Kehidupan seorang Syahlana berubah. Ia membawa bayi Hassan pergi ke Perancis. Di mana, di sana tidak akan ada orang yang bertanya, ke mana ayah si bayi.
Di Paris, Perancis ini, Syahlana kembali menempuh pendidikan kuliner. Ia mendalami pembuatan pasta dari berbagai negara di Eropa. Bahkan, selama beberapa tahun, ia menjalani kehidupan sebagai hijab traveller, keliling Eropa untuk mendalami ilmu kulinernya. Sambil membawa Hassan yang masih bayi. Menggendongnya di punggung sambil belajar membuat pasta. Jika memang ada yang bertanya, biasanya mereka sesama orang Asia. Syahlana hanya menjawab, jika ayah Hassan sibuk bekerja dan si kecil lebih baik ikut ibunya.
Sampai Hassan berusia empat tahun, Syahlana membawanya pulang ke tanah air, karena sang anak akan segera bersekolah. Sesuai janjinya, ia tidak akan muncul lagi dalam kehidupan keluarga Sudiro, ia menitipkan Hassan kecil pada Zivara, yang sudah selesai kuliah, dan kini menempuh dunia kerja.
Selain sibuk menjaga dan mengelola CDM, restoran milik kakaknya, Zivara juga memulai karirnya sebagai pengacara untuk kasus-kasus ringan. Ditambah kehadiran Hassan, kesibukannya bertambah. Beruntung, ada David yang sekarang menjadi kekasihnya. David membantu Zivara dalam mengelola restoran. Sementara Lia, merangkap pekerjaan sebagai sekertaris di restoran, juga terkadang baby sitter Hassan.
Akasma dan Jamal pindah ke Bandung, dengan alasan demi kesehatan Jamal. Pria itu kini divonis oleh dokter, menderita gangguan pernapasan. Sehigga membutuhkan tempat tinggal dengan udara bersih dan menyegarkan.
Setiap harinya, Syahlana tidak pernah absen menghubungi Hassan. Mau itu lewat telepon suara, atau panggilan video. Membuat si anak tidak lupa bahwa ia masih punya ibu.
"Hari ini, Hassan makan apa?" tanya Syahlana, saat melakukan panggila video.
"Tadi Tante Zi masakin Hassan spaghetti bolognese," jawab Hassan.
"Makannya sampai habis, kan?"
Hassan mengangguk.
"Anak pintar. Kamu di sana baik-baik dengan Tante Zi, yah. Jangan nakal." Begitulah pesan Syahlana.
"Kapan Maman pulang?" tanya Hassan.
"Maman masih ada banyak pekerjaan. Nanti Maman cari waktu untuk berlibur dan menemui Hassan. Jadi, Hassan harus bersabar. Oke?"
Beda dengan Syahlana dan Hassan, beda pula kehidupan keluarga Sudiro.
Di dalam keluarga itu, ada seorang anak perempuan berusia empat tahun yang sangat cantik dan menggemaskan. Ia sangat disayang oleh kedua orang tua, juga neneknya. Nama anak itu adalah Aurora Putri Sudiro.
Aurora tumbuh menjadi anak perempuan yang baik hati, dan mudah menangis. Berwajah cantik layaknya keturunan Uighur yang memesona. Sikapnya juga sangat manis dan menggemaskan. Ia begitu dimanja oleh nenek juga ayahnya. Tentu saja, mereka adalah Rosana dan Adrian. Sementara itu, sudah beberapa tahun ini, Aisha selalu menerima sikap dingin mereka. Tidak ada yang melipur laranya, karena Eliza sudah lama kembali ke Negeri Jiran, memperbarui kontrak kerjanya sebagai Tenaga Kerja Wanita.
Di akhir pekan, seperti biasa, Adrian akan mengajak Aurora jalan berdua. Lewat wajah putrinya ini, Adrian bisa menyalurkan kerinduannya pada Syahlana dan Hassan. Seperti hari ini, Adrian mengajak Aurora pergi ke taman bermain, di Dufan atau Dunia Fantasi yang berlokasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Mereka naik beberapa wahana seperti roller coaster, wahana air, dan masih banyak lagi. Selain bersenang-senang, Aurora pasti juga akan minta dibelikan permen kapas berwarna merah muda kesukaanya.
Dalam perjalanan pulang, Adrian dan Aurora makan malam di sebuah restoran cepat saji kesukaan sang putri. Mereka memesan menu ayam goreng tepung bagian paha yang menjadi favorit Aurora, dengan saos tomat. Juga menu es krim yang diberi soda. Anak perempuan itu sangat suka.
![](https://img.wattpad.com/cover/308735644-288-k611539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Istri Muda [COMPLETED]
RomanceAdrian dan Aisyah telah menikah lebih dari dua tahun. Tetapi belum juga mendapatkan momongan. Setelah diperiksa kesuburannya, rahimnya memiliki masalah, sehingga harus diangkat. Pernikahan yang tadinya jauh dari restu Rosana, ibunda Adrian pun kian...