Part 37 - Diapel

652 72 12
                                    

Hari senin pun tiba, saat ini Lidya sedang bersiap-siap untuk sarapan dan menggunakan pakain rumahnya yaitu sweater dan trainin. Padahal hari ini adalah hari pertamanya untuk bersekolah tapi dia tidak punya semangat sama sekali. Ia akan bertemu dengan gurunya nanti dan hanya belajar sendiri. Membayangkannya saja bosan, Lidya tidak bisa lagi merayu gurunya dengan pantun dan dibantu sorakkan oleh teman-temannya. Ia rindu akan moment itu.

Setelah bersiap-siap, ia langsung menuju ke arah ruang makan melewati lift yang sudha disediakan oleh keluarganya. Ia tidak mau suasana hatinya makin memburuk karena kena omelan masih memakai tangga untuk naik dan turun. Padahal badannya masih sehat dan sempurna, tapi keluarganya sangtlah overprotective, jadi Lidya berusaha memaklumi semuanya.

Di meja makan sudah ada ketiga kakak dan kedua orang tuanya, Lidya berusaha untuk menyapa pagi dengan semangat dan mencium keluarganya satu persatu

"Selamat pagiii" Lidya menyapa dan mencium satu persatu keluarganya

"Pagi adek" keluarga Radifan menjawab dengan serempak

Lidya langsung mengambil tempat duduknya setelah mencium pipi Rachel. Ia hanya bisa pasrah untuk makanan yang ada di depannya, keluarganya selalu memberikan banyak makanan kepadanya walaupun ia hanya beraktivitas di rumah. Sesekali Lidya ingin protes mengenai porsi makanannya tapi ia tidak mau kena omelan keluarganya lagi. Mungkin nanti Lidya bisa mengungkapkannya tapi tidak sekarang.

Selesai makan, keluarga Radifan menuju ruang tamu untuk berbincang sebentar sebelum ketiga kakaknya pergi ke kantor masing-masing. Lidya diarahkan untuk duduk di tengan Reynand dan Linda sedangkan ketiga kakaknya berada di sofa sebrang untuk melihat jelas wajah adik dan orang tuanya

"Hari ini adek udah mulai homeshooling, kamu bisa belajar di ruang pribadi kamu karena papa udah buatin papan tulis dan lain-lain biar gurunya bisa ngajarin kamu. Nama gurunya Miss Nara, dia akan ngajarin kamu seperti guru-guru yang ada di sekolah umum. Kamu akan belajar dari jam 9 sampai jam 11. Enak kan ga lama-lama kayak di sekolah umum?" kata Reynand sambil mengelus pelan kepala Lidya

"Ga enak, soalnya cuman sendiri. Ini kayak adek les private aja bukan sekolah" jawab Lidya dengan nada lemas

"Yaudah, kamu sekolah umum? Papa ga masalah kalau kamu mau balik ke sekolah kamu, tapi inget perjanjian kita. Kamu bisa ke sekolah umum tapi harus tinggalin temen-temen kamu" Reynand mengucapkannya dengan nada tegas

"Adek homeshooling aja pa" Lidya menghela nafasnya secara perlahan

"Good, nanti kenalan dulu sama gurunya sambil belajar. Kalau gurunya macem-macem atau aneh kamu langsung bilang sama papa" Lidya hanya mengangguki kepalanya saja setelah mendegar perintah dari Reynand

"Nanti mama bakal bawain kamu snack sama susu ke ruang belajar" ucap Linda sambil mengelus punggung tangan anaknya

"Iya, makasih maa" kata Lidya

"Yaudah aku pergi ke kantor dulu ya Pa, Ma. Nanti aku kayaknya mau ke mall setelah pulang kantor, ada yang mau titip sesuatu?" tanya Jian

"Mama mau nitip susu adek aja kak, ini udah mau habis" jawab Linda

"Yaampun udah 16 tahun, ketua geng, suka ngerokok tapi tetep aja harus minum susu" ledek Jane yang membuat Lidya hanya bisa mencemberutkan wajahnya

"Adek kan ga pernah minta susu. Kalian aja yang selalu kasih adek susu" Lidya menjawabnya dengan nada kesal karena kakak keduanya selalu berhasil bikin mood Lidya tidak baik

"Iya, kita sengaja kasih kamu susu, biar kamu sadar kalau kamu tuh masih bocah. Jangan macem-macem tingkah lakunya" Jane mengeluarkan nada tegasnya

"Udah udah, ini masih pagi kak Jane, Lidya. Ayok kita berangkat kerja" Rachel langsun mengajak Jane berdiri

Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang