Part 4 - Pantang Menyerah

1K 85 16
                                    

Setelah Jane menidurkan adiknya, ia pun langsung bergegas ke kamarnya dan bersiap untuk tidur. Waktu Jane ingin menyelimuti dirinya, Jian pun tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya

"Tok Tok Tok"

"Jane, udah tidur?" tanya Jian

"Belum kak, masuk aja"

Jian pun langsung masuk ke kamar Jane dan mendudukkan dirinya di ujung kasur yang bersebelahan dengan Jane

"Ada apa kak?"

"Besok kan Lidya udah mulai masuk sekola. Kakak takut dia malah bebas macem-macem di sekolah"

"Kakak tenang aja ya, aku diem-diem udah naro GPS di handphone, tas sama sepeda dia. Kalau besok dia ke tempat lain pasti akan ketrack juga sama kita"

"Cool, pinter banget kamu. Tapi kamu jangan terlalu keras ya sama dia. Aku cuman takut dia makin nakal kalau semakin dikekang"

"Iya kak, I'll try. Besok kakak kerja kan?"

"Iya, besok aku kerja dan bangun pagi juga. Karena adik kamu itu harus berangkat jam 06.00. Kita semua harus bangunin dia jam 05.00 biar dia ga telat"

"Okay kak, kayak tidur sana. Jane mau tidur"

"Good night Jane" ucap Jian sambil mengecup kening adiknya

05.00

Alarm Jian pun berbunyi, dia langsung bergegas membangunkan Jane dan juga Rachel untuk bersiap-siap sarapan. Sebenarnya mereka akan berangkat ke kantor sekitar jam 10 tapi mereka tetap memprioritaskan untuk sarapan bersama dengan adik bungsunya. Jane dan Rachel yang langsung ke ruang makan pun membantu Bibi untuk menyiapkan bekal serta sarapan. Jian menghampiri kamar si bungsu yang masih tertidur nyenyak. Ia langsung membuka selimut Lidya dan juga menusuk-nusuk pipi Lidya agar bangun

"Dek ayo bangun, udah jam 5 dek"

"Ah kak, masih ngantuk, pagi banget baru jam 5"

"Kamu ga inget, kamu naik apa ke sekolah? Kalau telat kamu nanti dihukum di sekolah. Ayok cepat bangun dan mandi"

"Astagah tega banget sih" rengek Lidya sambil menutup matanya

Jian pun yang meilhat Lidya seperti itu malah tertawa karena gemas melihat kelakuan adiknya

"Kamu bangun sekarang atau kakak mandiin?"

Lidya yang mendegar itupun langsung mendudukkan dirinya dan mengusahakan matanya untuk terbuka. Ia tidak mau kalau sampai kakak-kakaknya membuat dirinya seperti anak kecil. Ia pun langsung bergegas ke kamar mandi. Sekitar 30 menit Lidya pun sudah siap untuk berangkat sekolah menggunakan kaos dan seragam yang ia masukkan ke tas. Ia berfikir kalau menggunakan seragamnya dari rumah akan bau terkena keringat karena dia harus naik sepeda ke sekolah. Ketika semuanya sudah diletakkan di tas, Lidya pun turun dan menghampiri ketiga kakaknya

"Pagi semua" sapa Lidya sambil mencium ketiga kakaknya satu per satu

"Kenapa kamu pake kaos sama celana training? Jam pertamanya olahraga? Tanya Rachel

"Aku kan pake sepeda ka ke sekolahnya, ntar bau keringat kalau aku langsung pakai seragam"

Rachel pun hanya menganggukkan kepalanya. Mereka pun langsung berdoa yang dipimpin oleh Rachel. Saat ingin makan lagi-lagi Lidya pun hanya melihat makan tersebut tanpa ingin memakannya. Di depannya sudah ada sandwich sayur, orange juice dan air putih

 Di depannya sudah ada sandwich sayur, orange juice dan air putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang