Bab 14.

2.2K 256 5
                                    

Hello!









ANTARA DUA CINTA







Mentari pagi kembali bersinar, menerangi kota metropolitan. Burung - burung berkicau, berterbangan kesana kemari tuk mencari makan. Jalanan, taman taman di pinggir kota di penuhi oleh orang-orang yang tengah berolahraga pagi. Seorang wanita cantik dengan rambut panjang, menghirup udara segar di pagi hari yang belum terkontaminasi oleh polusi dari kendaraan.

Pagi ini sungguh berbeda untuk seorang Shani Indira, yang sudah terbiasa dengan udara di papua yang selalu sejuk dan menenangkan. Dan pagi ini, tak ada lagi seorang pria berbadan kekar yang menyapa nya.

Shani memasuki kamarnya kembali, memulai ritual mandi dan melakukan kegiatan nya hari ini. Hari ini, Shani ada jadwal operasi mendadak, pasien nya sangat membutuhkan Shani, mau tak mau Shani harus siap, walaupun menganggu waktu liburnya.

Usai mandi, dan bersiap. Shani berjalan keluar kamar dan menunju ke ruang makan, langkah nya terhenti di tengah tengah anak tangga yang ia gunakan untuk turun. Memutar bola mata malasnya.

" Andaikan saja yang datang Daniel, pasti pagi ku lebih indah " Monolog Shani sembari menuruni anak tangga.

Senyum Gracio terukir, kala melihat sosok wanita yang datang dengan mengenakan jas dokter nya yang sungguh amat cantik.

" Selamat pagi, dokter Shani " Sapa Gracio.

Langkah Shani terhenti begitu saja, menoleh dan mendekati ke arah Gracio. Shani beberapa kali mengerjapkan mata nya, berulang kali, menepuk pipi Gracio, memastikan bahwa pria yang berada di depan nya ini adalah Gracio bukan Daniel.

Gracio terkekeh, memegang tangan Shani yang menepuk pipi nya.

" Ada apa, sayang? " Tanya Gracio.

Dengan segera Shani melepaskan genggaman Gracio, menjawab pertanyaan Gracio hanya dengan gelengan. Lalu, ia mengambil kunci mobil dan berjalan keluar.

" Loh, Shani. Tidak sarapan, nak? " Tanya Mama Shani.

" Tidak, ma. Shani ada operasi, Shani duluan ya " Pamit Shani.

" Iya, hati hati nak " Jawab Papa Shani.

Gracio dengan cepat mengejar Shani, mencegah Shani.

" Aku antar " Tawar Gracio.

" Aku hanya operasi, Gracio " Jawab Shani.

" Tidak apa apa, aku antar. Nanti aku jemput" Jawab Gracio.

Shani hanya mengangguk pasrah, kemudian Gracio tersenyum kemenangan. Gracio membukakan pintu untuk Shani, membiarkan gadis nya itu masuk dan kembali menutup nya. Kemudian, Gracio ikut masuk dan menjalankan mobilnya menuju rumah sakit Shani.

Tak lama kemudian, mobil Gracio telah sampai di parkiran khusus di rumah sakit milik Shani. Gracio dengen buru buru membukakan pintu Shani, Shani keluar dengan anggun.

" Aku masuk dulu " Pamit Shani.

" Iya, bye " Jawab Gracio.

Shani hanya mengangguk, kemudian ia berjalan masuk. Sepanjang perjalanannya menuju ruang pribadi milik Shani, banyak sekali yang menyapa nya. Memberikan ucapan selamat pagi, atau hanya lambaian tangan.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang