Chapter 75

5K 217 74
                                    

SELAMAT SORE!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Pagi tadi pengumuman akan diadakan camping bagi murid kelas sepuluh sampai duabelas telah diumumkan. Dan sekarang SMA pelita harapan dipulangkan lebih awal, tujuannya adalah memberi waktu agar murid-murid dapat mempersiapkan segala keperluan camping yang akan diadakan besok.

"Yesss, besok camping!" Ucap Oliv bersorak kegirangan, yang mana hal itu membuat marella menatapnya dengan tatapan aneh. Baginya tidak ada yang istimewa dan menyenangkan dari acara camping sekolah, seperti saat di kehidupannya dulu.

"Biasa aja kali" sofya berceletuk membalas ucapan Oliv yang terkesan lebay.

"Nggak bisa nggak bisa. Lo belum tau aja gimana serunya camping di sekolah kita, kan tahun lalu Lo nggak ikut" ucap Oliv menggoyang-goyangkan telunjuknya kekiri dan kekanan. Tidak setuju dengan argumen yang dilayangkan sofya.

"CK namanya juga camping paling cuma gitu-gitu doang, berangkat naik bus, diriin tenda, jelajah, nyalain api unggun, pensi abis tu udah selesai" balas Sofya sembari menyebutkan point-point acara yang biasanya dilakukan para murid peserta camping.

"Bener sih, tapi gue jamin deh kalo acara camping sekolah kita itu beda dari yang lain. Pokoknya seru deh!" Jawab Oliv antusias, yang dibalas oleh Sofya dengan tatapan malas, "ye lah"

"Eh kita langsung aja belanja perlengkapan buat besok nggak sih, soalnya kalo sore nanti gue nggak bisa" Sofya memberi saran yang langsung disetujui oleh marella, begitupun dengan Oliv.

"Cusss lest go!" Teriak Oliv dengan penuh semangat, mengundang perhatian murid-murid yang masih ada di area halaman sekolah.

Saat ketiganya hendak menuju parkiran, tiba-tiba Vera datang dari arah yang berlawanan dengan langkah terburu-buru. Marella yang melihat itu tentu saja curiga, sebelum Vera mencapai tubuhnya ia langsung saja menghindar membuat gadis itu jatuh terjerembab.

Brak

"Aduh"

Melihat drama itu, marella diam-diam menghitung dalam hati "satu, dua, tiga"

"VERA!"

Benar saja dugaannya, Revaldo datang dengan terburu-buru bersama dengan teman-temannya. Ia memutar matanya malas, lalu memfokuskan pandangan nya kearah Vera yang masih terduduk dengan ekspresi kesakitan, tanpa berniat membantu sedikitpun.

"Vera kamu nggakpapa?" Tanya Revaldo dengan kekhawatiran yang kentara. Pemuda itu langsung membantu Vera untuk berdiri.

"Aduh sakit kak" Ucap Vera sambil mengigit bibir bawahnya. Rupanya lutut gadis itu sedikit terluka hingga mengeluarkan darah.

"Kenapa bisa jatuh sih?" Revaldo memutuskan untuk berjongkok untuk melihat lebih dekat luka di lutut Vera sembari meniupnya pelan, sehingga posisi Vera sekarang kini bertumpu pada pundak Revaldo.

Setelah memastikan luka tersebut hanyalah luka kecil biasa, Revaldo kembali berdiri dan memapah Vera. Kini pemuda itu baru menyadari bahwa disana masih ada Marella dkk.

"K-kak aku minta maaf kalo aku pernah buat salah, t-tapi kenapa kakak sengaja nendang kaki aku" Ucap Vera takut-takut, yang mengundang berbagai macam tatapan marah dan cemooh memandang buruk Marella, terutama dari Revaldo dan vino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang