Bab 45.

2.1K 243 6
                                    

Hello!







ANTARA DUA CINTA





DI sebuah lorong rumah sakit nampak lenggang. Perkataan Aldo berhasil membuat wanita yang memakai blazer berwarna abu abu, serta rambut panjang dan hitam yang di biarkan tergerai memberhentikan langkah nya. Aldo terdiam menatap ke arah depan, wanita tersebut berjalan mendekati Aldo kembali.

" Coba ulangi " Ungkap wanita tersebut.

" Aku mencintaimu, Ashel. " Jawab Aldo tegas.

Wanita tersebut bernama Ashelia Putri Anggita, seorang CEO dan founder dari perusahaan yang ia bangun sendiri. Ashel menatap laki laki yang lebih tinggi darinya itu, seorang laki laki yang memang sudah menyimpan perasaan kepada nya semenjak duduk di bangku sekolah.

Ashel melipat kedua tangannya di dada.

" Buktikan. " Ucap Ashel tegas.

" Dengan cara? " Jawab Aldo.

" Kamu lari ke atas bukit " Ucap Ashel, di akhiri dengan tertawa remeh.

" Tunjukkan kepadaku, bahwa kamu adalah prajurit terbaik. Tunjukkan kepadaku, bahwa kau adalah pasukan khusus " Lanjut Ashel.

" Akan ku lakukan. " Jawab Aldo.

Ashel menaikkan satu alis nya. Kemudian ia tertawa remeh dan meninggal kan Aldo seorang diri di lorong rumah sakit tersebut.

























Matahari terasa sangat amat menyengat, siang hari begitu panas. Di tambah polusi udara yang bertebangan. Di bawah matahari yang begitu panas, Revaldo tengah berlari menyusuri perjalanan menuju bukit. Berbekal air minum sebanyak satu liter, vitamin gel, serta snack bar ia berlari menuju atas bukit.

Kini, Aldo tengah berada di tengah perjalanan. Ashel memantau Aldo dari drone yang ia terbang kan, drone tersebut mengikuti Aldo yang terus berlari.

" Lima kilo lagi, kau pasti bisa Aldo " Monolog Aldo menyemangati diri sendiri.

Nafas Aldo mulai terengah-engah, langkah kakinya melemas dan memelan. Sesungguhnya Aldo sudah tidak kuat, ia memanglah tentara namun, tentara juga manusia yang memiliki rasa lelah. Revaldo menahan itu semua, terus berlari sampai menuju puncak bukit.

Aldo mendengar suara motor trill yang berjalan, suara motor tersebut nampak tak asing di telinga Also. Ia menatap dan melihat motor dan pengendara nya.

" Mampus, Daniel. " Monolog Aldo, usai ia tahu pengendara tersebut adalah Daniel.

Daniel yang tengah mengendarai motor trill tersebut, tak sengaja menoleh ke arah kaca spion. Ia membulatkan mata nya saat mengetahui seseorang yang sangat ia kenal sedng berlari, di siang siang buta seperti ini.

Daniel dengan sigap mengerem motornya, menoleh ke arah belakang memastikan bahwa yang ia lihat adalah Aldo. Setelah mengetahui seseorang itu Aldo, Daniel langsung kembali menjalankan motornya mendekati Aldo.

" Hei bodoh! sedang apa kau? " Teriak Daniel.

" Berenang. Sudah tahu, pake nanya " Ketua Aldo.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang