Hassan sangat bahagia bertemu ibunya di hari yang begitu spesial, yaitu ulang tahunnya yang kelima. Sepanjang perjalanan pulang, pelukannya tidak dilepaskannya sekali pun.
"Maman, kali ini sampai kapan di Jakarta?" tanya San.
"Maman bisa agak lama di sini, karena Oncle Amy membantu jaga toko kita," jawab Syahlana. Ia membuat sang putra tersenyum bahagia. "Baiklah. Sekarang, San tidur." Ia mencium kening San. "Sekali lagi, Maman ucapkan selamat ulang tahun."
Setelah menidurkan San, barulah Syahlana keluar dari kamar.
Zivara dan David sudah menunggu.
"Gimana bisa, San begitu akrab dengan keluarga itu?" tanya Syahlana.
"Memangnya kenapa, Kak Lana?" David balik bertanya. "Mereka keluarga yang baik. Kedua anak berteman sangat baik. Mereka sangat akrab."
Zivara ikut emosi. "Emangnya kamu gak tahu siapa mereka?"
"Emang siapa?" David benar-benar tidak tahu.
"Mereka itu..." Zivara ingin menjelaskan.
Syahlana menduluinya. "Mereka adalah keluarga suamiku. Mas Adrian adalah... papanya San."
David melongo. Ia tahu sih, kalau Syahlana menjadi istri muda dari seorang pengusaha. Namun karena ada masalah dengan istri tua, sehingga Syahlana memilih pergi, dan membagi kedua anaknya. "Itu artinya, Aurora adalah..."
"Aurora adalah saudara kembar San," sambung Zivara.
"Astaga!" David mengusap keningnya sendiri.
"Zi, apa selama ini kamu gak tahu kalau San begitu akrab sama mereka?" tanya Syahlana kepada adiknya.
"Kak, belakangan ini aku sibuk juga. Jadi, aku minta tolong David buat ngurusin San dulu." Zivara jadi merasa bersalah. Ia terkesan tidak amanah.
Syahlana menundukkan kepala. "Kita gak bisa membiarkan San sekolah di sana lagi. Kakak akan bawa San balik ke Paris." Keputusan yang dibuat Syahlana memang spontan, tetapi bukan berarti tanpa pertimbangan.
"Maaf, Kak," sela David. "Aku rasa, itu bukan keputusan yang tepat." Kritiknya mengundang perhatian kedua wanita itu. "San sangat bahagia bersekolah di sini. Dia sangat akrab dengan Aurora, sebagai sahabat. Seandainya dia tahu, bahwa Aurora adalah saudara kembarnya, dia pasti akan lebih bahagia lagi."
"Gak bisa, David," tampik Syahlana. "Kamu gak mengerti. Aku bukannya gak ingin San bahagia. Tapi, sungguh, bukan begini caranya. Kebahagiaan dia, bisa kita carikan pada hal lain. Aku yakin, bisa. Keputusanku sudah bulat. Mulai hari Senin besok, San gak lagi sekolah di TK Bunda Pertiwi."
David hendak memprotes lagi keputusan itu. Namun dicegah oleh Zivara. "Ini udah malem. Mendingan kamu pulang dulu, deh."
Maka, tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh David. Pemuda itu pun pulang.
Keluarga Sudiro.
Terpaksa, mereka hanya merayakan ulang tahun Aurora. Awalnya si anak perempuan sedih karena tidak jadi merayakan ulang tahun dengan sang sahabat. Namun setelah diberi pengertian, Aurora pun mengerti, dan kembali merayakan ulang tahunnya dengan bahagia.
Sesampainya di rumah, Aurora sudah ketiduran dalam gendongan Adrian. Mereka semua memasuki rumah.
Barulah, Rosana membahas keheranannya. "Kira-kira ada apa ya sama San dan keluarganya? Mama kok jadi khawatir?"
Adrian pun coba menenangkan pikiran sang ibu. "Besok, biar Ian telepon David, Ma. Mama jangan banyak-banyak kepikiran yang aneh-aneh dulu, ya?"
"Ya udah, deh. Kamu cepet taruh Rara di kamarnya, trus istirahat juga, yah?" Rosana mengusap punggung sang cucu.
![](https://img.wattpad.com/cover/308735644-288-k611539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Istri Muda [COMPLETED]
RomanceAdrian dan Aisyah telah menikah lebih dari dua tahun. Tetapi belum juga mendapatkan momongan. Setelah diperiksa kesuburannya, rahimnya memiliki masalah, sehingga harus diangkat. Pernikahan yang tadinya jauh dari restu Rosana, ibunda Adrian pun kian...