan gadis kecil itu satu buah Al Qur'an kecil

"Udah Ifaa sayang jangan dengerin abba yah? Ifaa cantik kok sayang, Ifaa ngga perlu kelihatan cantik dimata manusia tapi Ifaa harus kelihatan cantik dimata Allah yah?" Ujar Nawa Ifaa pun mengangguk membuka Al-Qur'an itu dan membacanya lya

Gus Azkar terdiam dan tersenyum melihat Nawa yang sungguh sangat gigih mendidik Ifaa rasanya ia sangat beruntung mendapatkan istri seperti Nawa yang selalu ada untuknya dan memaafkan segala kesalahannya

"Hawa" Gus Azkar mencium kening istrinya itu merasa sangat bangga ternyata walau ditinggal dalam jangka waktu yang lama Nawa bisa mendidik putri mereka dengan benar

Nawa tersenyum mendapati tingkah sang suami ia pun memeluk erat Gus Azkar rasanya ia sangat tak ingin jauh jauh dari suaminya itu

"Ya allah jiwa jomblo saya meronta melihat Ning dan Gus saya ini semoga engkau mendekatkan jodoh hamba ya allah" Batin sang santriwan

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang