Bab 53.

1.9K 255 16
                                    

Hello!





ANTARA DUA CINTA




HARI terus berjalan dan berganti. Matahari bersinar terang, tak terasa hari pernikahan Daniel Bimantara dan Shani Indira Atmadewa sudah dekat. Kini keduanya tengah di pingit, sesuai kesepakatan Daniel dan Shani resmi mengenakan upacara adat Jawa. Keduanya sudah di pingit semenjak satu minggu yang lalu, satu minggu ini semua persiapan persiapan pernikahan Daniel dan Shani semakin di ketatkan, Aldo dan Ollan semakin gigih berlatih pedang pora. Tanpa sadar, dua hari lagi merupakan hari pernikahan Daniel dan Shani terselenggara.

Daniel Bimantara kini menepati rumah Jendral Abimanyu. Di depan rumah Jendral Abimanyu maupun Shani sudah terpasang janur kuning yang menandakan si pemilik rumah tengah mengadakan acara pernikahan. Daniel, memandangi baju - baju yang akan ia kenakan nanti. Memandangi sembari tersenyum.

" Ayah, ibu. Putra mu akan menjadi seorang kepala keluarga " Monolog Daniel.

Daniel membaringkan tubuhnya di kasur, menatap langit langit kamarnya.

" Sungguh, aku sangat gugup dan grogi " Monolog Daniel.

Daniel bangkit dari tidurannya. Mengulurkan tangan seolah olah menjabat tangan tuan Devano. Daniel kembali berlatih akad nikah, selama di pingit Daniel terus menerus berlatih ijab kabul agar nanti tak mengulangi.

" Besok adalah hari terakhir ku menjadi bujang, setelah aku berstatus menjadi 'suami dokter Shani' " Monolog Daniel.

Daniel terkekeh, ia kembali merebahkan tubuhnya di kasur, kembali memandangi langit langit kamarnya.

" Aku rindu Shani, sangat rindu " Monolog Daniel.

Daniel tersenyum, menoleh ke arah samping dan mengambil handphone nya. Daniel membuka handphone dan hendak menelfon Shani. Daniel tersenyum, kala telfon nya tersambung.

" Halo sayang " Sapa Daniel sumringah.

" Halo, nak. Ini mama, sayang. Gimana kabar kamu? " Jawab Shandra

Daniel mengerutkan kening nya, ia langsung terbangun kala mendengar nama mertuanya itu. Daniel melihat nama kontak yang panggil.

" Ini kontaknya Shani, kok yang jawab mama " Batin Daniel.

" Eh! Halo, maa. Kabar baik untuk Daniel " Jawab Daniel gugup.

Daniel mendengar suara kekehan dari seberang sana. Daniel terkekeh tanpa dosa, sembari menggaruk tengkuk leher yang tak gatal.

" Mau nakal ya? kamu lagi di pingit, nak. Tidak boleh ketemu atau berhubungan terlebih dahulu ya sayang. Shani nya aman kok, tidak kenapa kenapa " Ucap Shandra sembari menahan tawa.

" Eh? hehe. I-iya, mamaa. Kalo gitu, Daniel tutup telfon nya. Byee! " Jawab Daniel cepat.

Daniel segera mematikan telfon nya, usai itu Daniel mendumel sendiri tidak jelas.

" HAHA! sabar, nak. Besok kamu siraman, setelah itu ijab kabul setelah itu kalian ketemu " Ujar Jendral Abimanyu yang sudah berdiri di ambang pintu kamar Daniel.

Daniel menoleh ke sumber suara, ia hanya menganggukkan kepala nya saja. Abimanyu tertawa sembari menggeleng kan kepalanya, melihat kelakuan putra angkatnya tersebut.























Gelak tawa terdengar dari penjuru kamar Shani. Kini, Shani tengah melakukan perawatan tubuh, wajah dan lainnya agar terlihat sempurna di hadapan Daniel.

" Lihat! calon suami mu, Shani " Ujar Shandra.

" Dia mau diam diam menelfonmu, untung mama yang mengangkat nya " Lanjut Shandra.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang