HN-49

3K 99 0
                                    

Aku lihat dosa dosaku seakan begitu besar namun saat ku sandingkan dengan ampunanmu, ternyata ampunanmu jauh lebih besar

-Imam Syafi'i

Tangerang

⚠️Typo bertebaran⚠️

Gus Azkar dan Nawa memutuskan untuk sholat subuh di rumah saja tidak di masjid seperti biasanya kini kedua pasutri itu sedang tadarus bersama sehabis sholat subuh tadi

Tak lama tadarus mereka akhiri saling menaruh Al-Qur'an nya masing masing lalu kembali duduk di tempat semula saling berhadapan

"Tadi malam Akaa selesai urusan jam berapa?" Tanya Nawa membuka suara Gus Azkar yang kebetulan sedang fokus memainkan ponselnya itu tak menyadari jika istrinya bertanya

"Ka?" Panggil Nawa

"Akaa?"

"Gus..."

"Gus Azkar?" Nawa memanggil dengan panggilan yang tak biasa ia sebut namun reaksi Gus Azkar tetap sama tetap fokus pada ponselnya itu membuat Nawa kesal

Kesal karena suaminya lebih fokus pada handphone nya Nawa beranjak melepaskan mukenanya dan berjalan keluar meninggalkan kamar dan pergi begitu saja

Beberapa menit berlalu sudah ada sekitar 12 menit berlalu sejak Nawa pergi Gus Azkar sangat fokus dengan benda pipih miliknya karena masalah kantor ia juga sangat terkejut ketika tak melihat adanya kehadiran sang istri disana

Gus Azkar pun langsung mengusap wajah gusar dan beranjak untuk mencari sang istri keluar dari kamar lalu pergi menyusuri pesantren yang mana kini ternyata sudah jam 05.55 banyak santri berlalu lalang karena harus sekolah dan mengerjakan aktivitas lainnya mereka berbondong bondong berlarian mungkin takut antri mandi

Gus Azkar terus menerus mencari namun ia tak kunjung menemukan istri kecilnya ia pun memilih pergi ke rumah Erik takut saja jika Nawa ada disana dan benar dugaannya ternyata Nawa istrinya berada disana sedang bermain dengan Zidan

"Aaaa..." Zidan membuka mulutnya lebar menerima suapan dari Nawa kekehan terdengar sangat renyah di telinga Gus Azkar ia sudah sangat khawatir pada istrinya takut menghilang namun ternyata ada disini

Dengan perlahan Gus Azkar berjalan menghampiri istri dan ponakannya itu. "Hawa" panggil Gus Azkar Nawa yang memang merasa terpanggil langsung berbalik dan menatap wajah suaminya

"Kenapa Gus?" Ujar Nawa terdengar nada itu cukup ketus sepertinya istrinya marah kepadanya

"Kamu marah?" Tanya Gus Azkar dengan cepat Nawa menggelang ia kembali meraih sendok yang ia taruh sebelumnya lalu kembali menyuapi Zidan

"Abang ngga bisa gangguin aku sama kakak cantik" Ucap Zidan ia merentangkan tangannya mencoba menghalangi Gus Azkar yang hendak membawa Nawa pergi namun sayang dengan begitu cepat Gus Azkar meraih kedua tangan istrinya lalu menggendongnya dan membawanya pergi dengan cepat membuat Zidan menangis kencang

"Abang jahat!! Umi! Abi!" Zidan menangis histeris mendengar itu Gus Azkar hanya tertawa ringan sedangkan Nawa memberontak dalam gendongan Gus Azkar merasa malu karena saat ini mereka menjadi pusat perhatian semua orang

"Turunin Nawa Gus! Malu ih" Ujar Nawa dengan terus berusaha memberontak agar suaminya itu menurunkannya sampai

"Tidak" Tolak Gus Azkar membuat Nawa semakin memberontak karena Nawa yang terus memberontak Gus Azkar terpaksa menurunkannya lalu menatap tajam wajah istrinya

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang