Setelah Ezra dan Lidya menyelesaikan project untuk lomba yang mereka ikuti. Lidya diminta untuk kembali ke kamar dan menghabiskan susunya sebelum ia tidur. Sebenarnya keluarga Lidya ingin meminta penjelasan kepada Lidya mengenai Ezra, namun wajah dan mata Lidya tidak bisa dibohongi kalau ia sudah lelah dan mengantuk. Dikarenakan keluarganya selalu membuat Lidya harus tertidur jam 21.00 atau 22.00, badannya sudah terbiasa untuk tidur di jam yang biasa ditentukan oleh keluarganya.
Keluarga Lidya pun menyuruh Lidya untuk tidur dan malam pun berlalu begitu cepat. Akhirnya pagi pun tiba, Lidya yang masih sedikit mengantuk ia menuruni tangan dengan perlahan sambil mengerjapkan matanya. Saat ia di tengah tangga, ia mendengar Reynand meninggikan nadanya
"Adek, udah berapa kalo dibilang turunnya harus pakai lift. Kamu matanya aja masih ketutup gitu malah turun tangga" Reynand langsung menhampiri Lidya dan menuntunnya turun tangga
"Maaf papa, adek masih lupa dan belum kebiasa pakai lift. Itung-itung adek juga olahraga Pa" Lidya langsung mencium pipi Reynand dengan lembut dan sedikit memeluknya sambil mengarah ke tempat duduk Reynand
"Kalau mau olahraga ya tinggal ke ruang gym bukan naik turun tangga Lidya" jawab Reynand
"Emang boleh aku olahraga di ruang gym?" Lidya langsung mencium kedua pipi Linda yang duduk di sebelah Reynan
"Ya gak boleh lah, badan kamu aja masih kayak lidi gitu. Ntar yang ada makin kerempeng" kata Reynand yang membuat ketiga kakak Lidya tertawa
"Ish body swimming" Lidya beralih ke pipi Jian untuk memberi ciuman
"Makanya makan yang bener, gedein badannya dulu baru bisa dibentuk badannya" ucap Reynand
"Kurang banyak apa Pa, adek makan 3x sehari, snack 2x sehari belum lagi susu" Lidya mengalihkan ciumannya ke Jane yang duduknya di sebelah Jian
"Mama takut adek cacingan deh" timpal Linda dengan kekehan
"Tuh mama sekarang ikut-ikutan" Lidya langsung mencium pipi kakaknya yang terakhir yaitu Rachel
"Udah udah, kita mulai aja makannya. Chel yuk pimpin doa" ucap Reynand dan Rachel langsung mengajak keluarganya untuk doa makan bersama.
Selesai doa, keluarga Radifan menikmati makannya masing-masing. Adik bungsunya memang selalu dibedakan untuk menu makanannya, karena Lidya masih banyak aturan dan larangan untuk makanan. Ya bisa dibilang, makanan Lidya tidak boleh yang tidak sehat dan aneh-aneh. Bahkan untuk makan nasi goreng pun Lidya hanya diberi jatah sebulan sekali.
Makanan keluarga Lidya
Makanan Lidya
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (?)
Teen FictionMenunjukkan rasa kasih sayang bisa dengan berbeda-beda cara ada yang menunjukkan secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya Lidya sangat menerima aturan-aturan dari kakaknya yang terkadang menurutnya berlebihan tapi karena semua berdasarkan den...