63. Lembaran Baru

1.4K 11 1
                                    

Beberapa bulan kemudian

Syahlana melahirkan seorang bayi perempuan. Ia dan Adrian pun sepakat menamai bayi baru mereka Rosana Aisha Ramadan. Sebagai bentuk sayang dan rasa terima kasih kepada kedua wanita yang telah menghadap Sang Kuasa terlebih dulu.

Pagi itu, Syahlana menggendong bayinya yang berusia satu bulan, di balkon. Berjemur matahari pagi, menuai vitamin dari kehangatannya. Lalu San masuk ke dalam kamar. Anak itu sudah mengenakan seragam sekolah pramukanya. Membuat Syahlana lantas ingat, ini sudah akhir pekan.

"Maman, hari ini waktunya San dan Rara terima rapor semester pertama," kata San. "Nanti Maman atau Pere yang ambil?"

Syahlana tersenyum. "Pere yang ambil ya, San. Soalnya ini, Maman gak bisa tinggalin adek Ocha."

San tampak manyun. "Nanti itu, kan San tampil baca puisi. Maman dan Pere datang, ya?"

Astaga, Syahlana hampir lupa, kalau San menganggap hari ini sangatlah penting baginya. Syahlana pun tersenyum. "Ya udah. Nanti, Maman minta Tante Zizi jagain adik. Maman dan Pere pasti dateng."

Barulah San tersenyum. "Kalo gitu, San berangkat dulu." Ia mencium tangan Syahlana, lantas pergi.

Kemudian, ponselnya berbunyi. Nama Ilham muncul di layar depan. Sudah lama Syahlana tahu, kondisi Ilham sudah baik sempurna dan kembali bekerja di Patisserie House.

"Iya, Ham?" Syahlana menerima panggilan video. Meletakkan ponselnya berdiri menyandar pada gelas.

"Wah, udah gede aja itu bayimu," kata Ilham.

"Baru sebulan, belum kelihatan besarnya," ujar Syahlana.

"Aku mau mengabari, kalau penjualan kue tema terbaru kita sangat bagus. Meningkatkan pendapatan." Ilham memberikan kabar yang sangat menyenangkan.

Beberapa minggu sebelum Syahlana melahirkan, ia sempat mengajari David menu terbaru di restoran mereka. Mendemokannya di depan kamera. Yaitu Buras Bruchetta. Buras yang dimasak dengan daun pisang dengan rempah pilihan, digabung dengan topping bruchetta berupa daging sapi cincang, bawang, dan tomat. Juga aneka topping lainnya yang biasa dijadikan topping bruchetta. Cukup laris di restoran. Oleh karena itu, Syahlana memberanikan diri mencoba menjualnya di Paris. Ia meminta Ilham dan Laura mempelajari resep ini.

"Alhamdulillaah kalau gitu, Ham," ucap Syahlana.

Kemudian, terdengar suara perempuan di belakang Ilham. "Cheri! Lihat kue ini, tidak mau mengembang!"

Syahlana mengenali suara itu. "Cheri?" Ia memastikan pada Ilham, tidak salah dengar. Cheri artinya "Sayang". Panggilan sayang untuk pasangan kekasih di Perancis sana. Wajah Ilham langsung bersemu. Malu-malu gimana gitu. Ekspresinya jelas membuat Syahlana tertawa. Ia belum pernah melihat Ilham sekasmaran ini.

"Dia suka banget mencoba resep baru," kata Ilham. "Hampir setiap hari tidak lelah bereksperimen. Sepertinya dia ketularan semangat kerja kamu, Lana."

Syahlana masih tersenyum. Apapun itu, dirinya turut bahagia atas kemajuan hidup yang Ilham jalani. Hanya tidak menyangka, kalau kekasihnya adalah Laura. "Ya sudah, sana! Bantu dulu dia membuat kuenya mengembang."

Mereka pun memutuskan saluran panggilan video.

Paris, Perancis

Ilham mendatangi Laura yang masih sibuk di meja masaknya. "Apa yang terjadi pada kuenya, Cheri?"

"Sepertinya ini gagal," kata Laura sembari memanyunkan bibir.

"Gak papa. Nanti dicoba lagi." Lantas Ilham menarik tangan Laura. Membawa gadis itu dalam dekapannya.

Cinta Istri Muda [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang