40-Mas Joong

777 77 12
                                    

Gemini menghela nafas panjang, sebuah obrolan panjang dengan sang Daddy tempo hari terus menghantui benaknya. Permohonan izin dari Dunk untuk menikah sebelum dirinya lulus kuliah menjadi penyebab utama mengapa mahasiswa kedokteran itu sering melamun di dalam kelas.

"Hey, kamu gapapa?" Tegur salah satu rekannya di dalam ruang perkuliahan.

Alpha itu tersentak pelan, "Eh, gapapa," Jawab Gemini sekenanya, ia lalu menyadari bahwa jam perkuliahan telah usai, kemudian Gemini berpamitan langsung, "I have something to do, sampe ketemu besok!" Pamitnya buru-buru meninggalkan kelas.

Gemini melangkah pelan menyusuri lorong penuh ruangan di kanan dan kiri gedung fakultasnya, memikirkan kembali permintaan sang Daddy untuk kakak sulungnya yang ingin menikah lebih cepat, akhirnya momen ini datang juga. Hatinya jelas belum rela, tapi di sisi lain ia tak bisa membuat kakaknya menunggu terlalu lama.

Akhirnya Gemini melakukan panggilan video dengan Fourth di kantin fakultasnya, dengan sepaket sarapan pagi-yang terlambat dan kadang tak tersentuh itu, Gemini lebih fokus untuk membagi perasaannya pada Fourth yang sebenarnya masih mengantuk itu.

"Kak, mereka itu menikah, bukan ninggalin kita ke tempat yang jauh!" Omel Fourth yang ingin membuka pikiran sang alpha. Dalam kasus ini, Fourth harus menjadi pihak yang berpikir rasional.

Gemini mengangguk, "Gue tau, Cil, gue cuma takut kalo kak Dunk disakitin-"

"Kak, berapa tahun sih mas Joong lo musuhin? Pernah nggak dia marah sama lo? Pernah nggak bikin kak Dunk nangis? Bahkan saking dia mau hormatin lo sebagai adeknya kak Dunk, mas Joong rela nunda nikah, padahal dia bisa aja buat nggak dengerin lo dan nikah cuma pake restu Daddy sama papi lo! Mereka sebenernya bisa nikah lebih cepet kalo lo nggak lama ngasih mereka restu,"

Benar juga, selama ini semua orang telah merestui hubungan Joong dengan Dunk kecuali Gemini sendiri. Banyak usaha yang Joong lakukan untuk menggapai hati si bungsu agar restu untuk menikahi Dunk didapat. Joong menyayangi dirinya tulus seperti adik sendiri, tak ada kata menyerah dalam kamus Joong untuk mendapat restu dirinya sebagai adik. Tapi apa yang Gemini berikan pada Joong? Hanya sebuah penundaan yang bisa jadi menjadi penghalang besar untuk kisah cinta mereka.

"Bocil, gue harus telfon mas Ajung," Ujar Gemini tiba-tiba.

Sementara diseberang sana Fourth mengangguk, "Sana telfon mas Joong, baik-baik ya kalian! Gue mau tidur lagi,"

"Iya cil, tidur lagi sana! Jangan lupa kelas sore!"

***

Jalanan ibukota seperti biasa padat kendaraan, Joong yang bertugas diluar bersama omeganya itu harus terjebak kemacetan yang cukup menguras emosi. Mobil mereka tidak bergerak sama sekali.

"Harusnya kita naik bis umum aja tadi, huft!" Ujar Joong mengeluh, mobilnya sama sekali tidak bergerak sejak setengah jam yang lalu.

Sementara itu Dunk sudah menepuk pelan-pelan bahu alphanya, "Udahlah gapapa, masih awal ini loh? Liputannya juga masih nanti sore, gapapa kok nanti kalo dapet tempat di belakang, ya?" Tutur Dunk menenangkan.

Kemudian ditengah kemacetan itu, ponsel Joong tiba-tiba berdering, menampilkan kontak dengan nama Gemini di sana. Seketika Joong bingung, ada apa Gemini menghubunginya di jam begini? Di tempat si bungsu, setidaknya sekarang masih terlalu pagi untuk menelpon seseorang.

Kecuali darurat.

"Angkat aja," Ujar Dunk meyakinkan.

Akhirnya telepon itu diangkat, melalui sambungan radio mobil karena Joong berjaga jika mobilnya bisa mengambil celah maju barang sedikit, "Halo, Gem? Ada apa? Tumben nelpon pagi-pagi?" Sapa Joong dengan tenang, dan sedikit gugup.

"Salah banget gue nelpon pagi-pagi? Nggak boleh?" sahut alpha di seberang sana, dengan nada ketus seperti biasa kepada Joong.

Sesaat Joong tersenyum, calon adik iparnya itu selalu saja, "Yaudah sih, kenapa?"

Tak ada sahutan dari seberang sana, Joong menunggu dengan serius, begitupun juga dengan Dunk yang sedari tadi tak bersuara.

"Mas, gue minta maaf,"

"Hah?" Seru Joong tidak percaya. Seorang alpha gengsian seperti Gemini? Meminta maaf?, "Anjir, dek! Lo yang bener aja? Lo nggak lagi sekarat, kan?" Bahunya dipukul kencang seketika, Dunk pelakunya itu saat ini melayangkan tatapan tajam pada Joong.

"Sialan lo, mas! Gue masih bisa ngehajar lo kalo gue ada di depan lo sekarang juga!" Protes yang lebih muda.

Lalu sejenak Gemini terdiam di sana, sebelum kembali membuka suara, "Gue minta maaf, mas, soalnya karena gue, lo jadi terus nunda nikah sama kakak gue, pas dipikir lagi, ternyata gue jahat banget sama kalian," Mendengar hal itu, Joong menatap omeganya yang juga menatap dirinya.

Namun alpha yang lebih tua itu belum ingin melemparkan komentar apapun, ia masih ingin mendengarkan penjelasan si bungsu.

"Gue udah ngobrol sama Daddy, sama Fourth juga, gue jadi sadar, gue adek yang jahat, soalnya gue udah bikin kakak gue sedih, karena gue jadi penghambat dia buat bahagia. Gue sadar, kak Dunk bakalan lebih bahagia sama lo ketimbang sama gue, yang notabene nya cuma adek, dan nanti gue juga punya kehidupan sendiri, nggak bisa terus-terusan sama kakak," Terdengar suaranya mulai bergetar, tapi baik Joong maupun Dunk masih tetap diam, mereka ingin mengetahui apa kata sang adik selanjutnya.

"Gue restuin kalian buat nikah secepatnya, buruan nikahin kakak gue dan bikin dia bahagia, sebelum gue berubah pikiran! Jangan bikin dia nangis! Kalo hari itu sampe kejadian, gue orang pertama yang bakalan bawa kak Dunk sejauh-jauhnya dari lo!"

TINN!!!

Joong terperenjat, ia segera menjalankan mobilnya pelan mengisi ruang kosong di depannya, sambil mencerna apa yang baru Gemini sampaikan padanya.

"Mas, lo dengerin gue nggak, sih?!" Seru Gemini dalam panggilan.

Joong seketika susah bernafas, "Iya Gem, gue denger, beneran, kan? Lo beneran izinin gue nikah sama kakak lo?" Tanya Joong yang masih tidak percaya, hari ini akhirnya datang juga.

"Iya, mas, maaf gue ngomongnya lewat telpon gini, harusnya gue ngomong langsung di depan lo,"

Mendengar hal itu, Dunk tersenyum lega, begitupun Joong yang masih lemas karena pernyataan alpha yang lebih muda, "Nggak perlu minta maaf, Gem, lo udah mau ngomong langsung sama gue lewat telpon gini aja udah syukur banget," Ujar Joong semangat, lalu menggenggam jemari Dunk yang duduk di sebelahnya, "Secepatnya ya Gem, gue bakal siapin pernikahan ini,"











































Bersambung, akhirnyaaaaaaaa, bukan mas Ajung aja yang lega, tapi Vee juga huhuhuuuu, akhirnya nikah juga mas Ajung, ayo ucapin selamat ke JoongDunk!

Rumah CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang