Bab 9

2.1K 234 6
                                    

Hello!








ANTARA DUA CINTA





Dua minggu berlalu begitu cepat, selama dua minggu ini para anggota TNI-POLRI pilihan, sedang melaksanakan tugasnya untuk memberantas pasukan bersenjata papua. Waktu yang lama jika kita tunggu, namun waktu yang cepat jika kita tak menunggu. Selama dua minggu ini, para tenaga medis melakukan segala tugas nya selama disini, bahkan mereka sudah akrab dan berbaur dengan warga lokal.

Dokter Shani Indira memandangi sebuah sapu tangan, sapu tangan tersebut milik letnan dua Daniel yang kala itu Daniel berikan untuk Shani, dan di gunakan untuk menutupi mulut nya agar tak terkena debu. Hari ini adalah hari ke empat belas, Shani tak bertemu Daniel. Walaupun selama ini, ia jarang memikirkan sesosok Daniel, namun terkadang ia memikirkan Daniel.

Shani meletakkan sapu tangan tersebut di saku jas dokter yang ia gunakan, membuka map dan membaca pekerjaan apa saja yang belum ia lakukan. Namun, sesaat ia tengah di sibukkan dengan lembaran lembaran, ia mendengar suara gemuruh dan teriakan yang berasal di luar sana. Atensi Shani teralihkan, menutup map yang ia baca, lalu berdiri kemudian menghampiri kerumunan.

Shani berjalan dengan cepat, menghampiri keduanya sahabatnya yang ternyata berada di kerumunan itu.

" Hey, ada apa? " Tanya Shani khawatir.

" Hey, Shani liat itu" Jawab Sisca sembari menunjuk sebuah truck polisi yang datang.

Jantung Shani berdetak sangat cepat, bukan raut wajah yang bahagia ataupun sumringah. Justru, raut wajah khawatir yang tercetak jelas. Truck telah berhenti, satu persatu para anggota TNI- POLRI turun dari truck. Shani berjalan mendekati mereka, wajahnya semakin khawatir dan panik kala melihat truck yang sudah kosong.

Netra Shani berkelimang air mata, ia sangat panik dan khawatir.

" M-maaf, l-letnan Daniel, dimana? " Tanya Shani gugup.

Sang prajurit yang di tanya pun tak menjawab, beberapa detik kemudian saat ia ingin menjawab tiba tiba saja terdengar suara seseorang yang sangat Shani kenal.

" Saya disini, dokter " Jawab Daniel sembari tersenyum.

Daniel berjalan mendekati Shani, tubuhnya bertumpu pada tubuh Aldo. Shani tersenyum lega, ia langsung memeluk Daniel dengan erat, Daniel tersenyum mengusap surai rambut Shani.

" Saya tidak apa apa, dokter" Ujar Daniel.

Pelukan Shani terlepas, beralih menatap wajah seseorang yang ia ingin sekali jumpai selama dua minggu ini.

" Syukurlah kamu pulang dengan keadaan utuh " Ucap Shani.

" Iya, dokter. Syukurlah " Jawab Daniel.

Netra keduanya bertemu satu sama lain, saling menatap. Tak ada pembicaraan, biarkan mata mereka yang berbicara saja lewat tatapan. Aksi tatapan mereka di buyarkan oleh Jendral yang memanggil mereka.

" Aku kesana terlebih dahulu ya" Pamit Daniel.

" Iya, letnan " Jawab Shani.

Lalu, Daniel kembali di bopong oleh Aldo untuk berjalan dan menuju ke Jendral mereka.

" Letnan Aldo, setelah selesai urusan mu dengn Jendral, bawa Daniel ke tenda kesehatan " Ujar Shani yang setelah itu berjalan menuju tenda kesehatan.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang