“Jangan rindu, Dia bukan mahrammu, jangan cemburu, Dia bukan halalmu”
•
•
•
Tangerang
⚠️Tandai Typo⚠️
Jam sudah menunjukkan pukul 23.22 hampir tengah malam tepatnya, semua santri sudah memasuki alam mimpinya masing masing namun berbeda dengan keempat orang yang sedang menjaga Nawa yang sejak beberapa jam lalu pingsan dan tidak kunjung sadar juga mereka adalah Nara Raisa Kia dan Raya
Mereka sedari berjam jam yang lalu menunggu Nawa siuman Nara Raisa dan Kia terlihat sudah sangat mengantuk karena mereka tak biasa tidur malam Nara sudah sangat mengantuk hingga akhirnya ia pun menjadikan pundak Raya sebagai sandaran untuknya tidur
"Mending kalian pulang gih ke asrama, Nawa biar kakak dan para Tim Hadroh yang menjaganya" Ucap Raya ia sangat kasihan pada Nara yang sangat kelelahan yang kini sedang tidur pada pundaknya
"Tapi kak, kita mau nunggu Hana sadar" Ucap Raisa keukeh
"Kasian kalian, udah ga papa biar kakak dan para Tim Hadroh yang menjaga Hana disini" Ujar Raya
"Udah lah Rai, mending kita nurut aja lo juga udah ngantuk banget kayaknya" Sahut Kia ia pun berdiri dan mengambil alih Nara yang sudah tertidur pulas
"Berat bet nih bocah" Celetuk Kia ia memapah Nara dan mulai berjalan menuju asrama
"Ka, Aku titip Hana yah," Ucap Raisa sebelum ia pamit pergi kembali ke asrama nya
"Iyah tenang aja" Ucap Raya ia Kemabli duduk tepat di samping Nawa yang masih setia memejamkan matanya
Tiba tiba terbesit beberapa pikiran pikiran yang cukup mengganggu di hatinya. "Banyak yang mengatakan bahwa kamu lebih baik daripada kakak dek, tapi walau begitu kakak tak akan pernah menyalahkan mu akan semua itu, walau memang hati kakak sakit jika mendengar itu. tapi, kakak tak akan pernah mendengarkan mereka, kakak akan selalu mendukungmu dan akan selalu menyayangimu" Ucap Raya dan memang sejak Nawa bergabung dengan Tim Hadroh para warga Pesantren mulai membanding bandingkan dirinya dengan Nawa dari mulai segi vocal nya dan yang lainnya
"lo ngapain ngurusin si jamet belokan gang?" Ujar Riya yang tiba tiba muncul ntah kapan ia berada disana
"Astaghfirullah, Salam dulu Ri" Ujar Raya
"Yaelah ribet lu, assalamu'alaikum" Riya duduk di salah satu kursi yang berada disana dan mulai sibuk memandangi Nawa dari ujung kepala sampai ujung kaki
"Kamu masih tidak suka dengan Hana?" Tanya Raya ia mulai beralih pada adiknya ia duduk tepat di samping Riya berusaha berbincang dengannya
"Ya" Balas singkat Riya
"memang nya apa kesalahannya Hana sama kamu?"
"Lo bego atau tolol?!" Pekik Riya
"Maksud kamu?" Raya kebingungan dengan ucapan Riya
"Lo itu emang terlalu bego! Terlalu alim! Asal lo tahu yah, semenjak ada jamet itu popularitas lo itu jadi menurun drastis cuman karena dia! Lo seharusnya benci sama dia, dia udah rebut posisi tunggal lo sebagai Vocalis Hadroh Syubbal Khair dan dia juga udah buat lo di banding bandingkan seluruh warga pesantren. Lo gak ada niatan apa balas dendam sama dia?" Riya sangat muak dengan Raya kembarannya itu ia terlalu baik menurutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAZKAR [COMPLETED]
Teen Fiction⚠️follow sebelum baca⚠️ Muhammad Anas Azkar Al-Akbar putra sulung dari pemilik pesantren terbesar kedua di Indonesia yang bernama Rasyid dan sang Umi yang bernama Arum pria berusia 24 tahun itu kini menjadi seorang Qori internasional karena memenang...