Bab 1

3.8K 300 12
                                    

Welcome!











ANTARA DUA CINTA














Deru ombak laut, angin laut yang kencang menerpa wajah tampan seorang Daniel Bimantara yang tengah duduk di tepi pantai, menatap laut lepas. Beberapa jam yang lalu, ia telah kehilangan seseorang yang sangat berharga di dalam hidup nya, seseorang yang sudah berjuang penuh untuk dirinya agar bisa bersekolah seperti anak pada umumnya, beberapa jam yang lalu pula, Daniel telah menidurkan kakek neneknya di liang lahat.

Daniel tak punya siapa siapa lagi, Hari ini seharusnya menjadi hari yang sangat amat bahagia untuk dirinya. Hari ini, ia telah resmi di lantik menjadi seorang perwira tentara dengan nilai sempurna. Namun, kebahagiaan itu lenyap dan hilang seketika kala mendengar kabar bahwa kakek dan neneknya telah menghembuskan nafas terakhir nya di waktu bersamaan.

Daniel kembali menghela nafas kasarnya, kembali mengacak acak rambut dan wajahnya.

" Daniel! "

Daniel menoleh, mencari sumber suara yang memanggil namanya. Pandangan mata Daniel terhenti, tertuju kepada sesosok pria yang menggenakan seragam yang sama dengan dirinya.

Sesosok tersebut, mengedarkan pandangan nya. Menatap punggung kekar seorang pria yang tengah duduk di tepi pantai, pria tersebut berlari menghampiri Daniel.

" Niel " Ujar sesosok pria tersebut, sembari mendekap tubuh Daniel dari belakang.

Daniel mengernyit kan keningnya, membiarkan sesosok pria yang tak lain adalah sahabat Daniel mendekap tubuh Daniel.

" Kenapa kau? " Tanya Daniel, sembari melirik ke arah sahabat nya itu.

" Aku tau, kau tengah sedih. Aku kau tengah tertekan, tapi tolong jangan akhiri hidupmu " Jawab Aldo, sahabat Daniel. Dengan dramatis.

" Ck! Ahh!, Jauh sekali pemikiran mu, bodoh! " Kesal Daniel sembari mendorong tubuh Aldo dengan kuat sehingga Aldo terjatuh ke tanah.

" Kita tidak ada yang tau, niel. Aku berkunjung kesini, mencari mu, karena aku takut terjadi apa apa denganmu" Jawab Aldo masih dengan nada dramatis nya.

Daniel menghela nafas, mengedarkan pandangan malas. Menatap Aldo, yang menjadi sahabat nya semenjak di Akademi Militer.

" Aku tidak apa apa, hanya ingin menenangkan pikiran ku " Jawab Daniel menenangkan Aldo yang sedang menetralkan nafasnya.

Aldo mengangguk, duduk di sebelah Daniel dan ikut menatap ke laut lepas.

" Kau tinggal disini, atau di asrama? " Tanya Aldo sembari menatap wajah Daniel dari arah samping.

" Tentu saja di asrama, rumah kakek akan ku berikan kepada adik angkat ku " Jawab Daniel yang masih menatap laut.

" Sudah bersiap? " Tanya Aldo kembali, masih menatap sahabatnya itu.

" Sudah, " Jawab Daniel.

Aldo mengangguk, kembali menatap laut lepas.

Langit mulai petang, matahari telah menghilang dari permukaan. Aldo menatap ke arah Daniel, kembali.

" Sudah tenang? Ayo pulang" Ujar Aldo.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang