Part 47 - Opa dan Oma (2)

655 81 6
                                    

Pagi hari yang tidak ditunggu Lidya pun tiba, hari ini latihan fisik bersama Opanya sudah dimulai. Ia dibangunkan oleh Opa Frank jam 05.00 pagi, kalau biasanya ada drama bangun di pagi hari. Kali ini, Lidya hanya bisa menurut seluruh kemauan Opanya agar ia tidak kena oceh di pagi hari.merka langsung menuju tempat gym untuk memulai berolahraga dan benar saja materi olahraga kali ini seperti latihan fisik di tentara.

Setengah perjalanan dalam berolahraga, Lidya sudah ingin memuntahkan segala isi perutnya. Tapi Opa Frank tidak peduli dengan raut wajah lidya yang sudah pucat dan lemas. Lidya hanya diberikan istirahat 5 menit di setiap sesinya dan sekarang sudah sesi terakhir. Mereka sudah menghabiskan 2 jam untuk berolahraga, di kediaman keluarga Radifan pun sudah berisik karena sedang bersiap-siap untuk beraktivitas. Selesai berolahraga, Lidya langsung menuju ke kamarnya dengan badan yang terasa sakit.

Ia hanya beristirahat untuk duduk sebentar, setelah itu ia mandi dan bersiap-siap untuk sarapan. Hari ini ia ingin menjadi orang yang menunggu keluarganya di meja makan, sebelum Lidya meninggalkan Opa Frank, ia sudah diingatkan untuk harus lebih cepat di meja makan dan tidak boleh yang lebih tua menunggu si bungsu, jadi si bungsu harus on time di meja makan.

Lidya membawa handphonenya ke meja makan karena sejujurnya ia sangat ngantuk dan lelah tapi kalau ia ketiduran yang ada Opanya akan lebih marah lagi.

Di meja makan hanya ada Lidya yang masih memainkan handphonenya dan saat Lidya menunggu keluarganya, Linda dan Reynand menghampiri si bungsu yang wajahnya terlihat lelah

"Tidurnya enak?" tanya Linda sambil memeluk anaknya dan mengelus rambutnya

"Lumayan maa" Lidya membalas pelukkan serta mengelus punggung tangan mamanya yang melingkar di lehernya

"Habis olahraga sama Opa ya? Capek?" Reynand menatap wajah anaknya yang terlihat lelah dan matanya sayu

"Banget, kayaknya Opa mau bikin adek jadi tentara" jawaban Lidya membuat kedua orang tuanya terkekeh

Di saat mereka berbincang, satu per satu anggota keluarga Radifan pun muncul dan mereka memang melihat wajah Lidya lelah dan matanya sudah 5 watt. Mereka semua tahu kalau hari ini latihan fisik Lidya sudah dimulai jadi mereka memaklumi kondisi Lidya. Setelah semua berkumpul, Lidya dengan pelan-pelan berjalan ke semua anggota keluarga Radifan untuk mencium satu per satu.

Kaki, tangan dan badannya memang sangat sakit jika digerakkan, jadi keluarga Lidya sangat tahu kalau kegiatan fisik yang dilakukan bersama Opanya sangatlah berat

"Kamu pasti ngelatih Lidya keras banget deh, dia jalan aja ampe susah" kata Adel yang sedikit merasa kasihan melihat si bungsu

"Dianya aja belum terbiasa, kalo udah biasa pasti ga kayak gitu lagi. Aku aja yang umur segini masih bisa masa Lidya yang umurnya 16 tahun ga bisa" Opa Frank menjawab dengan cuek

"Cape banget hm?" Rachel mengelus pipi adiknya dengan lembut yang duduk di sebelahnya

Lidya hanya mengangguk lemas sambil memakan makanan yang ada di depannya. Dengan usaha keras, Lidya memakan sayurnya dengan cepat agar tidak dihukum oleh Opanya. Seusai makan mereka langsung ke ruang tamu, Lidya awalnya sudah mau kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan homeschoolingnya namun dicegah oleh Omanya dan mengarahkannya untuk ke ruang tamu

"Kalau Opamu mau bikin sehat dengan cara olahraga, Oma mau kamu ga kurus kayak gini lagi. Ini udah Oma buatin susu yang isinya itu vitamin buat naikkin berat badan kamu. Lihat badan kamu tuh langsung tulang kayak gini" Oma Adel langsung memberikan gelas susunya ke Lidya

"Oma, adek suka susu tapi susu coklat. Adek gasuka susu putih kayak gini, bau amiss" Lidya langsung menutup hidungnya

"Semua susu sama aja Lidya, aneh banget ga suka susu vanilla tapi suka susu coklat" kata Oma Adel dengan sinus

Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang