13-Lost

1.2K 151 6
                                    

Fourth sejak lima menit yang lalu diam berdiri di depan kelas Gemini yang sudah hampir setengah kelas kosong, karena bel pulang sekolah telah berbunyi dan para siswa berbondong-bondong keluar dari area sekolah kecuali siswa yang berkeperluan lain.

Namun Fourth belum juga menemukan keberadaan Gemini, rencananya hari ini ayah Fourth akan menjemputnya sekaligus Gemini juga karena Tay tahu jika Gemini tidak membawa kendaraan ke sekolah.

"Kak Milk!" Fourth mengenali Milk, teman dekat Gemini, juga salah satu anggota ekstrakurikuler band. Gadis yang merasa terpanggil itu menghentikan langkahnya, "Ya?"

"Eum, kak Gemini udah pulang, ya? Dari tadi nggak keliatan, terus gue chat gak di bales, telfonnya juga nggak aktif,"

Milk mengangguk kecil, "Iya, katanya mau ngikut kakaknya ngurus nikahan kakaknya apa, ya? Gue gak tau, tapi tadi dia buru-buru banget, pas pak Haan keluar kelas, dia ngebet banget keluar,"

"Nikah? Kakaknya?"

Dalam hati Milk berdoa agar Fourth mempercayai alasan yang ia berikan, karena Gemini juga melarangnya memberitahukan keadaannya kepada Fourth.

"Hm... ya udah deh, thanks kak, kalo gitu gue duluan," Fourth pamit, sementara Milk menghembuskan nafas lega, "Huft! Syukurlah... maafin gue, Fourth,"

***

Suppressan memang berfungsi untuk meredakan rut dan heat yang datang di saat yang tidak tepat. Namun efeknya hanya beberapa jam saja untuk membantu seseorang menemukan tempat aman untuk beristirahat. Setelah itu efek dari suppressan tidak lagi berfungsi dengan semestinya dan orang tersebut harus meredakan fase nya dengan cara alami.

Gemini telah menyalahgunakan obat tersebut. Biasanya alpha itu rajin menghitung berapa lama fase nya akan datang dan mempersiapkan diri dengan tidak pergi kemana-mana. Mengurung dirinya sampai rut nya selesai tanpa meminum suppressan karena Krist melarangnya dengan alasan Gemini masih terlalu muda dan belum begitu membutuhkan obat tersebut. Namun sekarang Gemini mengonsumsi obat tersebut tiga kali dalam sehari untuk menahan rut nya agar tidak datang.

Alpha belia itu gelisah, panik, gegabah, marah juga karena Fourth. Akhirnya Gemini melampiaskan semua perasaannya tersebut dengan cara mengerjakan latihan soal ujian sebagai peralihan. Ia menahan rut nya agar bisa puas mengerjakan latihan soal, meminum suppressan dengan dosis berlebihan.

Akibatnya, remaja itu mengalami overdosis suppressan. Karena suppressan harusnya di konsumsi maksimal dua kali selama fase rut atau heat saja, namun Gemini mengonsumsinya lima kali lebih banyak.

Dokter berusaha mengeluarkan obat tersebut dari tubuh Gemini agar remaja itu bisa rut. Karena siklus ini sangat penting bagi setiap alpha, karena jika seorang alpha tidak mengalami rut atau sengaja menahannya maka ia bisa saja mandul karena Knott tidak berfungsi sama sekali.

"Mas, kak Dunk masih marah, ya?"

Gemini bertanya pada Joong yang baru saja tiba, menggantikan Singto yang harus pulang melihat anak dan omeganya di rumah. Karena Joong tinggal sendiri, maka alpha tersebut mengajukan diri untuk menemani adik iparnya di malam hari. Gemini di rawat di area alpha, dan juga mendapatkan perawatan khusus. Akan sangat berbahaya jika ada omega yang berkeliaran di area ini.

Joong mendudukan dirinya di sofa ruangan, "Udah enggak, cuma masih sering murung aja, kangen sama lo," jawabnya lalu menjelaskan, "Eh, gimana? Udah ada tanda-tanda?"

Gemini mengangguk kecil, "Udah, paling lambat besok pagi gue pindah ke ruang isolasi. Kalo misalkan nanti malem gue udah mulai rut, mas bisa pulang, soalnya perawat pun juga gak bisa kontak langsung sama gue,"

Yang lebih tua mengangguk, "Oke, semangat buat besok! Katanya bakalan lebih sakit daripada rut biasanya," Joong memberi semangat, "Apalagi lo belum punya pasangan, bakal nyiksa banget,"

"Mas, Fourth tau...nggak?"

Pertanyaan Gemini membuat Joong yang hendak terlelap itu kembali membuka matanya, memandang adik ipar yang bertanya dengan kalut. Kemudian Joong tersenyum tipis, "Lo jangan pikirin dia, udah fokus aja meditasi terus,"

***

Fourth duduk bersandar di tepian kasur yang mengarah langsung ke jendela kamar Gemini yang tertutup rapat sejak dua hari yang lalu. Fase heat yang diperkirakan akan datang esok hari membuat New melarang putranya pergi kemana-mana.

Alasan yang New berikan pada Fourth agar tidak keluar rumah adalah karena feromon yang sudah sangat manis menguar ke setiap sudut kamar Fourth. Bahkan lantai dua yang hanya ditinggali Fourth sendiri sudah terkena wangi feromon White Musk yang lembut. Namun namanya feromon, pastilah memabukkan jika aroma ini menguar di masa heat atau rut.

Omega manis itu menghembuskan nafas panjang, murung sejak beberapa hari yang lalu karena Gemini tidak memberinya kabar. Menghilang sejak alpha itu mengantarnya sampai ke depan pintu rumahnya setelah pergi berdua ke kampung halaman Gemini. Fourth terus menatap lurus kamar Gemini yang entah pemiliknya ada di mana.

Bertanya pada orang tuanya, kak Dunk, Bang Phu, bahkan Daddy Singto dan papi Krist pun sudah Fourth lakukan. Juga kak Milk dan kak Mark yang merupakan teman dekat Gemini di kelas, semuanya mengatakan bahwa Gemini sedang rut.

Tapi Fourth tidak percaya.

Seperti merasa ada hal tentang Gemini yang semua orang coba tutupi darinya. Logikanya jika sedang rut, maka aroma woody yang menguat akan tercium dari kamarnya dengan jelas, Fourth biasanya akan tinggal di kamar lain untuk sementara waktu agar tidak terpengaruh feromon Gemini. Namun kali ini, kamar di seberangnya tak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali, bahkan wangi yang biasanya tercium jelas pun tak Fourth rasakan. Semua benar-benar janggal.

"Kak, lo kemana?"

Fourth menangis frustasi, entah mengapa ia merasakan firasat tidak enak pada sahabat kecilnya itu. Dan perasaan rindu yang begitu mencekik Fourth hingga rasanya seperti mau mati, Fourth tidak menyukai suasana seperti ini.

Bunyi ponsel yang berdering itu memecah lamunan Fourth, panggilan video dari Aun. Fourth menetralkan wajahnya dan mencoba tersenyum sebelum mengangkat panggilannya, "Halo, Aun! Kenapa telpon malem-malem?" Sapa Fourth seramah mungkin agar Aun tidak curiga.

'Kangen, nih! Kamu nggak berangkat hari ini, aku kesepian'

Omega manis itu tersenyum miring, "Oh ya? Kayaknya aku baru liat instagram story punya Shella di bar sama kamu setengah jam yang lalu, aku pikir kamu belum pulang?"

Beta di seberang panggilan itu nampak gelagapan, namun ia tau caranya menipu lawan bicaranya agar percaya dengan semua kata-katanya, 'Hm? Aku nggak ke bar, dari tadi aku di rumah sama mama, kok!'

Fourth mengangguk percaya, namun sorot matanya tak bisa berbohong lagi. Sayangnya, Aun tidak bisa membaca bagaimana perubahan ekspresi dan sorot mata Fourth sebaik kedua orang tuanya dan juga Gemini, "Kak, udah dulu, ya? Kepalaku sakit, heat aku udah dateng," Fourth berbohong, ia membuat ekspresi kesakitan yang bergairah, matanya dibuat sayu seperti terangsang.

Sengaja Fourth belum menutup panggilan ponselnya karena ingin menguji Aun yang ternyata menikmati rintihan yang keluar dari bilah Fourth.

Ponsel tergeletak jatuh di lantai, sengaja Fourth jatuhkan agar drama nya terlihat lebih nyata, "Hngghh! Sakit...aah!" Omega manis itu mendesah pelan seakan benar-benar sedang heat.

Dan brengseknya, Aun menikmati kesakitan itu. Fourth mengetahui semuanya karena ia menjauhkan wajahnya dari kamera ponselnya dan membuat suara desahan seperti yang para beta pahami tentang siklus heat.

Fourth tidak sebodoh itu, ia mendengar sesuatu yang lain dari panggilannya. Masturbasi dengan melihat omega yang sedang heat, adalah tindakan pelecehan.

"Kena lo!"











Bersambung!

Rumah CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang