Bab 49.

2.2K 257 21
                                    

Hello!








ANTARA DUA CINTA




MENTARI terbit dari sebelah timur, memancarkan sinar nya yang sangat terik. Pagi ini terasa hangat, beberapa orang sudah mulai melakukan aktivitas nya kembali, memulai hari yang baru di pagi ini.
Sinar matahari memasuki sela sela tirai jendela rumah dinas tentara angkatan Darat.

Sinarnya yang terik, menyorot wajah tampan dari pemilik rumah. Sang pemilik terusik, menghalangi sinar matahari yang menyorot wajahnya mengenakan bantal, kemudian kembali tertidur. Suara kekehan terdengar di ruang tamu rumah dinas tentara tersebut.

Shani berjalan mendekati kasur yang di letakkan di ruang keluarga, kasur tersebut di gunakan Daniel untuk tidur.

" Kok tidur di luar sih sayang " Gumam Shani.

Shani duduk di sebelah Daniel, mengusap surai rambut, kemudian mengusap pipi Daniel. Sang empunya terusik, bukannya bangun justru ia memeluk perut sang kekasih.

" Aku kangen kamu " Hirau Daniel.

Shani terkekeh gemas, kembali mengusap pipi sang kekasih.

" Bangun sayang " Ujar Shani lembut.

" Eunghh..., serindu ini kah aku sama kamu? suara kamu seperti nyata sayangg " Hirau Daniel yang masih memejamkan mata.

Shani kembali terkekeh, elusan di pipi Daniel. Berubah menjadi sebuah cubitan kecil. Daniel meringis.

" Awww " Ringis Daniel.

Daniel mengerjapkan matanya perlahan, membuka matanya melihat Shani yang tersenyum kepada nya.

" Aku ada di surga, kah? Bangun tidur lihat bidadari " Ujar Daniel.

Shani terkekeh, pipinya memanas. Ia melayangkan pukulan kecil di lengan Daniel, Daniel tersenyum. Bangun dari tidurnya, dan melihat wajah cantik dari kekasihnya itu.

" Gombal " Cibir Shani.

" Morning cantikku " Sapa Daniel.

" Morning too, sayang " Jawab Shani lembut.

Kemudian, Shani bangkit. Membuka tirai jendela dan pintu rumah Daniel, agar menghindari dugaan yang tidak tidak dari tetangga Daniel. Shani kembali menghampiri Daniel yang masih mengumpulkan nyawa nya.

" Kenapa tidur di luar, sayang? Emang badannya nggak sakit? Nggak kedinginan? " Tanya Shani beruntun.

Daniel tersenyum.

" Semalam sepulang aku dari pesta ada yang mencurigakan, aku memilih untuk tidur di luar sembari berjaga - jaga. Buktinya, lihat! aku meletakkan senjata ku di samping ku " Jawab Daniel.

" Badan aku engga sakit, dan aku engga kedinginan " Lanjut Daniel.

" Meluk senjata mulu, aku nya kapan? " Cibir Shani.

Daniel tertawa, menarik tangan Shani dan memeluk tubuh Shani dari belakang. Shani tersenyum.

" Masa cantikku cemburu sama senjata sih, sayang " Ucap Daniel.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang