Bab 62

2.6K 234 27
                                    

Hello?!









ANTARA DUA CINTA






WAKTU berjalan begitu cepat. Pagi ke malam, malam ke pagi terasa begitu cepat. Tak terasa, perut Dokter Shani Indira, Nyonya Bimantara semakin membesar. Berjalan nya hari, perut Shani semakin membesar, dan Daniel semakin posesif dan waspada terhadap Shani. Kehamilan Shani memasuki bulan ke enam, segala kegiatan Shani telah berhenti. Shani mendapatkan cuti dari rumah sakitnya.

Kini tak hanya keramik anti slip atau anti licin yang terpasang di rumah Shani dan Daniel. Kini, pegangan dinding sudah terpasang di rumah Daniel dan Shani. Daniel memasang pegangan dinding untuk mempermudah Shani berjalan.

Mentari telah menyapa semenjak dua jam yang lalu, hari baru telah di mulai. Sinar matahari telah berubah menjadi panas perlahan, namun panas nya sinar matahari tak membangunkan si perwira hebat yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Shani tersenyum, memandangi wajah sang suami yang masih terlelap. Senyum Shani terukir, mengingat kejadian semalam yang membuat Shani semakin jatuh cinta kepada sesosok letnan satu Daniel.


























✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

Sinar rembulan terpancar dengan sempurna di luar sana, udara dingin menyelimuti penduduk pada malam hari ini. Jam menunjukkan pukul satu dini hari, Shani Indira terbangun sembari mengusap perut buncit nya itu. Shani memandangi perutnya sembari ia elus.

" Adek.. kok nggak mau bobo sayang?? Kenapa? " Monolog Shani. Sembari terus mengusap perut nya.

" Bobo ya sayang, bunda ngantukk.. " Eluh Shani.

Shani terus menguap, semenjak kehamilan nya menginjak usia lima bulan Shani susah tidur. Terkadang sang anak menendang di dalam perut Shani, dan yang paling sering terjadi seperti ini.

Mendengar eluhan Shani, membuat Daniel mengerjapkan matanya. Ia terbangun, melihat istrinya yang duduk sembari mengusap perut nya.

" Sayang, kenapaa? " Tanya Daniel lembut.

" Eh, mas.. Kok bangunn? " Tanya Shani balik.

" Sayang, aku tanya kamu. Kenapa hm? Adek rewel ya? " Ujar Daniel.

Shani mengangguk perlahan.

" Iya, mas. Adek rewel, bundanya di bangunin jam segini " Jawab Shani.

Daniel terkekeh. Kemudian, ia menjajarkan posisinya dengan perut sang istri.

" Tiduran sayang " Suruh Daniel.

" Iya mas " Jawab Shani nurut.

Shani kembali merebahkan diri di kasur, kemudian ia menoleh ke arah perutnya. Nampak Daniel yang tengah mengusap perut Shani.

" Adek kenapa, sayang?? Ayah disini.. Bobo yuk? bunda kamu ngantuk " Tutur Daniel.

Shani tersenyum dalam mata nya yang perlahan mengerjap. Usapan Daniel selalu membuat nya nyaman dan tenang.

" Okey, begini saja bos kecil. Ayah bacakan kamu dongeng, tapi setelahnya kamu harus Bobo oke? " Ucap Daniel.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang