Bab 6.

2.4K 250 8
                                    

Hello!






ANTARA DUA CINTA






Sinar mentari yang amat indah, menghiasi cakrawala di pagi hari. Memberikan suasana hangat, untuk penduduk bumi dan bertanda sebagai hari baru telah di mulai. Sinarnya yang amat terang, menembus celah udara tenda kesehatan, dan menyorot ke arah wajah tampan milik seorang Daniel Bimantara. Ia terusik, kala sinar sang bagaskara mengenai kedua bola netra nya.

Mengerjapkan mata, mengedarkan pandangan ke sekeliling. Sepi, dan hening itulah yang Daniel lihat  dan rasakan kala netra nya terbuka. Daniel sedikit menggerakkan badannya, namun terhenti saat merasakan nyeri di bagian bawah perutnya. Daniel menoleh ke arah perut, nampak banyak sekali perban dan cairan yang Daniel tak tau apa saja namanya.

Luka Daniel cukup serius, mengakibatkan ia harus di suntik bius dan luka tersebut di jahit. Perlahan Daniel memegang perut sebelah kiri, menurunkan kedua kaki, berusaha meraih tanah. Kedua kaki nya sudah nampak ke tanah, berjalan perlahan menuju ke luar tenda. Udara yang cukup dingin, bersatu dengan hangat menyentuh kulit nya.

Kembali mengedarkan pandangan, melihat sekeliling samping kanan kiri. Pandangan Daniel terhenti dan tertuju, ke sebelah kanan, nampak disana sedang terjadi kegiatan senam pagi bersama, beberapa anggota TNI dan Polri ikut serta, dan tentunya para tim tenaga medis yang mengadakan acara tersebut.

Tak lama setelah menatap, Daniel melanjutkan perjalanan menuju kediaman nya selama disini. Tak jauh, hanya beberapa menit sudah sampai.

Tinggal beberapa langkah lagi, Daniel telah sampai di rumah. Namun, langkah nya terhenti kala melihat Aldo yang keluar mengenakan seragam olahraga. Aldo membulat kan mata nya, melihat sesosok sahabat yang sedang berdiri sembari memegang perut.

Aldo panik, berlari ke arah Daniel. Meraih tangan sebelah kanan Daniel dan di kalung kan di leher nya.

" Kenapa nggak bilang mau pulang? Aku akan menjemput mu" Ujar Aldo sembari menimpah Daniel menuju ke dalam rumah.

" Aku tak tau, jika kau mau ke tenda kesehatan menjenguk ku. Aku pikir kau ikut senam " Jawab Daniel.

Aldo meletakkan Daniel, untuk duduk di sofa.

" Tadi nya aku mau gitu, menjenguk kau dan ikut senam " Jawab Aldo.

" Ikutlah, aku akan mandi. Badan ku terasa lengket " Jawab Daniel sembari berusaha untuk berdiri dan berjalan menuju kamar.


Aldo menatap tak suka ke arah Daniel.

" Kau yakin ingin mandi? " Tanya Aldo heran.

" Iya, ada apa? " Jawab Daniel, langkah nya terhenti dan menoleh ke arah Aldo.

" Jahitan mu belum kering, Bimantara. Kenapa kau ingin mandi? alangkah baiknya, kau bilas tubuhmu dengan kain saja, jangan sampai mengenai luka mu " Jawab Aldo.

Daniel terkekeh.

" Jangan terkekeh, Bimantara. Itu pesan dokter Shani untuk mu, dan di titipkan kepada ku. Sudah cepat sana kau lakukan apa yang aku bilang, setelah itu merapat " Lanjut Aldo sembari meninggal kan Daniel sendirian di rumah.

Daniel tersenyum tipis, kemudian ia berjalan memasuki rumah dan melakukan apa yang Dokter Shani pesankan untuk nya.

Ritual membersihkan badan telah selesai, Daniel kembali mengenakan seragam yang baru dan tak sobek lagi seperti kemarin. Usai bersiap, Daniel segera memakai sepatu dan berjalan dengan gagahnya menuju titik kumpul.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang