43-Ragu

538 59 4
                                    

Hari pernikahan yang semakin dekat itu berpengaruh pada pekerjaan Joong yang memadat minta diselesaikan sebelum mengambil cuti panjang. Kesibukannya bertambah sehingga waktunya untuk bertemu dengan calon omeganya makin terkikis. Hal ini sangat mengganggu Dunk yang juga masih tertekan karena mantan kekasih yang kembali menghubunginya.

Dunk tak ingin mengacaukan pekerjaan sang alpha, akhirnya membagi keluh kesahnya dengan Phuwin lagi, dan kini ditambah Gemini yang baru saja pulang dari rantauan.

"Kak, kali ini biarin gue bertindak, ya? Jangan sampe hubungan sehat lo sama mas Joong rusak gara-gara si bangsat itu,"

Si bungsu benar adanya, daripada melibatkan para orang tua yang sudah pusing dengan persiapan ini, lebih baik mereka menyelesaikan masalah Klein dengan cara anak muda.

Namun satu hal yang menjadi keraguan Dunk, "Gem, lo nggak akan berantem, kan?" Tanya Dunk ragu.

Lantas Gemini tertawa, "Gue masih sayang muka sama badan gue sih, kak, orang kaya Klein bangsat itu di gertak dikit juga pergi," Ujar Gemini santai.

"Gem, gue tau gertakan lo nggak sepele," Komentar yang lebih tua.

Gemini hanya mengendikkan bahu.

***

Dua hari kemudian, Dunk telah mengabaikan pesan Klein dan membuat lelaki itu berkata akan nekat datang untuk memperkosanya. Dunk semakin panik, apalagi kedua orang tuanya tengah pergi ke Klan sang Daddy untuk menjemput nenek di sana.

Pukul sebelas malam, jendela kamar Dunk diketuk berkali-kali, membuat sang empunya kamar terbangun. Sosok laki-laki di balik bayangan itu membuatnya penasaran.

Siempunya kamar berjalan perlahan menuju jendela, dengan tongkat kasti ditangannya, dan sebuah pengeras suara di dekat jendela, ia akan menggunakannya nanti untuk berteriak, jikalau sosok di balik pintu itu nekat.

Ketukan berkali-kali itu makin cepat, diiringi panggilan Dunk dengan nada marah.

"Dunk! Buka jendelanya atau aku jebol!"

Srakk!

Tirai dibuka kasar oleh siempu kamar, "Jebol aja, jebol aja jendelanya! Palingan lo masuk berita karena kasus pencurian," Ujarnya, lalu tersenyum miring, "Atau karena nekat minta jatah mantan?"

Lelaki tersebut mengerutkan kening, mendapati lelaki yang berperawakan lebih besar daripada dirinya, "Siapa lo?! Dimana Dunk?!"

Malam ini, Gemini yang menempati kamar Dunk, "Gue adeknya, mau apa lo?! Minta jatah mantan?" Tanyanya remeh, "Balik sana! Sebelum gue panggil warga!" Peringat Gemini pertama kali.

Namun Klein tetap tak beranjak, berusaha menjebol jendela tersebut. Tetapi sebelum misinya berhasil, Gemini telah lebih dulu berseru.

"MALING! TOLONG ADA MALING!"

Pengeras suaranya bekerja dengan sangat baik, Gemini tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Klein kelabakan mencari jalan keluar, dikala para alpha penjaga komplek mulai mengamankan Klein dengan cepat.

Phuwin, Dunk, serta Fourth yang tiba-tiba muncul di belakang Gemini itu mengamati dengan seksama, apa yang Gemini lakukan pada Klein.

"Mampus lu!" Gumam Gemini puas, lalu bersorak pada para alpha yang mengamankan Klein, "Viralin aja itu mas! Nekat mau minta jatah mantan tuh! HAHAHAHA!"

Sedangkan ketiga omega di belakang Gemini menggelengkan kepala lelah.

***

VIRAL! Nekat minta jatah mantan, alpha ini diamankan warga karena tertangkap basah hendak menerobos kamar mantan pacarnya sendiri...

Joong dan Gemini menyatukan gelas mereka di depan wajah mereka, gelas berisi susu sapi murni itu menjadi perayaan mereka pagi hari ini, menjadi alasan Dunk menggelengkan kepalanya heran.

"Untung lo kasih tau gue, thanks ya Gem!" Ujar Joong setelah menenggak habis susunya.

Gemini pun mengangguk, "Kalo nggak kayak gitu, si bangsat itu bakalan nekat sih. Sekarang mukanya udah viral, udah kepalang malu dia," Balasnya.

Lalu Dunk bergabung dengan mereka meletakkan nasi bumbu rempah dengan telur dadar di atas meja untuk sarapan, "Nggak bakal ngira kalo Gemini bakal nyebar muka Klein pake kasus kayak gini, tapi okelah, daripada Gemini berantem, yang kena kasus malah kita," Ujar Dunk seraya menyiapkan sarapan untuk Joong.

Selanjutnya hanya ada kemesraan Joong dan Omeganya di meja makan ini, Phuwin yang masih terlelap itu menjadikan Gemini duduk di meja makan sebagai kambing congek dari kedua kakaknya.

"Huhhh, mesra amat kaya udah nikah," Protes Gemini, ia mengambil sarapannya dan beranjak, "Mau makan sama Fot bocil, jangan ganggu!" Pamitnya lalu pergi begitu saja keluar dari rumah dengan sarapan porsi ganda, pikir Dunk adiknya yang nakal itu akan berbagi dengan Fourth, ya sudahlah.

Kini hanya Joong berdua dengan omeganya saja, hari ini hari pertama Joong mengambil cuti menjelang pernikahannya yang akan digelar dalam tiga hari. Joong sengaja berkunjung ke rumah Dunk untuk menghabiskan waktu berdua sebelum para orang tua memisahkan mereka sampai hari pernikahan.

"Aku nyelos banget waktu Gemini cerita kamu digangguin mantan kamu," Ujar Joong membuka obrolan sambil menyantap sarapannya.

Sedangkan omeganya menunduk, "Maaf, kemarin kamu lagi hectic di kantor, jadi aku nggak berani ganggu kamu," Jelasnya.

Ujaran sang omega membuat Joong menghentikan suapannya, lalu ia membelai surai Dunk sayang, "Sesibuk-sibuknya aku di kantor, tapi kalo urusan kamu, aku bakalan sibuk ngurusin kamu, karena kamu prioritas paling tinggi di dalam skala aku. Jadi gapapa banget kalo kamu ganggu aku waktu kerja, toh sekarang aku kepala divisi, jadi ada anak buah yang bisa handle kerjaan aku," Tatapan Joong melembut, "Tapi ini bukan tentang prioritas aku sih, tapi komunikasi,"

Joong menggenggam tangan omeganya lembut, "Kalo kita udah komitmen dan memutuskan buat nikah, itu artinya kamu siap bagi apa aja sama aku," Ujarnya sambil membelai wajah Dunk sayang, "Bagi semua hal yang mau kamu bagi ke aku. Sedih seneng, perasaan cemas kamu, semuanya! Aku juga selalu ceritain kegiatan aku di kantor, kan? Itu artinya aku percaya sama kamu, nyaman sama kamu," Lanjut Joong, "Kamu mau kan berbagi setiap hal sama aku? Bahkan kalo kelingking kamu nabrak kaki meja, cerita sama aku, ya?"

Dunk mengangguk, ia tersenyum menatap alphanya, "Iya, maafin aku ya terlalu banyak pertimbangan buat berbagi sama kamu, padahal kamu nggak ragu berbagi banyak hal sama aku,"  Ujarnya tulus.

Joong merentangkan tangannya, "Mau peluk?"

Maka Dunk tak akan ragu untuk masuk kedalam pelukan hangat alpha ini.








Bersambung, alurnya awikwok banget ga sih?

Rumah CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang