Bab 32.

2.4K 272 13
                                    

Hello!







ANTARA DUA CINTA





LANGIT berwarna oranye, udara menghangat. Matahari tak lagi sepanas tadi siang. Di waktu sore ini, Abimanyu, Dewangga serta Daniel masih berada di restoran yang sama seperti tadi pagi menjelang siang. Suasana hening, hanya terdengar dentingan sendok serta mangkok dessert, ke-tiga nya telah melaksanakan makan siang bersama.

Makan siang dalam satu meja. Daniel meletakkan sendok dessert nya. Menatap ke arah Dewangga dan Abimanyu yang masih menikmati hidangan penutup makanan.

Dewangga telah menyelesaikan memakan hidangan penutup. Beralih menatap Daniel.

" Ada apa, nak? " Tanya Dewangga heran.

" Dimana makan ayah dan ibu, tuan? " Tanya Daniel.

Abimanyu meletakkan sendok, menatap ke arah Daniel. Dewangga menatap Abimanyu.

" Sangat jauh, nak. Ayah dan ibu mu gugur di dalam peperangan " Jawab Abimanyu.

" Saya tau itu, Jendral. Tapi, dimana makam ayah dan ibuku? " Tanya Daniel.

" Tenanglah, nak. Akan kita antarkan, namun lokasinya jauh " Jawab Dewangga.

" Jika kau mau, kita bisa berangkat sekarang " Lanjut Dewangga.

Daniel menoleh ke arah Abimanyu.

" Tenang saja, kau mendapatkan cuti panjang. Pergilah, nak " Jawab Abimanyu.

" Apa jendral tidak ikut? " Tanya Daniel

" Maaf, nak. Tidak ikut, aku akan ada pertemuan dengan purna Jendral, nanti malam " Jawab Abimanyu.

Daniel mengangguk. Beralih menatap Dewangga.

" Aku mau berangkat sekarang, tapi aku berpamitan kepada Shani dahulu " Ujar Daniel.

" Iya, nak " Jawab Dewangga.

Kemudian, Dewangga dan Daniel pergi terlebih dahulu. Abimanyu menatap punggung Dewangga dan Daniel.

" Andaikan Daniel bertemu dengan Kathrina terlebih dahulu. Pasti, Daniel akan menjadi menantu ku " Monolog Abimanyu.

Abimanyu berjalan keluar ruangan makan VIP tersebut, berjalan menuju parkiran dan pergi meninggalkan restoran tersebut.


























Mobil berwarna putih dan emas, terparkir rapi di halaman mansion Atmadewa. Sang supir turun terlebih dahulu, dan membukakan pintu untuk Dewangga dan Daniel. Suara mobil Dewangga terdengar, membuat Shani langsung berlari keluar.

Daniel menatap Shani, ia tersenyum. Shani langsung menghamburkan pelukan kepada Daniel, Daniel tersenyum. Mengusap surai rambut Shani, pelukan di renggang kan oleh Shani.

Shani menatap kedua netra Daniel.

" Apa kamu ingin bertugas lagi? " Tanya Shani khawatir.

" Tidak, Shani. Aku tidak bertugas, tapi aku harus pergi sebentar " Jawab Daniel.

" Kemana? sama siapa? " Tanya Shani beruntun.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang