HN-30

4K 115 0
                                    

Ketika kau sudah tak ada di sampingku, ketahuilah namamu selalu ku sebut dalam doaku

-Gino Mirnando

Tangerang

⚠️Tandai Typo⚠️



2 Hari berlalu setelah hari dimana Syahkara mengungkapkan perasaannya terhadap Nawa maka pada hari itu juga Syahkara memutuskan untuk pergi kembali ke Mesir untuk kembali membina segalanya yang sudah rusak dan gugur karena CINTA

Tanpa diketahui oleh siapapun Gus Azkar mendatangi rumah Hilya bersama dengan kedua orangtuanya yakni Nyai Arum dan Kyai Rasyid untuk tujuan tertentu

"Assalamu'alaikum" Kyai Rasyid mengetuk pintu rumah Hilya sembari mengucapkan salam

"Wa'alaikumsalam eh Abi ayo masuk" Hilya membuka luas pintu rumahnya dan mempersilahkan Kyai Rasyid Nyai Arum dan Gus Azkar untuk masuk setelah semuanya masuk mereka semua pun berkumpul di ruang keluarga rumah Hilya

"Assalamu'alaikum abii umi" Erik yang baru saja datang menyalimi tangan Kyai Rasyid dan Nyai Arum begitupun dengan Gus Azkar

"Wa'alaikumsalam Erik" Jawab Kyai Rasyid dan Nyai Arum

"Wa'alaikumsalam Bang Erik" Jawab Gus Azkar

"Sudah mengajarnya?" Tanya Kyai Rasyid karena memang sekarang jadwal sekolah anak pesantren Erik memiliki jadwal mengajar pada salah satu kelas disana mungkin ia sudah selesai mengajar maka dari itu ia segera pulang

"Alhamdulillah sudah selesai" Ucap Erik ia pun duduk di sofa yang berhadapan dengan Kyai Rasyid dan Nyai Arum beserta putranya

"Assalamu'alaikum" suara bariton milik seseorang itu berhasil membuat semua orang tertuju padanya seorang laki laki dengan tinggi badan ideal kulit berwarna putih dan mata yang sipit itu memasuki rumah Hilya dan langsung menyalimi tangan Kyai Rasyid Nyai Arum dan Gus Azkar begitupula dengan Hilya dan Erik

"Kaifa haluk?"

"Alhamdulillah baik" Sahut semua orang disana

"Na'am Alhamdulillah"

"Masyaa allah putra Umii Druu, kamu baru pulang? Kok ngga ada kabarin umi?" Tanya Nyai Arum ia menarik telinga milik putranya sehingga membuatnya terduduk di sampingnya

"Hhe maaf Umi biar kejutan gitu" walau sudah sangat lama tinggal di Kairo Gus Badru masih tetap lancar berbahasa Indonesia

"Badru Badru, Alhamdulillah tepat sekali kamu pulang hari ini" Ujar Kyai Rasyid membuat Gus Badru menatap aneh kearah abi nya itu

"Maksud Abi?" Tanya Gus Badru

"Udahh sini aja lihat nanti kamu juga paham" Ujar Nyai Arum dengan kekehannya sedangkan Gus Badru hanya mengangguk menuruti perkataan dari Umi nya itu

"Badru sekarang udah besar, Zidan juga pasti pangling lihat kamu" Ujar Hilya dengan membawa beberapa makanan ringan dan beberapa gelas kopi dan teh untuk disajikan

HANAZKAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang