Setelah seminggu berada di rumah sakit, akhirnya dokter Farren membolehkan Lidya pulang ke rumah dengan syarat Lidya harus bedrest di rumah selama seminggu. Jadi selama seminggu Lidya tidak boleh melakukan aktivitas berat dan jika kesehatannya sudah stabil, Lidya boleh kembali ke sekolah dan beraktivitas seperti biasanya tapi tidak boleh kecapekan serta makan dan minumannya harus tetap dijaga.
Sesampai di rumah, Lidya langsung dibawa ke dalam kamarnya. Ketiga kakak serta orang tua Lidya saat ini sudah berada di kamar Lidya
"Ganti baju dulu gih habis itu langsung istirahat" Jian memberikan Lidya sweater dan juga celana training panjang supaya badannya tetap merasa hangat dan tidak mudah terkena deman
Lidya hanya mengambil pakaian yang diberikan Jian dan langsung masuk ke kamar mandi. Selesai mengganti baju, Lidya lansung mendudukkan dirinya di atas kasur sambil senderan di nakas tempat tidurnya
"Kok duduk? Tiduran gih, istirahat langsung" ucap Linda sambil mengelus kepala anaknya
"Adek capek tidur ma, tadi pas nunggu selesai administrasi adek udah tidur, di mobil adek tidur, masa adek tidur lagi sekarang" Lidya mengeluarkan nada sebalnya
"Inget kata dokter Farren gak kamu harus apa di rumah? Harus tetep bed rest kan? Paham bed rest kan Lidya Gabriella Radifan?" kata Jane dengan nada tegas
"Paham kak.. Tapi adek udah ga ngantuk. Boleh pinjem hape adek gak?" hape Lidya memang sedang disita oleh keluarganya selama ia dirawat, mereka tau kalau Lidya sudah dengan hapenya yang ada dia ga istirahat tapi malah main hape terus
"Boleh, tapi cuman 1 jam habis itu kamu tidur ya sambil nunggu makan malam. Ohiya kamu nanti jam 3/4 juga harus ada snack sebelum makan malam" ujar Jian sambil memberikan handphone Lidya
"Iya kak, makasih ya" Lidya langsung mengambil handphonenya dan memainkan media sosialnya sebentar terus memainkan games di handphonenya
Di kamar Lidya saat ini masih ada ketiga kakaknya yang sibuk dengan kerjaan dan sambil menjaga adiknya. Mereka selalu ingin memperhatikan kegiatan adiknya karena mereka tau kalau peraturan menurut Lidya adalah sesuatu yang harus dilanggar. Ketiga kakaknya saat ini harus bersabar karena keras kepala Lidya
"Dek udah satu jam, ayok langsung tidur" Rachel langsung mengambil handphone Lidya tanpa aba-aba yang membuat Lidya langsung mengerucutkan bibirnya
"Itu belum selesai kakak, bentar lagi aja. Adek belom ngantuk" Lidya langsung mengarahkan tangannya untuk mengambil lagi handphonenya yang saat ini sudah di tangan Rachel
"Tidur Lidya, tadi kan perjanjiannya sejam ini bahkan udah 1 jam lebih kita kasih kamu main handphone" Jane langsung mengarahkan badan Lidya untuk tidur di kasur yang posisinya Jane juga berada di kasur dan langsung memeluk Lidya sambil mengelus punggungnya
"Tapi aku masih ga ngantuk kakak, aku pengen main games bentar lagi" Lidya kekeh untuk tidak mau tidur namun Jane tetap mengeratkan pelukkannya ke Lidya sambil mengelus punggung serta kepala Lidya
"Nanti main games lagi ya, sekarang tidur. Btw, tugas sekolah kamu gimana?" Jane berusaha mengalihkan pembicaraan agar Lidya tidak memikirkan gamesnya lagi
"Adek udah bilang kalau sakit, tugas ga dikasih cuman harus tetap dipelajarin aja. Nanti pas masuk adek disuruh ikut quiz semua pelajaran biar ada nilainya" ucap Lidya
Jane terus mengajak Lidya berbincang sampai akhirnya suara dengkuran tipis dari Lidya pun terdengar. Adiknya satu itu lebih gampang tidur jika jurus elusan di punggung dan kepala sudah beraksi. Jane paham kelemahan adiknya satu itu.
Beberapa jam pun berlalu, saat ini di dapur Linda serta bibi sedang menyiapkan snack untuk Lidya dan juga ketiga kakaknya. Walaupun saat ini hanya Lidya yang sakit, Linda juga tidak ingin kalau ketiga anaknya ikutan sakit juga. Maka ia menyiapkan snack untuk anak-anaknya. Setelah ia menyiapkan snacknya, ia langsung ke kamar Lidya dengan posisi Jian yang masih berhadapan dengan laptop serta kertas di meja belajar Lidya
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (?)
Teen FictionMenunjukkan rasa kasih sayang bisa dengan berbeda-beda cara ada yang menunjukkan secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya Lidya sangat menerima aturan-aturan dari kakaknya yang terkadang menurutnya berlebihan tapi karena semua berdasarkan den...