“Jangan bandingkan kehidupan mu dengan siapapun, karena mentari tak akan pernah serupa dengan rembulan, semua bersinar diwaktu nya masing masing”
-Nazwaahlan
•
•
•
Tangerang
⚠️Typo bertebaran⚠️
Seusai mengisi sebuah acara Gus Azkar dan Nawa langsung kembali ke rumah mereka sepanjang jalan Gus Azkar tak henti hentinya berceloteh ntah mengapa sejak 3 hari yang lalu Gus Azkar sangat sangat suka berbicara membuat Nawa sedikit risih akan tetapi ia hanya diam dan membalasnya dengan seulas senyuman
"Sayang" panggil Gus Azkar Nawa yang sedang berada di ruang keluarga pun menyahut
"Iyah aku disini Akaa" Jawab Nawa tak lama Gus Azkar datang dengan berlari dan langsung memeluknya erat
"Jangan jauh jauh" Ucapnya. Nawa menghela nafas semakin kesini justru Gus Azkar yang semakin manja terhadapnya mungkin itu pengaruh kehamilan
"Yang hamil itu aku atau Akaa? Ketukar ya?" Ujar Nawa sedikit geram namun Gus Azkar tertawa mendengarnya
"Maaf saya terus menerus menempel padamu tak membiarkan mu tenang, jujur saya juga tidak tahu kenapa tiba tiba saya ingin terus bertindak seperti itu padamu humaira" Ucap Gus Azkar Nawa mengangguk ia tahu pasti karena kehamilan
"Akaa"
"Iyah sayang?"
"Ke pesantren yuk? Udah lama ngga kesana kangen" Ucap Nawa ia kemudian menatap wajah suaminya itu sembari mengedipkan matanya memelas
"Kangen? Kok kamu kangen sama pesantren sedangkan sama suami sendiri ngga?" Ujar Gus Azkar Nawa memutar bola matanya malas
"Akaa ayo dong nanti sekalian beli buah kasian" Ucap Nawa merengek
"Buah kasian? Apa itu?" Ujar Gus Azkar bertanya tanya
"Udah ayo intinya mau ke pesantren titik! Kalo Akaa ngga mau aku jalan" Ucap Nawa tak main main Gus Azkar tentu terlonjak kaget ia pun langsung memeluk istri kecilnya itu lagi
"Cium dulu" Ucap Gus Azkar
"Ngga. Udah ih ayo Nawa pengen ketemu Umi Gus! Kangen sama umi!" Ucap Nawa namun Gus Azkar hanya diam seolah tak peduli
"Akaa! Terserah Nawa jalan aja ke pesantren" Ucap Nawa ia pun meraih ponselnya dan pergi dengan menghentakkan kakinya pergi dari sana
Gus Azkar tersentak ia langsung berdiri dan berlari mengejar Nawa istrinya saat tengah mengejarnya hujan turun begitu besar disertai angin yang kencang juga petir yang menyambar
"Hawa!" Panggil Gus Azkar
Nawa yang kebetulan sudah merasa takut berlari cepat menuju suaminya namun angin terlalu kencang membuatnya semakin kesusahan untuk melihat sekitar
"Akaa" panggil Nawa namun tak kunjung ada sahutan dari suaminya itu
"Akaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAZKAR [COMPLETED]
Novela Juvenil⚠️follow sebelum baca⚠️ Muhammad Anas Azkar Al-Akbar putra sulung dari pemilik pesantren terbesar kedua di Indonesia yang bernama Rasyid dan sang Umi yang bernama Arum pria berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang Qori internasional karena memenang...