Fourth tidak bisa terlelap dengan tenang karena cuaca terlalu dingin. Akhirnya Fourth mengendap keluar kamar untuk mendapatkan sesuatu yang mungkin bisa menghangatkan tubuhnya.
"Belum tidur?"
Omega manis itu berjengit mendengar suara berat Gemini. Suara derit pintu kamar tamu itu cukup baik untuk membuat Gemini yang tidur di sofa di luar kamar itu terjaga. Tidak ada kamar lagi sehingga Gemini mengalah untuk kedinginan malam ini, karena kediaman nenek Gemini ini terdiri dari pelataran tanpa sekat, hanya ada satu pintu dan dinding kayu yang membatasi bagian dalam dan luar rumah. Sehingga angin berhembus menabrak kayu dan mentransfer hawa dingin ke seluruh rumah. Sekat di dirikan hanya untuk kamar tidur dan kamar mandi.
Belum, Gemini belum tidur, ia terduduk dengan semangkuk mie instan yang masih mengepulkan asapnya, sedang menghangatkan wajahnya yang kedinginan karena tak terbalut selimut. Fourth yang sudah tertangkap basah itu akhirnya duduk bergabung dengan Gemini, "Gue gak bisa tidur, kak. Dingin banget,"
Bibir yang mengerucut mengeluarkan gerutuan lucu membuat Gemini terkekeh lalu menyerahkan mangkuk makanannya, "Nih makan, gue masih ada mie satu lagi,"
Fourth tersenyum cerah seraya meraih mangkuk yang diserahkan sang sahabat. Kemudian menghidu asap yang memiliki aroma khas makanan instan yang menghangatkan tubuh. Gemini hanya terdiam, melamun, dan mengamati perangai Fourth yang lucu, tenggelam dalam pakaian yang dipinjaminya karena Fourth tak membawa pakaian tebal.
Sadar sedang diamati, Fourth mengibaskan tangannya di wajah Gemini, "Kak? Sadar!"
Yang paling tua hanya tersenyum, "Lo cantik, tapi sayang, mau aja digantung perasaan,"
Fourth tidak suka, Gemini membahas hal ini lagi. Tentang hubungannya dengan Aun yang hanya sebatas hubungan tanpa status saja. Mungkin sepele bagi Fourth yang menjalani, tapi bagi Gemini yang berstatus alpha, nalurinya tak bisa diam saja melihat hubungan seperti itu. Gemini tahu betul jika Fourth lelah berada dalam hubungan sampah tak bernama ini, entah apa yang merasuki Fourth sehingga ia memilih bertahan dengan Aun daripada melangkah menuju hubungan yang jelas dengan Gemini.
"Kak, gue harus jelasin pake bahasa apa lagi, sih?! Gue yang jalanin, kenapa lo yang sewot?!" Fourth memprotes.
Gemini menyatukan alisnya, "Loh, bener, kan? Harusnya omega kayak lo mending sendiri dari pada hts-an gak jelas gitu," Ujarnya menjabarkan fakta, "Udah jelas sama gue pacaran, atau jadi omega gue, kedepannya bakal jelas, lo gak bakal kesiksa sama rasa cemburu lo ke Aun yang playboy-"
"Kak Gemini!" Fourth menyela tidak terima, "Dengerin gue!"
Wajah Fourth mendekat pada yang lebih tua, "Aun, bukan playboy, atau apapun hal jelek yang lo bilang tentang dia!" Tegasnya penuh penekanan.
"Gak percaya, ya udah," Gumam Gemini acuh dengan wajah angkuhnya.
Fourth meletakan mangkuk mie instan-nya di atas meja, suasana hatinya memburuk tak berselera untuk makan lagi, "Kak, gue kenyang, mau tidur,"
"Minum dulu!"
Omega kecil itu menghilang di balik pintu kamarnya, tak mengindahkan titah Gemini untuk minum. Gemini tahu jika Fourth benar-benar marah.
Sudah berkali-kali Gemini berusaha membahas tentang Aun agar Fourth melepaskannya dan bersama dengan Gemini saja. Namun Fourth telah dibutakan perasaannya dengan Aun.
Semua buta karena cinta pada akhirnya.
Begitupun si bungsu satu ini, tak ada ubahnya dengan Fourth. Dibutakan oleh sesuatu tak berwujud, namun dampaknya begitu dahsyat. Sebenarya Gemini dan Fourth sama saja, tidak ingin melepaskan. Fourth dengan Aun, Gemini dengan Fourth.
***
Udara dingin makin terasa mencekam ketika pagi hari. Fourth bahkan sudah menggunakan kaus kaki ganda karena kakinya tidak kuat menahan dinginnya lantai.
Fourth menghampiri nenek Gemini yang sedang duduk di pelataran rumah, mengabaikan Gemini yang terlelap meringkuk di sofa ruang tengah. Omega itu masih marah tentang perdebatan malam tadi, tidak habis fikir dengan alpha itu.
"Selamat pagi, nek! Nenek lagi apa?" Fourth ikut duduk di sebelah nenek Gemini.
Wanita senja itu tersenyum lembut pada Fourth, "Pagi juga! Nenek lagi duduk aja, udara pagi kan bagus buat pernafasan," Nenek Gemini menepuk sisi kanannya, "Sini duduk sama nenek, kalo kamu pulang ke kota, kamu gak bakal bisa hirup udara bersih kaya gini lagi,"
Akhirnya omega itu ikut duduk di pelataran yang dingin itu, duduk terdiam menghirup rakus udara dingin yang menyeruak tajam. Sambil sesekali membalas sapaan para tetangga yang melintas.
"Kamu berantem ya sama cucu nenek?"
Sungguh obrolan yang kurang menarik untuk di bahas sepagi ini, "Nenek denger aku teriak ke kak Gem ya, nek? Aku minta maaf ya," Ujar Fourth tulus karena sudah mengganggu tidur malamnya.
Namun nenek menggeleng seraya tersenyum maklum, ia lalu mengusap kepala Fourth pelan, "Maafin Gemini, ya? Kalo suka bikin kamu gak nyaman," Yang lebih tua juga meminta maaf dengan tulus.
"Sebenernya, gak ada yang salah sama kalian," Ucap nenek kemudian sebelum Fourth bertanya.
Fourth kini memilih diam, menikmati usapan lembut di kepalanya dan mendengarkan nasehat yang lebih tua.
"Itu semua karena naluri kalian, naluri alpha Gemini yang pengen milikin Fourth, sama perasaan Fourth yang gak mau lepas sama orang itu, siapa namanya?"
"Aun,"
Nenek kini menatap lurus ke arah manik almond dari Fourth, "Fourth sayang sama Aun?"
Hanya anggukan sebagai jawaban.
"Gemini pernah cerita, mungkin rasa sayang Gemini buat kamu nggak sebesar kamu ke Aun karena dia gak tau. Tapi Gemini bilang ke nenek, kalo dia bisa pastiin rasa sayang yang nanti kamu terima, bakal lebih gede daripada sayangnya Gemini ke abang sama kakaknya,"
Fourth terdiam, ia tak tahu harus bereaksi apa dengan ujaran omega sepuh di depannya itu, banyak sekali pertimbangan yang ada di kepalanya.
Tentang jodoh
Usia
Tuntutan kakek neneknya
Perasaan Gemini untuknya
Perasaannya terhadap Aun
Hubungan tanpa status
"Nek, Fourth bingung..."
Pipi kemerahan yang menahan dingin itu dibelai lembut oleh nenek Gemini, wanita tua itu tersenyum lembut, "Kalau Fourth nggak nyaman sama cucu nenek, cukup perjelas maunya Fourth gimana, nenek jamin pasti Gemini ngertiin kamu,"
Bersambung, siapa masih lemes sama perfom nya GemFou? Saya😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Cemara
RandomOmegaverse! Kerusuhan tiada akhir dari tiga bersaudara Dunk-Phuwin-Gemini yang hampir bikin papi Krist naik pitam, tapi selalu ada Daddy Singto yang jadi pereda emosi papi. Gimana gak emosi? Phuwin sama Gemini akurnya cuma pas Alphanya kak Dunk date...