HN-14

3.4K 116 1
                                    

..qira'at sa'iida..

Dan bila hatimu telah menemukan sesuatu yang indah, maka jangan mencari yang lebih indah, sehingga itu semua membuatmu kehilangan keduanya



"Sudah tentu saya sangat tidak keberatan justru saya sangat mendukung ini semua Umi" Sahut Raya di iringi dengan sebuah senyuman yang merekah

"Alhamdulillah" Ucap Nyai Arum

"Hamasah dekk" Ujar Raya ia menggenggam tangan Nawa lalu membawanya untuk duduk tepat di hadapan para Tim Hadroh sedangkan Nara ia ikut duduk di samping Ustadzah Rumi

[Hamasah=Semangat]


"Ini ambil" Raya memberikan mic yang sudah tersedia disana

Nawa meraih mic itu tangannya gemetar tak percaya jika impian nya selama ini yang ingin menjadi Vocalis Hadroh akhirnya tercapai juga kali ini

"Kita tes tanpa iringan Hadroh terlebih dahulu ya" Ucap Ustadzah Rumi

"Untuk lagu atau sholawat nya terserah kamu saja" Ucap Ustadz Robi

"Na'am Ustadz" Jawab Nawa

"Ayo dek hamasahh" Ucap Raya menyemangati Nawa ia tahu pasti Nawa sedang gugup saat ini

"Syukron kak" Nawa terus menggenggam jari jemari Raya dengan kuat jantung nya berdegup kencang saat ini ia gugup sangat gugup

"HAMASAHH HANAA! KAMU PASTI BISA!! SEMANGAT WUU!" Nara berteriak membuat semua orang menatap tajam kearah nya

"Naraa" Tegur Raya

"Maaf kak" Cicit Nara nyali nya langsung ciut jika berurusan dengan Raya

"Hana namanya" batin Gus Azkar senyuman terbit di bibirnya stelah mendengar nama itu

"Mulai lah nak" Ujar Nyai Arum

Nawa hanya mengangguk ia mulai menarik nafasnya dan mendekatkan mic yang ia genggam ke mulutnya

"Bismillahirrahmanirrahim" batin Nawa seraya menghela nafas dan mulai membuka suaranya

Aayaatuhu tarwiil madaa

wa-shifaatuhu nab'ul hudaa

narqol jinaana bihubbihi

Lan tastaqiima hayaatunaa..

illaa bihi

Huwal qur'aanu wal-furqoon

ilaihi tunshitul akwaan

wa-fiihi tu'ath-thorul aadzaan

huwal qur'aan

Dliyaa'un yamla'ul aafaaq

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang