Bab 44

2.1K 220 4
                                    

Hello!







ANTARA DUA CINTA





SUARA dari petinggi lapas tersebut, menggelegar ke seluruh bangunan lapas. Suara nya yang keras nan tegas, membangunkan seluruh narapidana yang berada di dalamnya. Para pidana tersebut terbangun, dan melakukan giat pagi. Perlahan, kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan Gracio Devide dan Keenan Devide.

Kondisi tubuh keduanya sangat jauh dari dahulu sebelum memasuki penjara. Rambut memanjang, badan mengurus, tumbuh kumis dan jenggot yang tak beraturan. Pagi ini, para pidana melakukan giat pagi dan membersihkan halaman sekitar lapas. Tentu nya di pantau ketat oleh pihak lapas.

Usai giat pagi dan membersihkan halaman, para pidana beranjak untuk mandi. Kehidupan di lapas tentunya tak indah, penuh kekerasan dan tekanan.
Mandi saja, tak semuanya dapat merasakan air mandi. Kadang ada yang hanya sikat gigi, bahkan ada yang hanya mencuci kaki saja. Untung nya pagi ini, Keenan dan Gracio berkesempatan mandi walaupun mengenakan air yang minim sekali.

Usai mandi, dua kaka beradik tersebut kembali ke dalam sel jeruji besi. Dan memakan sarapan.

" Udah berapa tahun kita disini? " Ujar Gracio di sela sela makan.

" dua tahun, hampir tiga tahun " Jawab Keenan yang sudah berdamai dengan kondisinya sekarang.

" Apakah Shani dan Daniel sudah menikah? atau bahkan sudah memiliki anak? " Tanya Gracio

Keenan berhenti mengunyah, meletakkan sendok dan menatap ke arah adik sepupu nya tersebut.

" Kau belum move on dari Shani? " Tanya Keenan.

" Sudah. Hanya saja, aku kepikiran " Jawab Gracio.

" Tak tau, mungkin saja sudah " Jawab Keenan.

Gracio menghembuskan nafas kasar nya, menyingkirkan tempat makan nya. Menatap langit langit penjara, dengan tatapan sendu.

" Andai saja aku dahulu tidak melakukan itu, mungkin aku sudah bahagia dengan Shani " Ujar Gracio di akhiri dengan kekehan.

" Andai dahulu aku tak gila dengan proyek emas itu, mungkin aku sudah berkeluarga dengan Shani. Memiliki anak, dan hidup bersama dalam satu atap " Lanjut Gracio.

" Penyesalan memang di akhir, Gracio. Kalau di awal namanya pendaftaran " Jawab Keenan di akhiri dengan kekehan.

Gracio terkekeh, Keenan duduk di sebelah Gracio. Ikut menatap langit langit penjara.

" Aku rindu dengan kekasihku, apa kabar dia sekarang? " Tanya Keenan.

" Tentu nya sudah menemukan pengganti mu " Jawab Gracio.

" Mana benar lagi "

Kedua nya terkekeh. Keseharian mereka hanya bisa menyesali perbuatan dahulu, dan mengenang masa masa jaya mereka. Masa masa dimana mereka selalu mengeluarkan uang banyak perminggu nya, masa masa mereka bisa menikmati sebotol alkohol sembari berdansa ria.

Semua itu kini tinggalah kenangan saja, tak bisa di ulang.


































𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang