Bab 15.

2.3K 251 11
                                    

Hello!










ANTARA DUA CINTA








Sinar matahari kembali muncul di atas permukaan. Menjadi petanda bahwa hari baru telah di mulai, udara yang dingin di gantikan udara pagi hari yang terasa hangat dan nyaman. Gadis berambut panjang, tersenyum menghirup udara segar di pagi hari, lalu ia mengikat rambut nya dan memulai pemanasan. Pagi ini, Shani akan melaksanakan olahraga.

Usai pemanasan, kemudian ia mulai berlari kecil mengintari taman yang tak jauh dari rumahnya. Menyapa beberapa tetangga ataupun menerima sapaan dari mereka. Usai di rasa telah cukup berkeringat, Shani kembali ke rumah. Mood pagi Shani mendadak hilang seketika, ketika ia melihat seseorang pria yang tengah duduk di sofa ruang tamu bersama ayah nya.

Shani acuh, berjalan melewati mereka. Tanpa memperdulikan siapapun, masuk ke dalam kamar dan mulai membersihkan dirinya yang terasa begitu lengket.

Dua puluh menit kemudian, Shani telah menyelesaikan ritual mandi nya. Turun ke lantai dasar, dan membantu sang ibunda untuk masak.

" Loh, sayang. Kok kamu nggak siap siap? " Tanya Gracio heran, pasalnya Shani kembali dari kamar dengan mengenakan pakaian santai.

" Aku libur " Jawab Shani singkat.

" Terus, kenapa nggak bilang? kenapa kemarin masuk? " Tanya Gracio beruntun.

" Kemarin ada operasi, aku memang masih cuti. Seharusnya kau tau itu" Jawab Shani acuh

Gracio terdiam, memerhatikan gerak gerik kekasihnya itu.

" Sudah, sudah. Tak usah di pikirkan, ayo sarapan " Ajak devano.

Gracio mengangguk, berjalan ke meja makan dan duduk di sebelah Shani.

Mama Shani mengerutkan keningnya, menatap heran ke arah sang putri.

" Nak, Gracio nya di ambilin dong " Ucap Mama Shani.

" Kenapa harus di ambilin? Kan punya tangan, punya kaki, masih lengkap semua" Jawab Shani yang kemudian menyantap makanannya.

" Sudah, tidak apa apa tante. Biar Gracio saja sendiri " Ujar Gracio.

Shani kembali acuh, ingin sekali rasanya ia lepas dari pria yang berada di sebelah nya ini. Entah kenapa, semakin lama perasaan nya tak sama dengan dahulu saat diri nya masih berada di bangku sekolah dan kuliah. Entah karena jarang bertemu atau apapun itu.

Sarapan telah usai, Gracio dan Devano berpamitan untuk pergi ke kantor. Dengan malas, Shani mengantarkan Gracio untuk ke depan, sama seperti yang mama Shani lakukan.

" Shan, aku berangkat dulu" Ujar Gracio.

Shani hanya mengangguk, kemudian ia kembali masuk ke dalam rumah.

" Maafin Shani ya nak, mungkin dia capek" Ujar Mama Shani.

" Tidak apa apa, tante. Gracio maklumin " Jawab Gracio.

Mama Shani tersenyum, kemudian Gracio masuk ke dalam mobil nya dan berjalan menjauhi halaman rumah Shani.

Mama Shani tersenyum melihat kepergian mobil Gracio dan sang suami. Kemudian ia masuk dan menemui sang putri yang tengah duduk di ruang keluarga sembari menonton tayangan televisi. Mama Shani duduk di sebelah putri nya, mengusap surai rambut sang putri dengn lembut.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang