HN-32

3.2K 97 0
                                    

Aku tak lagi menunggumu, ini adalah perubahan paling sukar bagiku dan tak kutemukan lagi namamu di sepertiga malam ku

-Aynara Faliza Azhari

Tangerang

⚠️Tandai Typo⚠️

Gus Azkar menghampiri para sahabatnya yang sedang berada di teras masjid ntah apa yang akan mereka lakukan biasanya jika mereka datang mereka akan pergi ke salah satu asrama yang memang dibuat oleh mereka sendiri itu adalah asrama khusus hanya untuk mereka namun kini mereka malah berkumpul di masjid

"Assalamu'alaikum" salam dari Gus Azkar dan Gus Badru itu membuat para sahabat yang sedang mengobrol itu teralih

"Wa'alaikumsalam" Jawab mereka semua

"Akhirnya datang juga lo" Ucap Zulfikar

"Afwan tadi lagi ngobrol sama umi" Ucap Gus Azkar ia pun ikut bergabung dengan para sahabatnya itu begitupula dengan Gus Badru

"Eh eh bentar, ini adek lo?" Tanya Adit yang baru peka jika ada orang yang ikut dengan Gus Azkar

"Iyah ini Badru" Sahut Gus Azkar

"Widihh udah gede lu dek" Timpal Zulfikar ia langsung berjabat tangan dengan Gus Badru dengan senang hati Gus Badru menerimanya

"Ya iyalah bang masa mau kecil terus" Sahut Gus Badru diiringi tawa kecil dari mereka

"Gimana pendidikan Lo?" Tanya Adit pada Gus Badru

"Alhamdulillah saya sudah lulus kuliah tahun lalu dan sekarang saya ingin mengabdi di pesantren Abi saja, lagipula sebentar lagi pesantren ini akan memiliki seorang seorang Ning" 

Ucapan dari Gus Badru itu membuat semua teman Gus Azkar tercengo. "N-Ning?"

"Iyah Ning--pmft"

Gus Azkar menutup mulut Gus Badru dengan lengannya jika hal ini tidak dilakukan sudah pasti semua sahabatnya tahu sebelum waktunya jika ia sudah melamar Nawa. "Diem dek" Bisik Gus Azkar namun dengan cepat Gus Badru melepas paksa tangan Gus Azkar yang menutupi mulutnya itu

"Kenapa?" Tanya Gus Badru dengan berbisik juga

"Jangan dulu kasih tahu mereka, nanti malam biar Abi sendiri yang bilang" Gus Badru mengangguk paham hampir saja ia menggagalkan rencana abangnya itu

"Eh! Apenih bisik bisik, tak tengok ke kite orang ka sini" Ucap Zulfikar dengan logat Malaysia nya

"Ga usah sok Malay language lu" Ujar Adit

Zulfikar yang merasa tersinggung pun memukul kuat lengan Adit. "Emang lo bisa?" Tantangnya

"Sakit ege!" Pekik Adit ia pun membalas pukulan dari Zulfikar sehingga pertengkaran diantara mereka pun tak bisa dihindarkan

"Abang Nemu temen kayak gini dimana?" Tanya Gus Badru membuat Gus Azkar tertawa setelahnya

"Di kolong jembatan kayaknya waktu itu" Gus Azkar tertawa setelah mendengar ucapannya sendiri di ikuti dengan Gus Badru yang turut tertawa bersamanya

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang