Bab 20.

2.5K 279 7
                                    

Hello!





ANTARA DUA CINTA



SINAR matahari kembali menyapa penduduk bumi, menggantikan rembulan dan gemintang yang telah menyinari langit gelap. Langit berganti, seiringnya matahari terbit. Udara terasa hangat, dan sangat syahdu. Di pagi yang indah, kota kembali di penuhi oleh penduduknya, sepagi ini sudah terdengar suara mesin motor yang berlalu lalang.Namun, ini sudah menjadi suatu hal yang biasa di sebuah ibu kota Jakarta.

Di tepi kota Jakarta, di sebuah permukiman khusus para anggota TNI, terdengar suara musik yang menggelegar dari arah lapangan hijau disana. Nampak seluruh anggota TNI Angkatan Darat, batalyon infanteri melakukan senam pagi. Walaupun hari masih pagi, namun semangat para anggota TNI tak pernah pudar.

Daniel Bimantara menatap rekan, dan anak buahnya yang tengah melakukan senam dari jendela kamar nya. Sesekali Daniel terkekeh, melihat beberapa kelakuan prajuritnya yang aneh namun lucu. Daniel tak mengikuti senam, setelah merasakan sekujur badannya terasa sakit ketika bangun dari tidurnya tadi.

Setelah puas menonton senam, perlahan Daniel beralih jendela kamar nya. Dengan pergerakan lambat, ia menutup kembali jendela dan berjalan menuju ruang tamu. Di pergerakan nya, membuka pintu, berjalan bahkan memegang Daniel meringis, merasakan nyeri dan ngilu di seluruh badannya.

Tak kuasa menahan nyeri, Daniel mendudukkan diri di sofa ruang tamu. Meluruskan kaki, dan memijat beberapa bagian tubuhnya yang terasa amat sakit. Atensi Daniel teralihkan, dengan pergerakan lambat ia menoleh ke arah sumber suara. Aldo terbangun dari tidurnya, sama saja seperti Daniel. Sepanjang Aldo berjalan menuju ruang tamu, ia juga meringis merasakan sekujur badannya sangat sakit.

" Badanku terasa sakit, sekali " Eluh Aldo.

" Kau pikir aku tidak? " Jawab Daniel.

Aldo terkekeh sedikit, ia melakukan hal yang sama dengan Daniel. Memijat beberapa bagian badannya yang terasa sakit.

" Sungguh, aku tak tahan dengan kondisi seperti ini. Lagipula, jika kondisi seperti ini kita tidak bisa bekerja dengan leluasa " Ujar Daniel.

" Benar, tapi kalau kita ke rumah sakit, siapa yang akan mengantar kita? " Tanya Aldo.

" Huft.., terkadang ucapan komandan kita. Kita harus secepatnya menikah, dan memiliki istri" Lanjut Aldo.

Daniel mengerutkan kening nya heran.

" Kenapa? " Tanya Daniel polos.

" Astaga, Bimantara. Jika saja badan ku sedang tidak sakit, sudah ku pukul kau " Jawab Aldo kesal.

" Jika kita memiliki istri, ada yang mengurus kita. Simple nya saja, ketika kita sakit. Ada sesosok istri yang berperan mengurus kita, membantu kita. Memasakkan makanan, atau bahkan mengantar kita ke dokter " Lanjut Aldo dengan penuh kekesalan.

Daniell mengangguk dan diam, jika ia lanjutkan pasti Aldo akan mengarah ke Dokter Shani Indira.

" Lalu, bagaimana cara kita ke rumah sakit sekarang? " Tanya Daniel.

" Teknologi sudah canggih, Daniel Bimantara. Pesan saja taksi online " Jawab Aldo.

" Baiklah " Jawab Daniel.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang