Setelah kejadian malam itu, Lidya tidak sengaja untuk bangun siang karena ia baru tertidur sekitar jam 3 pagi. Rachel, Jian serta kedua orang tuanya tidak disengaja ada di ruang makan terlebih dulu. Sebelum makan Rachel ingin membicarakan mengenai Lidya ke keluarganya tanpa jane
"Pa, ma, kak Jian, nanti aku mau ngomong sesuat setelah makan tapi kalau bisa kita aja tanpa kak Jane dan juga Lidya" Rachel langsung membuka pembicaraan
"Kayaknya ini hal yang serius ya?" tanya Reynand
"Iya pa, tapi aku gamau kak Jane tahu" ucap Rachel dan mereka pun mengerti
Setelah mereka berbicara, Jane pun datang dengan muka yang masih sembab, mereka tahu kalau Jane menangis semalaman tapi anak itu tidak menceritakan ke keluarganya
"Pagii semuaa" sapa Jane dengan senyuman yang terpaksa
"Pagii" semua yang ada di ruang makan menjawab dengan serempak
"Kamu tidur nyenyak sayang?" Linda langsung menghampiri Jane dan memberikan pelukkan hangat
"Lumayan ma hehe" jawab Jane dengan singkat
"Ini si bocil kemana? Tumben banget telatnya sampai jam segini" Jian melihat jam tangannya, karena biasanya adiknya yang satu ini hanya telat 5 menit tapi sudah 15 menit adiknya tidak turun-turun.
Di saat Jian ngedumel, suara bunyi kamar Lidya pun terbuka dan langsung masuk ke lift. Muka Lidya memang terlihat membengkak seperti kurang tidur namun ia berusaha menutupinya agar keluarganya tidak tahu kalau ia begadang
"Pagi selamat semua" Lidya menyapa semua anggota keluarga Radifan sambil mencium satu persatu
"Kamu begadang? Kok tumben telat bangun?" tanya Rachel yang ingin mengetest kejujuran adiknya
"Maafin, semalam adek kebangun terus akhirnya nonton series ampe jam 3 pagi hehe" Lidya tetap menggunakan alasan begadangnya dengan nonton bukan kabur dari rumah
"Kamu mulai hari ini tidur aja sama kakak, biar ga begadang lagi" balas Jane
"Gamau, tidur sama kak Jane cepet banget. Heran adek sama porang yang bisa tidur cepet" jawab Lidya
"Udau udah, nanti aja dibahasnya. Kita makan dulu yuk. Papa udah laper" Reynand terkekeh karena melihat wajah anak-anaknya yang memberikan senyuman makluk kepadanya.
Setelah mereka menyelesaikan makannya, Jane izin pamit untuk ke kantornya terlebih dulu dan Lidya memilih ke ruangan pribadinya untuk menyiapkan pelajaran hari ini dengan guru homeschoolingnya. Di ruangan Reynand sudah ada istri dan kedua anaknya.
"Jadi kenapa kamu ngumpulin kita di sini?" tanya Reynand
"Adek semalam kabur dari rumah dan pergi ke arena balap buat nemuin mantannya kak Jane" ucapan Rachel membuat kedua orang tua serta kakaknya shock
"Aku udah gali informasi kalau Rino adalah salah satu musuh bebuyutan Lidya dalam balapan motor dan ternyata mantan kak Jane adalah abangnya. Mereka sengaja mau ketemu sama Lidya untuk ngadu balapan dan untungnya adek menang. Aku belum tahu mereka balapan untuk apa tapi kata bodyguard aku, Lidya sempet terpancing emosi dan hampir mukul mantan kak Jane" Rachel lanjut untuk menjelaskan secara rinci
"Tapi anak itu ga berantem kan?" tanya Jian
"Enggak kak, cuman balapan aja" jawab Rachel
"Mama cuman takut adek itu kenapa-kenapa kalo dia masih balapan kayak gini. Kenapa dia harus ngelakuin itu" Mata Linda sudah berkaca-kaca
"Dia ngelakuin itu karena mau bela kakaknya" bela Rachel
"Papa tahu kalau adik kalian akan sebegitunya kalau ada yang ngeganggu keluarga ini. Tapi papa ga suka dia balapan" Reynand langsung mengencangkan wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (?)
Roman pour AdolescentsMenunjukkan rasa kasih sayang bisa dengan berbeda-beda cara ada yang menunjukkan secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya Lidya sangat menerima aturan-aturan dari kakaknya yang terkadang menurutnya berlebihan tapi karena semua berdasarkan den...