Bab 10.

2.3K 246 6
                                    

Hello!









ANTARA DUA CINTA








Embun pagi terasa begitu sejuk, matahari pagi mulai menyapa penduduk bumi. Penduduk di tanah Papua, memulai aktivitas nya seperti biasa pada pagi hari ini, pergi ke pasar untuk menjual hasil panen sendiri, adapun yang pergi ke kebun untuk mengurus kebunnya. Sinar matahari yang terang, masuk ke dalam jendela tenda kesehatan tanpa permisi.

Menganggu tidur seorang pria tampan yang terbaring dengan infus di tangannya. Daniel mengerjap kan mata, melihat sekitar. Tubuhnya terasa kaku, akibat beberapa cairan obat dan plaster yang menempel di tubuhnya, perlahan Daniel bangkit dari tidur, melepas infus yang menempel dan berjalan perlahan keluar.

Daniel menghirup udara yang sangat amat bagus di tanah Papua, udara yang masih segar dan asri. Daniel melihat sekeliling, melihat aktivitas para anak buahnya ataupun rekan rekan, ada yang membantu para warga, ada juga beberapa yang mengantarkan anak anak sekolah, dan beberapa ada yang membersihkan markas.

Daniel kembali tersenyum, kala melihat beberapa anak anak kecil yang asik bermain di halaman markas, menghampiri anak anak tersebut dan ikut bermain, bercanda tawa riang bersama. Sejenak rasa sakit berada di tubuhnya hilang, namun ia tetap hati hati, menjaga pergerakan anak anak tersebut agar tak mengenai lukanya.

Shani menatap heran ke arah segerombolan anak kecil yang sedang bermain dengan Daniel.

" Bukankah Daniel masih sakit ya? " Monolog Shani.

Shani terus menatap interaksi antar Daniel dan anak anak. Terlalu lama melihat interaksi keduanya, senyum Shani terbit dari bibir Shani.

" Kaka dokter! sini! " Ajak salah satu anak kecil sembari menghampiri Shani.

Anak tersebut menggandeng jari jari Shani dan di bawa mendekat ke arah Daniel dan teman temannya. Daniel tersenyum manis.

" Kamu nggak apa apa? " Tanya Shani Khawatir.

" Saya tidak apa apa, dokter " Jawab Daniel.

Shani mengangguk, kemudian keduanya di ajak bermain bersama oleh anak anak. Tawa riang muncul di wajah Shani, ia sangat bahagia dan terus tertawa selama permainan. Sesekali Shani ikut menjaili Daniel, kala anak anak menjaili Daniel juga, begitupun dengan Daniel, ia membalas menjaili Shani.

Dari kejauhan beberapa anak buah Daniel, diam diam memerhatikan keduanya.

" Letnan Daniel sama dokter Shani, kayak keluarga yang jaga anak nya main" Celetuk salah satu anak buah Letnan Daniel.

" Aku setuju denganmu, semoga aja kita bisa menyaksikan mereka bersanding di bawah gapura pedang pora, sungguh keduanya sangat cocok " Jawab Teman anak buah Daniel, yang tak lain merupakan anak buah Daniel juga.

Keduanya senyum, melihat pemandangan pagi hari yang sangat cerah ini.

Usai puas bermain dengan anak anak, Daniel dan Shani berjalan menuju kediaman masing-masing. Keduanya sama sama melakukan bersih diri di rumah masing-masing, setelah itu keduanya berjalan kembali menuju tenda kesehatan.

" Ayo ikut masuk dulu " Ajak Shani.

" Ada apa, dok? " Tanya Daniel.

" Aku akan mengganti perban mu " Jawab Shani.

Daniel mengangguk, mengikuti perintah Shani. Duduk di salah satu kasur, dan mulai membuka baju seragam yang ia gunakan. Kemudian, Shani bersama dua suster lainnya mulai mengganti perban Daniel.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang