01-Serba-serbi Kakak Adek

5.9K 244 24
                                    

Ketakutan Joong setiap melipir ke rumah partner kerja sekaligus omeganya adalah tatapan maut yang di berikan oleh para adik dari sang partner. Bak anjing galak penjaga rumah, Gemini dan Phuwin siap menerkam Joong kapan saja bila berlaku macam-macam pada kakak tertua kesayangan mereka.

"Abang, adek, mas Joong kan cuma jemput kakak, gak akan dia macem-macem, lho!" Tegur Krist yang tidak enak pada pasangan anak sulungnya, "Maaf ya Joong, mereka kayaknya masih belum rela kakaknya udah punya alpha," Tutur Krist tidak enak hati.

Sementara itu Joong mengangguk kikuk, "Hehe iya om, santai aja, itu kan mereka artinya sayang sama Dunk,"

"Halah, iri aja mereka tuh! Yang lagi dipepetin buaya sama yang lagi bro-zone mending bubar, deh! Gak usah gangguin alpha gue!" Entah dari arah mana, Dunk sudah menyahut duluan, padahal batang hidungnya belum nampak di ruang tengah.

Lantas Phuwin dan Gemini merotasikan matanya malas, "Udahlah, gue mau nyamperin Fou dulu, ada janji latihan band kita," Akhirnya setelah sepuluh menit berdiri di belakang sang papi bersama Phuwin mengintimidasi Joong, Gemini beranjak pergi ke kamarnya, mengambil ponsel dan uang serta kunci motor matic yang daddy-nya belikan saat ulang tahunnya yang ke tujuh belas, "Papi aku jalan, awas aja kalo Joong berani macem-macemin kakak,"

"Mas Joong!" Tegur Krist tegas.

"Whatever,"

Aura intimidasi alpha muda itu hampir sama seperti aura alpha daddy-nya. Gemini selaku satu-satunya alpha di tiga bersaudara Ruangroj tersebut memiliki peran penting dalam melindungi kedua kakaknya yang berstatus omega, mseskipun Gemini masih berusia delapan belas tahun.

Tinggalah Phuwin, si anak tengah yang masih memberikan tatapan intimidasi khas omeganya. Alih-alih menyeramkan, justru nampak lucu di mata papi dan kakaknya.

"Kamu nggak bimbingan, bang?"

Pertanyaan papinya yang paling membosankan, Phuwin merotasikan matanya malas, "Males pi, pak Pond bukannya ngoreksi malah modus," Keluh Phuwin, "Gak bisa ganti dosbing apa, ya? Daddy juga gapapa, deh! Mau kena revisi berkali-kali pun abang gak masalah, yang penting jangan sama pak Pond,"

Dunk tertawa, omega tersebut mengambi tempat duduk di sisi kanan adiknya, "Ngaco! Daddy ngajar sastra Jepang, lo mau diomelin Daddy pake dialog anime?" Ledek Dunk lalu memakan sarapannya, "Nanti gini..."

"Dunk Natachai,"

Saudara tertua itu meringis, "Maaf, ya udah deh, kalo mau bimbingan, minta temenin aja sama Gemi, dia kan galak tuh sama alpha," Saran Dunk.

Kemudian Joong mengangguk, "Iya ajak Gemini aja! Sama gue aja galak banget," ujarnya menimpali.

"Mas Joong gak di ajak, mending diem," Joong total terdiam karena selaan Phuwin yang galak.

"Udah lah! Gue berangkat dulu, papi aku jalan, ya!"

"Hati-hati!"

***

Sesuai janji, Gemini telah berdiri di depan kamar Fourth, tidak salah, depan kamar Fourth, atas izin sang tuan rumah tentunya. Mengetuk pintu si adik kelas yang berada di dalam kamar yang masih asyik grasah-grusuh membereskan kekacauan teman-temannya yang menginap malam tadi.

"Fou! Buka pintu-"

Ceklek

Dengan berantakan, Fourth dan feromonnya yang sedikit menguar karena keringat yang mengucur keluar dari pori-pori kulit lehernya. Serta degup jantung yang tidak karuan karena sosok tampan sudah berdiri rapi di depannya, "Hehe, maaf kak, gue kesiangan,"

Gemini tertawa kecil, "Udah gue duga sih, makanya gue kesini lebih cepet," Gemini menengok ke dalam kamar, "Temen-temen abis nginep, ya? Semalem suaranya berisik banget,"

Rumah CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang