HN-52

2.7K 70 0
                                    

itulah sebabnya, aku ingin menjadi awal. dalam segala langkah, yang berakhir bersama mu

-Muhammad Anas Azkar
Al-Akbar

Tangerang

⚠️typo bertebaran⚠️

*Jangan lupa spam
Vote*

Gus Azkar baru saja kembali sekitar jam 19.55 setelah mengurus berapa hal yang mendadak hanya 2 jam saja ia pergi. ia pun masuk kedalam dengan mengucap salam namun ketika ia membuka pintu tak ada sahutan dari salamnya itu

"Assalamu'alaikum" Ulang Gus Azkar namun masih tetap sama tak ada sahutan kemana istrinya pergi pikirnya

"Hawa humairaa zaujati" Gus Azkar terus menerus memanggil ke segala penjuru rumah dan ketika ia masuk kedalam kamar ternyata istrinya itu tidur di atas sajadah dengan Al-Qur'an yang masih terbuka

Gus Azkar mengelus lembut punggung istrinya yang masih mengenakan mukena itu. "Sayang?" Panggilnya namun tak ada sahutan istrinya itu sudah tertidur lelap

Gus Azkar menggendong tubuh sang istri lalu menidurkannya di kasur mencium dahinya lalu menyelimutinya. Ia pun beranjak menaruh ponselnya lalu pergi ke kamar mandi

4 menit berlalu Gus Azkar keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya yang masih tidur ia pun pergi ke dapur untuk memasak makan malam untuk dirinya dan istrinya itu sudah 3 hari ia berada di rumah itu dan alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar

Selama 15 Gus Azkar memasak setelah memasak ia pun berjalan menuju kamar untuk membangunkan istrinya itu karena ia yakin pasti istrinya belum makan. Dengan perlahan ia menepuk pipi Nawa yang lelap tertidur

"Sayang ayo bangun makan dulu" Dengan lembut Gus Azkar membangunkan Nawa dan tak lama istrinya pun tersadar dan langsung merubah posisinya menjadi duduk namun tiba tiba Nawa naik ke pangkuan Gus Azkar memeluknya lalu kembali menutup matanya

"Akaa kapan pulang nya? Kok lama?" Tanya Nawa dengan suara parau

Gus Azkar mengangkat tangannya mengusap kepala istrinya itu. "Saya sudah pulang sedari tadi namun kamu tidur, dan saya minta maaf ternyata rapat yang di adakan di cafe tadi sangat panjang" Jawab Gus Azkar dan tak lama dapat ia rasakan istrinya itu mengangguk

"Terus kok bangunin Nawa?" Gadis itu semakin mengeratkan pelukannya karena merasa sangat nyaman

"Kamu pasti belum makan kan?" Tanya Gus Azkar Nawa menggeleng sebagai jawaban

"Makanya saya bangunin, ayo makan dulu" Ajak Gus Azkar ia pun melepaskan pelukannya namun istrinya itu tak mau melepaskannya

"Kenapa?" Tanya Gus Azkar yang merasa bingung

"Nawa mual lagi pusing juga" Jawab Nawa sontak membuat Gus Azkar panik

"Kamu sudah minum obat?" Tanya Gus Azkar Nawa menggeleng terdengar helaan nafas dari Gus Azkar

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang