Bab 19.

2.2K 253 6
                                    

Hello!










ANTARA DUA CINTA








SINAR  rembulan menyinari kota metropolitan tersebut, jalanan malam ini nampak ramai dan macet sekali. Tak salah, jika banyak orang yang keluar malam ini, pasalnya ini malam minggu. Banyak sekali muda mudi, atau bahkan para lansia yang menghabiskan malam wekeend ini dengan memenuhi kota Jakarta.

Namun, malam minggu yang indah ini, tak begitu indah bagi seorang Daniel Bimantara. Sialnya, ia harus berjaga malam ini, menjaga keamanan dan ketentraman agar tak terjadi hal hal yang tak di inginkan.

" Kau tidak jalan jalan? " Tanya Daniel kepada Aldo.

" Kau pikun atau bagaimana? Kita berjaga jika kau lupa " Jawab Aldo kesal.

Daniel terkekeh, menatap wajah kesal Aldo. Yang baru saja menjawab pertanyaan Daniel yang tak berbobot sama sekali.

Sinar lampu motor yang terang, menganggu pandangan Aldo dan Daniel. Sontak keduanya menyempitkan mata kala sinar motor tersebut menuju ke kedua netra nya. Si sosok pembawa motor, berhenti di depan Aldo dan Daniel, membuka kaca helm full face sembari terkekeh.

" Jaga yang bener ya, jaga baik. Aku jalan jalan dulu, haha " Ejek Ollan, rekan Aldo dan Daniel.

Tak mau terkena amuk, Ollan segera menjalankan motor nya kembali dan meninggalkan Daniel dan Aldo yang sudah siap untuk memukul Ollan.

" Awas saja kau, kerupuk udang " Cibir Daniel.

Hening. Keduanya sama sama diam, tak ada pembicaraan. Tubuh mereka diam, namun tidak dengan mata dan pendengaran keduanya yang masih aktif dan mengintai sekitar.

Aldo menoleh ke arah Daniel yang sedang menghitung peluru yang berada di senapan nya.

" Bakso akan terasa sangat enak, jika di makann sekarang " Ujar Aldo yang kemudian mengalihkan pandangannya kembali menuju sekitar.

" Jika kita membeli bakso, siapa yang akan berjaga? " Jawab Daniel sembari merapikan peluru peluru yang ia keluarkan ke dalam senapan.

" Betul juga " Jawab Aldo.

Netra Aldo mengintai sekitar. Detik berikutnya, netra Aldo menangkap seseorang yang tengah berlari ke arah mereka. Atensi Daniel teralihkan kepada seseorang yang sedang berlari tersebut.

Seseorang tersebut, menghentikan larinya dan berdiri di hadapan Daniel dan Aldo dengan nafas yang terengah-engah.

" Siap, mohon maaf. Letnan Daniel dan Aldo, saya terlambat. Karena, saya mengantar anak dan istri untuk berjalan jalan " Ujar Seseorang tersebut yang tak lain prajurit TNI.

" Tidak apa apa, Sertu. Apakah sudah selesai urusan mu? Jika belum, kau bisa kembali. Dan biar kami saja yang berjaga " Jawab Daniel.

" Siap, sudah selesai, Letnan. Tidak apa apa, biar saya saja " Jawab Si Sersan satu.

" Baiklah, jika begitu. Kau berjaga, jika ada apa apa, kau bisa menghubungi ku kapan saja " Ucap Daniel.

" Siap, Letnan. " Jawab si sersan satu.

Kemudian, Daniel dan Aldo kembali berjalan menuju kediaman mereka untuk berganti baju yang lebih santai. Sesampainya di rumah, mereka tak banyak kecoh dan basa basi, langsung menghampiri kamar masing-masing dan mengganti pakaian.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang