Part 64 - Akhir (?)

794 68 12
                                    


Ini adalah waktu-waktu yang ditunggu-tunggu oleh Lidya dan juga teman-temannya. Keluarga Radifan sebenarnya menyesal dengan persetujuan yang mereka buat. Setelah mereka datang ke arena balap, perasaan mereka langsung tidak enak dan ingin Lidya tidak melakukan balapannya secara tiba-tiba.

"Dek, kamu ga usah balapan ya. Kamu ga usah nurutin kita juga gapapa, asal kamu pulang sekarang" kata Rachel dengan nada khawatir

"Gabisa gitu dong kak. Adek kan udah daftar" jawab Lidya sambil mengelus pipi kakaknya

"Kamu sepengen itu Dek?" tanya Jane

"Iya kakak, udah kakak gausah khawatir. Adek tuh jago balapan, okay?" balas Lidya dengan tersenyum

"Ohiya, aku punya hadiah untuk bertiga. Ini kalung untuk kalian bertiga. Aedk sengaja kasih ini biar kalian ingat kalau adek selalu ada bareng kalian" Lidya memberikan kalung berinisial L untuk ketiganya

 Aedk sengaja kasih ini biar kalian ingat kalau adek selalu ada bareng kalian" Lidya memberikan kalung berinisial L untuk ketiganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa tiba-tiba ngasih hadiah?" tanya Jian dengan heran

"Karena aku senang, kalian mau izinin adek balapan. Walaupun adek tahu ini berat untuk kalian semua. Tapi buat bikin adek seneng, makanya kalian izinin. Jadi ini ucapan makasih dari adek buat kalian" jawab Lidya dengan panjang lebar yang membuat ketiga kakaknya terharu

"Jadi kakaknya aja yang dikasih hadiah?" timpalk Papa Reynand yang memecah suasana haru

"Dasar irian deh" Lidya langsung memberikan kotak cincin ke depan kedua orang tuanya

"Aku punya cincin ini buat Papa sama Mama. Cincin ini melambangkan infinity, adek tahu cincin ini akan melambangkan keluarga kita yang akan bahagia sampai selamanya" Lidya langsung memasangkan cincinnya ke kedua jari orang tuanya

 Cincin ini melambangkan infinity, adek tahu cincin ini akan melambangkan keluarga kita yang akan bahagia sampai selamanya" Lidya langsung memasangkan cincinnya ke kedua jari orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belajar sweet dari siapa, hm?" tanya Mama Linda yang langsung mengelus pucuk kepala anaknya

"Belajar dari buaya Radifan lah" Lidya langsung menyenggol Papa Reynand yang membuat semuanya tertawa

"Hai om,tante, ka.." Sapa teman-teman Lidya dengan sopan

"Halo, kalian tanding juga?" tanya mama Linda

Affection (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang