Bab 12.

2K 246 9
                                    

Hello!










ANTARA DUA CINTA










Waktu terus berjalan dengan cepat, dan terus berlalu begitu saja. Seiring berjalan nya waktu hubungan Letnan Dua Daniel Bimantara bersama Dokter Shani Indira, semakin dekat. Bahkan, kini mereka sering di olok olok, kala mencuri waktu untuk berdua di sela sela kegiatan mereka. Sifat Daniel yang lembut dan penyayang membuat Shani lupa bahwa dirinya masih terikat hubungan dengan seorang pembisnis, Gracio Devade.

Daniel pun kerap membuat Shani tertawa kala dirinya selesai berdebat dengan Gracio. Na'as nya, Shani terus tertawa kala melihat Daniel yang membuat lelucon. Tanpa di rasa, hari ini menjadi hari terakhir para tim tenaga medis dan anggota TNI-POLRI berdinas di Papua, dalam hitungan jam mereka akan segera meninggalkan tanah Papua.

Kepulangan dari tanah Papua dan kembali ke tanah lahir, tentunya menjadi suatu kebahagiaan untuk semua orang. Namun, berbeda dengan seorang Shani Indira entah kenapa ia tak begitu bersemangat dengan kepulangan ini. Shani sudah nyaman dengan tanah Papua, dengan para warga lokal, dan dengan salah satu perwira tentara yang mempimpin Batalyon infanteri.

Dari arah kejauhan Daniel melihat Shani yang tengah duduk termenung di kursi depan tenda kesehatan. Daniel berpamitan kepada sang komandan untuk menghampiri Shani, dengan besar hati sang komandan mengizinkan.

Daniel menghampiri Shani, duduk di sebelah Shani.

" Ada apa? " Tanya Daniel.

" Tidak ada apa apa " Jawab Shani berbohong.

Daniel mengangguk, di depannya terdapat interaksi para warga yang tak rela beberapa anggota kami berpulang ke tanah lahir. Sejenak, Shani menoleh ke arah Daniel, menatap sesosok pria itu.

" Kesetiap hari nya, kamu tugas dimana? " Tanya Shani.

Atensi Daniel teralihkan, menoleh ke arah Shani.

" Di Jakarta, di batalyon infanteri. " Jawab Daniel.

" Kau? " Tanya Daniel kepada Shani.

" Sama saja, aku juga di Jakarta " Jawab Shani.

" Akankah kita masih bisa bertemu seperti di Papua, saat kita sudah kembali di ke Jakarta? " Tanya Shani perlahan.

" Tentu saja, kau bisa menghubungi ku. Jika kamu ingin bertemu " Jawab Daniel.

Shani tersenyum kemenangan.

" Bagaimana aku bisa menghubungi mu? Kau tidak memberikan nomor ponsel mu ke aku " Cibir Shani.

Daniel membelalakan mata nya, seketika seluruh tubuhnya menoleh ke arah Shani.

" Benarkah?!, jadi, selama ini aku tak memberikan nomor ponsel ke kamu? " Jawab Daniel tak percaya.

Shani mengangguk, Kemudian Daniel mengambil benda pipih tersebut dari saku nya, lalu ia menunjukkan nomor ponsel nya ke Shani. Shani menahan senyum, segera mencatat nomor ponsel Daniel.

" Sudah, terimakasih letnan" Jawab Shani.

" Sama sama, dokter "

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang