"Gimana kalo... Fourth hamil,"
Semua kegiatan keluarga Ruangroj dan Vihokratana terhenti, semua mematung termasuk Gemini yang merasa tidak pernah menyentuh Fourth dengan intim. Jantung Krist mencelos, ia kehilangan keseimbangan tubuhnya hingga Dunk dan Singto harus memapah Krist menuju kursi teras kediaman Vihokratana. Sedangkan New sudah sesak nafas di sebelah Krist hingga Tay harus berlari masuk ke dalam rumah mencari aromaterapi milik sang omega.
Dunk maju paling pertama hendak menghajar adiknya yang dianggap brengsek itu, "Lo ngapain anak orang, anjing?!" Pakaian Gemini ditarik sang kakak yang murka, tak peduli umpatan tidak sopan yang terlontar di depan orang tuanya.
"Kak! Gue nyentuh Fourth aja nggak pernah! Gue gak sebrengsek itu!" Protes Gemini panik berusaha melepas tangan kakaknya yang emosi. Gemini sama-sama kalut, otaknya berpikir keras siapa yang menghamili omeganya padahal ia baru kembali dari Belanda belum genap satu minggu.
Suasana makin tidak kondusif, Fourth makin merasa bersalah, ia menghampiri Dunk sebelum alphanya babak belur, "Kak! Udah! Kan gue bilang 'kalo'! Fourth gak hamil beneran!" Lerai omega termuda itu.
Dunk menatap Fourth dengan kilatan marah yang tersisa, "Beneran?" Fourth mengangguk khawatir, berusaha menjauhkan alphanya dari amukan sang kakak.
Gemini menatap omeganya khawatir, "Lo kalo bercanda jangan gitu, ah! Gue nyelos banget, cil! Gue ngerasa gagal banget jagain lo, tau!" Ujarnya marah sambil memeluk omega kecilnya sayang.
Kemudian Tay menepuk bahu Dunk, "Kamu liat sendiri gimana adek kamu khawatir sama anak om, pasti Fourth bakal aman terus," Tuturnya pada Dunk yang masih meredakan emosinya.
Krist dan New yang mendengar Fourth hanya bercanda itu menghela nafas lega, "Nak, bercandanya jangan gitu, ya? Kita semua takut," Nasehat Krist, "Papa kamu tuh sampe bengek,"
"Ngaca, please!" Semprot New menyindir besannya.
Melihat keadaan orang tuanya, Fourth menjadi merasa bersalah, niatnya hanya ingin bercanda di malam ini, namun reaksi orang-orang tersayangnya membuat Fourth tidak ingin mengulanginya lagi. Makan malam kali ini tidak ingin Fourth ulangi lagi.
"Maaf, Fourth minta maaf. Tapi pa, gimana kalo misalkan emang beneran di luar nikah?" Tanya Fourth lagi lebih hati-hati.
Lalu Singto dan Tay tersenyum berpandangan, "Gemini bakal jadi orang yang paling sedih sih," Celetuk Krist yang diangguki semua orang tua.
New beranjak, merangkul calon menantunya, "Kita semua percaya sama kalian, apalagi Gemini," Ujarnya mengusak surai sosok yang lebih tinggi darinya, "Senakal apapun Fourth, cuma Gemini yang bisa ngontrol," tambah Tay.
"Bener juga sih," Fourth mencebik pelan, mengundang kekehan dari yang lebih tua.
"Dagingnya gosong!" Dunk berseru, kemudian memeriksa daging panggang yang akan mereka jadian makan malam kali ini.
Singto, Krist, Tay, juga New mengamati ketiga anak-anak mereka yang tengah sibuk menyelamatkan makan malam mereka. Tay tersenyum, "Anak-anak udah gede, ya? Perasaan baru kemaren gue ngamatin Gemini yang selalu manjat ke kamarnya Fourth," Ujar Tay sendu mengingat masa lalu mereka.
"Emang sekarang udah enggak?" Tanya Krist penasaran.
New menggeleng pelan, "Si Gemini, gue suruh masuk kamarnya Fourth aja gak berani, sungkan banget dia,"
Singto menyahut, "Itu namanya gentle, makanya gue gak percaya kalo mantu gue hamil di luar nikah, sama anak gue aja dijagain banget, anak gue, tuh!" ucapnya bangga.
Keempat orang tua itu tersenyum lega, merasa berhasil mendidik dan menuntun anak-anak mereka hingga dewasa tanpa salah jalan. Apalagi Tay dan New, melihat Fourth tersenyum lebar bersama alphanya benar-benar membuat air mata mereka menetes haru, ketakutan New selama ini tentang anaknya itu terpatahkan oleh kasih sayang Gemini yang tercurah melimpah, Fourth mendapat kebahagiaan yang tiada tara.
"Papa kenapa nangis?" Tanya Fourth khawatir, ia meletakkan semangkuk sup yang baru ia ambil dari dalam rumah itu di tengah karpet yang baru Gemini gelar.
New menggeleng pelan, "Gak nangis, papa kelilipan asap, dah sana bantuin lagi kak Dunk!"
***
Pov : Fourth
Sumpah gue ngerasa bersalah banget! Bercandaan gue udah kelewatan, papa sama papi sampe hampir pingsan, apalagi kak Dunk, kalo gue nggak pisahin pasti alpha gue udah babak belur di hajar beneran sama kak Dunk.
Gue nggak senakal itu buat ngajak kak Gem buat having sex, otak gue masih jalan kali! Nggak terlintas sedikitpun buat ikut-ikutan beberapa temen gue yang bebas ngeseks sama pacarnya mentang-mentang mereka beta, yang nggak harus nunggu heat atau rut biar bisa ngeseks sama pasangannya.
Walaupun sebenernya gue pengen juga sih, penasaran gimana rasanya ngeseks sama alpha gue. Dari yang gue tau di Bioverse, knott alpha bakalan dua kali lipat membesar waktu rut, lebih agresif daripada beta waktu ngeseks. Gue bukan anak polos yang nggak tau begituan ya, pernah dua kali gue sama Ford nonton film biru male alpha sama male omega. Eh jangan kasih tau siapa-siapa, ya! Apalagi kak Gem, bisa abis gue!
Iya gue tau gue salah, masih di bawah umur juga, tapi gue penasaran, dan semenjak nonton itu, pandangan gue ke kak Gem feel-nya jadi beda! Kenapa, ya? Tapi untungnya kak Gem lebih waras daripada gue sih, jadi gue gak terjerumus lebih jauh soal pornografi kayak gitu.
Dari cara dia khawatirin gue tadi pas bercanda kalo gue hamil, udah keliatan banget kalo kak Gem sayang dan ngehormatin gue banget, gimana nggak makin bucin guenya?
Maaf ya kak Gem, gue sempet gantungin perasaan lo, semua karena nenek yang bilang mau jodohin gue, makanya gue iyain ajakan Aun buat hts-an. Nyesel banget, kenapa gak dari dulu gue setuju dijodohin sama lo, ya? Pasti kan cerita kita gak bakal mumet begini.
Apapun itu, yang penting sekarang, gue sayang banget sama lo, kak Gem! The only one green Alpha in my life! Love you!
Bersambung!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Cemara
RandomOmegaverse! Kerusuhan tiada akhir dari tiga bersaudara Dunk-Phuwin-Gemini yang hampir bikin papi Krist naik pitam, tapi selalu ada Daddy Singto yang jadi pereda emosi papi. Gimana gak emosi? Phuwin sama Gemini akurnya cuma pas Alphanya kak Dunk date...