Part 29 - Rachel

615 77 8
                                    

Keadaan Lidya saat ini sudah semakin membaik, beberapa hari ini Lidya sudah makan dengan baik dan nafsu makannya sudah mulai meningkat. Walaupun makanan yang masuk ke perutnya harus seizin mama dan ketiga kakaknya. Dikarenakan nafsu makan Lidya yang sudah kembali, ia pun dengan semangat menghabiskan makanan serta snack yang disediakan untuknya. Misi menaikkan berat badan Lidya saat ini bukan hanya dilakukan oleh ketiga kakaknya, sekarang mereka menambahkan satu anggota yaitu mamanya sendiri untuk ikut masuk ke dalam misi menaikkan berat badan Lidya.

Menurut Lidya badannya saat ini sudah cukup baik untuk menjalani aktivitas sekolah, tapi ia takut kalau keluarganya masih melarang dirinya untuk beraktivitas seperti biasanya. Setelah ia sakit pun, keluarganya makin overprotective. Yang biasanya Lidya bisa tidur jam 10, setelah ia sakit ketiga kakaknya merubah jam tidur Lidya ke jam 9. Ia benar-benar seperti bocah balita yang harus tidur jam 9 malam padahal jam 2 siang, dia sudah disuruh tidur oleh ketiga kakaknya.

Saat ini Lidya sedang memberanikan diri untuk berbicara kepada ketiga kakak serta orang tuanya untuk izin ke sekolah. Karena hari ini adalah hari sabtu, maka keluarganya biasanya sedang full di rumah dan berada di ruang tamu untuk menonton tv. Posisinya saat ini Lidya sedang tiduran di paha sang mama sambil kepalanya dielus perlahan, sedangkan ketiga kakaknya berada di sofa yang berbeda dengan posisi Rachel yang menaruh kepalanya di paha Jian dan sebelahnya ada Jane yang sedang serius menonton televisi

"Mama, papa, adek udah boleh izin sekolah belum?" Lidya langsung menatap kearah atas untuk melihat Reynand dan Linda

Ketiga kakak Lidya pun mendengar omongan sang adik namun mereka pura-pura tidak mendengar, mungkin Lidya lupa kalau seharusnya ia meminta izin terlebih dulu kepada ketiga kakaknya. Seperti Reynand katakan waktu itu, jika Lidya ingin melakukan sesuatu harus meminta izin kepada ketiga kakaknya terlebih dulu

"Tanya sama kakak-kakakmu, kan waktu itu papa udah bilang harus izin ke mereka" jawab Reynand sambil mengelus pipi si bungsu. Lidya langsung menggembungkan pipinya dan menutup wajahnya ke arah perut Linda

"Takut ga dibolehin ya?" tanya Linda yang direspon dengan anggukkan kepala Lidya

"Coba dulu tanya ke kakaknya, jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Biasain untuk coba dulu dan jauhkan pikiran berlebih kamu" Linda mengeluarkan nasihatnya untuk si bungsu

"Kak Jian, kak Jane, kak Rachel. Adek udah boleh sekolah belum?" Lidya langsung membalikkan badannya dan menatap ketiga kakaknya

"Udah merasa baikkan?" tanya Jian

"Udah kak, adek udah enakkan banget badannya, udah ga lemes lagi" Lidya menjawab dengan jujur keadaan badannya

"Kamu boleh sekolah, asal jangan sibuk kayak kemarin. Kamu masih mau ikut olimpiade?" tanya Jane

"Adek masih mau ikut olimpiade tapi kalau ga dibolehin juga gapapa" jawab Lidya

"Masalah olimpiade kakak masih mikir-mikir dan mau kakak rundingin dulu sama papa mama. Kalau sekolah kamu udah boleh senin ini. Tapi, kamu harus langsung pulang pas selesai sekolah dan makan bekal dari kita bawa. Jangan makan sembarangan dulu" Jian menggunakan dengan nada tegasnya agar si bungsu menuruti kata-katanya

"Okay, adek ga macem-macem kok kak. Tenang aja!" ucap Lidya dengan mengeluarkan senyuman lebarnya, karena ia sangat senang sudah diperbolehkan ke sekolah

"Karena udah diizinin sekolah, ini kamu makan dulu snacknya" kata Linda yang membuat Lidya langsung memakan snacknya dengan lahap

"Pa, ma kayaknya minggu depan aku udah mulai sibuk di luar karena persiapan album terbaru aku" ucap Rachel

"Kamu juga jaga kesehatan ya Chel, jangan lupa sama maag kamu. Makan yang teratur" kata Linda

"Papa denger kamu akhir-akhir ini ada anti fan kamu yang suka nyerang kamu tiba-tiba. Itu bener?" kata Reynand yang membuat seisi ruang tamu shock mendengarnya

Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang