Part 54 - Celaka

906 84 13
                                    


Setelah keluarga Radifan ke pulang dari mall, mereka menjalani hari-harinya seperti biasa. Lidya tetap tidak boleh keluar kamar dan tetap masih dalam hukumannya. Namun malam ini berbeda, Opa Frank mengatakan ke Rini untuk memanggil Lidya supaya ia bergabung dengan keluarganya untuk makan malam bersama. Lidya pun terkejut kalau Opa Frank memanggil dirinya untuk bergabung makan bersama tapi ia sangat senang karena bisa makan bersama dengan keluarganya lagi.

Selesai makan bersama Lidya ingin langsung kembali ke kamarnya

"Opa ingin semuanya ke ruang tamu terlebih dulu, termasuk kamu Lidya" Lidya yang mendengar suara Opanya langsung mengikuti mereka ke ruang tamu.

Lidya pun langsung mengambil duduk di bawah karena dirinya bingung harus duduk di samping ketiga kakaknya atau seperti biasa duduk di bawah.

"Lidya, Opa pengen kamu sekolah lagi tapi Opa gamau kamu sekolah umum. Mulai senin kamu harus homeschooling" tegas Opa Frank

"Adek ga pengen homeschooling Opa, adek pengennya sekolah umum" balas Lidya dengan menunduk takut

"Pilih homeschooling atau sekolah umum tapi kamu harus dijaga bodyguard kemanapun?" tanya Opa Frank

"Adek ga suka kalau harus diikutin terus, Opa" rengek Lidya

"Ya terserah kamu, kamu boleh pilih homeschooling atau sekolah umum" dengan tegas Opa Frank menegaskan ucapannya

"Kalau sekolah umum, Kak Rini bakal ikutin aku sampai kelas?" Lidya saat ini memang sudah dekat dengan Rini dan menurutnya memanggil Kak lebih tepat dibanding tante, karena Rini tidak setua itu. Rini masih seumuran ketiga kakaknya

"Rini ga akan sampai kelas, hanya ada di depan kelas kalau kamu lagi belajar" jawab Opa Frank

"Tapi Lidya memang ga suka pakai bodyguard. Buat apa Lidya harus pakai bodyguard" protes Lidya

"Lidya, kejadian kamu tawuran buat Opa sadar kalau musuh kamu tuh bukan cuman saingan dari keluarga Radifan tapi juga lawan geng motor kamu. Itu pasti taktik mereka supaya kamu kejebak" jelas Opa Frank

"Itu cuman dugaan Opa aja, adek selama ini aman-aman aja kok" balas Lidya dengan nada yang sedikit meninggi

"Lidya, Opa tidak akan melakukan sesuatu kalau tidak ada sebabnya. Kamu kira Opa gatau kalau kemarin kamu kecelakaan motor itu karena musuh kamu?" Lidya pun kaget kalau ternyata Opanya mengetahui hal tersebut

"Kenapa kamu diam? Kamu kaget kan kalau Opa tahu?" Lidya hanya terdiam dan menudukkan wajahnya kembali

"Kenapa Opa ga bilang sama kita tentang itu?" tanya Jane dengan nada kesal karena ia tidak tahu kalau ternyata Lidya sudah banyak yang mengincar

"Karena Opa pikir Lidya masih aman dengan penjagaan jarak jauh, Opa juga tidak mau kalau masa muda Lidya harus terkekang dengan bodyguard. Tapi untuk saat ini, Opa mau Lidya dijaga ketat dimanapun setelah kejadian tawuran kemarin" jelas Opa Frank

"Jadi, Lidya pilih yang mana?" tanya Opa Frank

"Jane ga setuju kalau adek sekolah umum kalau keadaannya masih bahaya kayak gini" timpal Jane yang membuat Lidya semakin takut

"Kakk, biarin Lidya ngerasain masa SMAnya kayak orang normal" balas Rachel

"Kamu mau Lidya kayak kemarin lagi? Kaki sama tangannya patah?" tanya Jane yang semakin marah dan membuat Rachel menunduk

"Adek mau sekolah umum kak Jane" jawab Lidya dengan wajah yang melas agar kakaknya satu ini mengizinkan

"Nggak! Kakak ga setuju ya Lidya" balas Jane

Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang