07-Pri...apa?

1.4K 140 5
                                    

Fourth sedikit terkesima dengan pelataran rumah yang ada di depannya. Bernuansa moderen seperti tempat tinggalnya, perbedaan yang signifikan antara rumah ini dengan rumah-rumah lainnya cukup membuat remaja omega tersebut kagum, "Kak? Ini rumah nenek? Gede banget!"

Gemini melepas sepatunya diikuti Fourth, "Ayo masuk!"

Ini bahkan lebih besar daripada rumah Gemini yang ditinggali lima orang. Setahu Fourth, nenek Gemini hanya tinggal berdua dengan asisten rumah tangganya saja.

"Nenek!"

Wanita senja tersebut tersenyum sumringah, cucu bungsunya datang menemuinya setelah sekian lama. Gemini masuk kedalam pelukan sang nenek yang sedang menyulam kain, "Nakal banget! Giliran mau ujian, baru dateng ke sini," gerutu sang nenek sambil memukul pelan punggung cucunya.

Fourth hanya tersenyum melihat pemandangan tersebut, setelahnya, sang nenek mulai menyadari kehadiran Fourth. Wanita senja itu langsung tersenyum sumringah, "Ya ampun...Fourth?! Fourth...anaknya Tay, ya?"

Si bungsu langsung tersingkirkan. Fourth sudah kenal dengan nenek Gemini karena Gemini sendiri yang selalu bercerita banyak hal tentang omega manis tersebut.

Di belainya pipi merah muda Fourth, sang nenek tersenyum cerah, "Udah lama gak ketemu, ayah sama papa apa kabar?"

"Baik, nenek sendiri gimana?"

"Sehat banget! Apalagi Gemini ke sini bawa Fourth..." dan bla bla bla nenek Gemini mengoceh panjang lebar dengan Fourth, mengabaikan cucu yang sebenarnya di keluarga Ruangroj itu.

Tentu saja Gemini suka, karena sejak dulu sang nenek begitu menginginkan Fourth menjadi omega dari cucunya. Setiap berkunjung, sang nenek langsung mencari Fourth untuk bertemu atau hanya sekedar memberi oleh-oleh.

Namun sampai sekarang ini, Gemini masih belum berani mengambil kepastian, karena ia tau kalau Fourth sedang dekat dengan seseorang di kelasnya sendiri. Fourth masih berada di dalam hubungan tanpa status yang berdampak pada zona kakak-adik dengan Gemini. Semuanya terlalu rumit.

"Fourth ayo makan dulu! Nanti kita sama-sama ke balai pertemuan, ada layar tancep di sana, lebih seru nonton di sana daripada di bioskop," Ajak sang nenek, "Gemini juga, ayo!"

****

Kawasan balai pertemuan nampak ramai, berbondong-bondong masyarakat setempat mendatangi tempat tersebut. Fourth mencium berbagai wangi feromon yang bermacam-macam, namun semuanya tidak memabukkan seperti ketika ia berada di pusat perbelanjaan hingga terkadang Fourth harus memakai masker dengan aromaterapi.

Fourth datang bersama nenek, sedangkan Gemini tinggal di rumah karena ingin tidur. Sampai di sana, nenek langsung memperkenalkannya pada sekelompok ibu-ibu yang sedang bergosip. Fourth tidak mencium aroma apapun, berarti mereka semua beta.

"Ini siapa? Manis sekali, nyonya?" Tanya salah satu wanita di depan Fourth.

Nenek dengan senyum bagganya memperkenalkan, "Doain, calonnya Gemini,"

Kalau sudah begini, Fourth hanya bisa tersenyum pasrah dan menyapa mereka semua dengan sopan.

"Hm...pinter ya mas Gemini cari pasangan, eh? Berarti mas Gemini lagi main ya ke sini?"

Rasanya Fourth tidak ingin bergabung lebih lama lagi dengan geromobolan wanita-wanita ini, Fourth hanya menjual senyum kikuk dan duduk tenang sambil sesekali melirik keadaan sekitar, menjaga tata krama yang papanya ajarkan.

"Kak Fourth!" Fourth membalas sapaan Jane, gadis tadi siang yang mengantarnya ke sini, ia bersama seorang gadis yang berperangai maskulin.

Kedua gadis tadi menghampiri Fourth dengan sopan, Jane dan gadis tersebut lalu duduk di ujung gerombolan tadi, di sebelah sang ibu.

Rumah CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang