Bab 37.

2.3K 253 12
                                    

HELLO!









ANTARA DUA CINTA







MENTARI telah terbit dari ujung timur, menggantikan rembulan dan gemintang. Langit berwarna biru, burung burung berkicau, berterbangan menghiasi langit di kala pagi hari ini. Hari baru di mulai.

Seorang gadis berambut panjang, berdarah jakarta tersebut terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Ia mengerjapkan matanya pelan, kala sinar mentari masuk ke dalam kamar nya tanpa permisi. Shani Indira, mengumpulkan nyawa. Usai nyawa nya terkumpul, ia meraih handphone dan di mainkan. Hari ini, ia sangat santai pasal nya ia tidak ada tugas operasi ataupun cek pasien.

Saat asik bermain handphone, ia mendengar suara pintu kamarnya yang di ketuk. Shani mengalihkan perhatian, meletakkan handphone. Dan beralih duduk.

" Masuk! " Teriak Shani.

Knop pintu terbuka, menampilkan wanita paruh baya dengan pakaian nya yang cantik, serta rambut yang di gerai.

" Keluar, nak. Daniel di bawah " Ujar Wanita paruh baya tersebut yang tak lain, Mama Shani.

Shani mengernyitkan keningnya.

" Iya, maa. Shani ke bawah " Jawab Shani di sertai dengan kebingungan nya.

Shandra mengangguk, menutup kembali pintu kamar putri semata wayangnya itu. Usai sang ibunda pergi, Shani bangkit dari kasur. Menyisir rambut panjang nya asal, dan segera menemui sesosok pria yang kini sudah menjadi kekasih nya.

Kedatangan Shani di sambut dengan senyuman Daniel yang amat sangat manis. Shani tersenyum sumringah, mempercepat langkah dan menghampiri Daniel.

" Pagi sekali kamu kesini nya " Celetuk Shani.

Daniel mengernyitkan keningnya.

" Loh, bukankah kamu mau joging, pagi - pagi? " Tanya Daniel heran.

" Ih, siapa yang mengajak? " Jawab Shani.

" Kamu, sayangg. Kamu semalam bilang ke aku " Jawab Daniel di sertai kekehan.

Shani membulat kan matanya, ia telah mengingat bahwa ia tadi malam mengajak Daniel untuk pergi joging dan menikmati bubur ayam di dekat stadion.

Namun, rasa malas Shani sudah menyerang. Shani merentangkan tangannya, dan bergelayut manja kepada Daniel.

" Kapan kapan saja, ya? Aku sungguh mengantuk, Danielll " Rengek Shani. Sembari terus bergelayut manja kepada Daniel.

Daniel terkekeh, memegang pinggang Shani.

" Eits, tidak boleh sayang. Kamu dokter pasti sibuk, biar tidak sakit, harus di sertai olahraga. Jalan pagi, saja. Tidak lari " Jawab Daniel.

Shani menggerutu, ia terus bergelayut manja kepada Daniel. Menghiraukan di belakang keduanya ada Tuan Besar Dewangga, Tuan muda Devano dan Nyonya Shandra yang memerhatikan mereka dengan tatapan bingung.

Usai mengeluarkan seribu bujukan untuk Shani, akhirnya Shani luluh dan segera berjalan balik ke kamarnya untuk berganti baju. Daniel terkekeh, melihat wajah kesal Shani.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang