Bab 36.

2.3K 274 22
                                    

Hello!










ANTARA DUA CINTA







REMBULAN dan gemintang, bersinar menerangi langit malam. Lampu - lampu kota bersinar, menambah kecantikan ibu kota pada malam hari. Udara malam ini, terasa cukup dingin. Namun, dinginnya tak membuat acara makan malam yang di adakan tuan besar Dewangga Atmadewa terhalang.

Kini, Dewangga bersama tamu undangan lainnya. Tengah menyantap makan malam sembari berbincang. Makan malam berjalan kondusif, dan tidak ada halangan apapun. Daniel Bimantara, Ollan dan Aldo terus di ajak berbincang oleh Dewangga, Devano dan para Jendral.

Shani menatap Daniel yang duduk berhadapan dengan Daniel, ia tersenyum kala mendengar dan melihat tutur kata, bicara dan gerakan Daniel yang santai namun sopan, kala berbicara dengan kakek dan ayahnya.

Dewangga mengakhiri obrolan, Daniel menghabiskan sisa makan malamnya. Jamuan makan malam utama, telah selesai. Para maid kembali berdatangan mengantarkan makanan penutup.

Aldo asik menikmati makanan penutup, ia sangat suka dengan makanan manis. Ollan melirik ke arah Aldo, menyenggol lengan Aldo.

" Apasih, ganggu " Protes Aldo dengan lirih.

" Seharusnya Daniel malam ini nembak Dokter Shani " Bisik Aldo.

" Yang benar saja kau, mana beraninya dia nembak dokter Shani di hadapan para Jendral sekaligus keluarga nya " Jawab Ollan dengan berbisik.

Keduanya berbisik terus menerus, sampai mengalihkan perhatian Marsekal yang duduk tak jauh dari mereka.

" Ollan, Aldo ada apa? " Tanya Marsekal.

Sontak, seluruh atensi mengarah ke arah Ollan, Aldo.

" Oh! ituuu kata Ollan, makanan nya enak " Jawab Aldo santai.

Marsekal mengangguk, kemudian atensi sudah tak lagi ke arah mereka. Ollan dan Aldo, kompak menoleh ke arah Daniel yang tengah asik menikmati puding.

" Ee, tuan Dewangga, Tuan Devano. Mohon maaf, boleh kah aku meminjam Daniel? Ada yang ingin kita bicarakan " Ujar Ollan.

" Iya, tidak apa apa, nak. Silahkan ambil waktu kalian " Jawab Dewangga.

" Terimakasih, tuan "

Aldo dan Ollan langsung berdiri, sedangkan Daniel menatap kedua sahabat nya bingung. Tanpa pikir lama, Ollan langsung menarik Daniel. Dan pergi menjauh dari keluarga Atmadewa dan para tamu undangan.

Usai di rasa cukup jauh, ketiga nya berhenti.

" Ada apa sih? ganggu makan puding aja " Protes Daniel sembari merapikan seragam nya.

" Kapan kau akan mengutarakan perasaan mu kepada Shani? " Ucap Ollan.

" Aku tak banyak mental buat mengutarakan perasaan ku kepada Shani, sekarang. Kau lihat saja, sangat ramai dan ada keluarga Shani " Jawab Daniel.

" Astaga, Bimantara. Gunakan mental mu saat kau berperang melawan musuh, mu! Ayolah! " Jawab Aldo tegas.

" Kalian berdua hanya bisa berbicara, aku yang merasakan dan mengalami " Jawab Daniel.

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐃𝐔𝐀 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [𝑬𝑵𝑫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang