Bab 16.

1.9K 241 8
                                    

Hello!








ANTARA DUA CINTA









Suara gemuruh, kembali terdengar di area lingkungan batalyon infanteri. Mobil - mobil tenaga medis, berpakir rapi di tempat yang khusus, kehadiran mereka di sambut hangat oleh para tentara yang berjaga. Pintu mobil masing-masing terbuka, menampilkan para dokter dan suster yang siap melakukan test kesehatan di batalyon infanteri ini.

Mereka di sambut dengan baik oleh sang komandan, lalu mereka di arahkan untuk menuju aula yang akan menjadi tempat pelaksanaan test kesehatan para anggota TNI. Test kesehatan ini, di lakukan agar para anggota TNI terhindar dari penyakit yang tidak di inginkan.

Para team tenaga medis berjalan menuju aula, mereka berjalan sembari tersenyum menjawab sapaan dari istri para TNI, yang sering di sebut ibu persit.

Dari jarak yang cukup jauh, Daniel tersenyum melihat kedatangan para team tenaga medis. Melihat mereka, Daniel teringat oleh sesosok Dokter Shani Indira, namun tak lama senyuman itu berubah menjadi mengangga, mulut Daniel terbuka, mata Daniel melotot kala melihat seseorang yang sangat ia kenal.

Daniel di buat kalang kabut, ia mencoba menciumi pakaian nya, merapikan rambut, di rasa kurang. Daniel berlari menuju rumahnya untuk mengambil dan memakai beberapa pewangi pakaian dan menata rambutnya yang berantakan. Sekembalinya Daniel dari rumah, rupa nya sang komandan sudah berjalan melewati depan rumah nya.

" Loh? Daniel disini? " Ujar Sang komandan.

" Siap, komandan " Jawab Daniel tegas.


Sang komandan hanya mengangguk, kemudian ia melanjutkan jalan. Daniel mempersilahkan sang komandan dengan para team tenaga medis untuk berjalan terlebih dahulu.

Jantung Shani berdetak lebih kencang dari biasanya, menatap Daniel, Shani meremas tali ujung tas guna menyalurkan rasa gugup nya. Daniel melemparkan senyuman kepada Shani, itu membuat Shani semakin berdetak lebih kencang.

Shani dan Daniel berjalan di belakang mereka, keduanya saling diam, sama sama menyembunyikan rasa gugup dan berusaha mengontrol jantung mereka yang berdetak sangat cepat. Untung saja, moment itu segera usai kala team tenaga medis sudah sampai di aula test kesehatan.

" Silahkan dokter " Ujar Daniel mempersilahkan.

" Eh, iya terimakasih, letnan. " Jawab Shani.

" Sama sama, dokter " Jawab Daniel.

Shani berjalan melewati Daniel sembari menunduk, menyembunyikan rasa malu dan salting nya. Daniel tersenyum gugup, terus berusaha mengontrol detak jantung nya agar kembali normal.

Acara pun di mulai, kata sambutan dan pembuka sudah di lontarkan oleh sang Jendral, komandan serta pimpinan team tenaga medis yang tak lain, Shani. Pemeriksaan pertama di lakukan kepada sang Jendral serta komandan, kemudian di lanjutkan oleh para perwira menengah, dan terakhir para perwira pertama.

Pandangan Daniel tak lepas dari sesosok Dokter Shani Indira, senyum nya tak luntur memerhatikan sesosok wanita yang ia temui di papua beberapa bulan lalu. Hati nya menghangat, kala melihat Shani yang tersenyum ataupun hanya terkekeh.

" Letnan Dua Daniel " Panggil salah satu anak buah Daniel yang berhasil menyadarkan ia dari lamunan nya.

" Oh! iya!, giliran saya? " Tanya Daniel.

" Iya, Letnan. Giliran anda " Jawab sang prajurit tersebut.

Daniel tersenyum kikuk, lalu ia berjalan cepat menuju kursi yang berada di hadapan Shani. Hanya itu yang kosong, sebelah nya sudah ada beberapa rekan rekan nya. Daniel mendudukkan dirinya di hadapan Shani, jantung Shani kembali berdetak kala melihat Daniel berada di depannya.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang