Bab 29

2.4K 271 12
                                    

Hello









ANTARA DUA CINTA






REMBULAN dan gemintang menghiasi cakrawala malam yang sangat indah. Api unggun menyala di tengah tengah halaman markas tentara Indonesia, malam ini terlaksana sebuah acara makan malam bersama untuk merayakan kemenangan Republik Lebanon dari serangan musuh. Antusias warga dan para anggota TNI tercetak jelas di raut wajah mereka yang terus tertawa.

Daniel melihat dan memerhatikan hal hal random yang di lakukan oleh anggota nya itu. Ssekali ia terkekeh, tatkala prajurit menciptakan sebuah lelucon untuk menemani malam ini.

Di kursi ujung tempat yang menjadi acara makan malam, tak jauh dari tempat utama. Daniel duduk bersama sang komandan dan rekan nya.

" Bagaimana kabar mu, Daniel? Aku terakhir bertemu kau saat kau masih menjadi seorang taruna " Tanya Komandan.

" Aku baik, komandan. Apa kabar denganmu, komandan? " Jawab Daniel.

" Aku baik, seperti yang kau lihat " Jawab Komandan.

Daniel mengangguk, kembali memerhatikan para anggota nya yang tengah berjoget ria menikmati alunan lagu yang terputar.


" Bagaimana dengan dunia percintaan mu, Daniel? " Tanya Komandan.

" Kenapa Komandan tanya seperti itu? " Jawab Daniel heran.

" HAHA, aku ingat. Waktu di Akademi Militer kau menjadi rebutan taruni dan putri putri jendral ataupun mayor " Jawab Komandan.

Daniel terkekeh, dunia semasa ia menempuh pendidikan di Lembar tidar nya, tak jauh dari dunia percintaan. Bukan Daniel yang jatuh cinta, melainkan para wanita yang menatap Daniel kagum dan tumbuh sebuah perasaan suka.

" Tidak bagaimana bagaimana, komandan. Dunia percintaan ku begini - begini saja " Ucap Daniel.

" Yakin? Bukankah engkau menjalin hubungan dengan seorang dokter? " Tanya Komandan tiba tiba.

Daniel membelalakan mata nya, menoleh ke arah sang Komandan yang tengah tersenyum jail.

" Tidak, itu hanya hanya sebatas dokter yang mengkhawatirkan pasien " Jawab Daniel gugup.

" Iyakah? Ada seorang dokter yang mengkhawatirkan pasien nya sampai bertelfon dengan pasien nya ber jam jam? Kau menghabiskan waktu petang mu dengan bertelfon dengan dokter tersebut, Daniel " Ujar Komandan yang terus menggoda Daniel.

Daniel memutar bola mata nya, mencari alasan yang tempat. Daniel buntu, ia tak menemukan alasan yang tepat. Satu satunya cara, ia harus kabur dan berpura-pura beristirahat.

" Eee, Komandan besok kan pulang. Nah, alangkah baiknya jika aku beristirahat. Agar esok, aku ada tenaga banyak untuk pulang " Jawab Daniel.

" Haha, baiklah Daniel. Beristirahat lah, selamat malam " Jawab Komandan.

" Selamat malam, komandan " Jawab Daniel.

Daniel langsung berdiri dan meninggal sang komandan. Ia menghembuskan nafas lega. Sebab ia bisa kabur dari pertanyaan yang menjebak itu.

Daniel berjalan masuk ke dalam barak, duduk di kasurnya dan merebahkan diri. Daniel menatap langit langit baraknya, sedari tadi pikiran nya tertuju kepada sesosok Shani.

Daniel meraih handphone nya, membuka dan melihat beberapa notifikasi yang berada di handphone nya. Atensi nya tertuju kepada salah satu notifikasi, ia membuka dan membaca chat yang di kirimkan oleh sesosok wanita yang berhasil menarik perhatian nya.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang