🍂 Part 23 🍂

427 43 11
                                    

🍂🍂🍂 

Di ruang utama super market, terlihat Sherin yang bertengkar dengan Tony, ayahnya. Sementara orang-orang di sana tak ada yang mau ikut campur. Mereka hanya menonton. 

Danny dan Devon memasuki ruangan utama untuk memisahkan ayah dan anak yang sedang bertengkar itu. 

"Sherin, dengarkan Ayah," bujuk Tony. 

"Aku tak mau mendengarkan Ayah lagi!" teriak Sherin. "Ayah yang telah membuat ibuku terbunuh! Ayah benar-benar jahat! Sial, seharusnya aku tak percaya pada Ayah!" 

Alma dan Edgar memasuki ruangan untuk melihat apa yang terjadi. 

"Ada apa ini? Jangan membuat keributan yang mengganggu sekitar," gerutu Harsa yang memakai celemek. Tampaknya ia tengah memasak di ruangan lain yang dijadikan dapur dadakan. 

"Aku benci Ayah!" teriak Sherin sembari meronta dan berusaha melepaskan diri dari Danny. 

"Apa yang terjadi, Sherin?" tanya Alma. 

Sherin menunjuk ayahnya. "Dia, dia telah membunuh ibuku!" teriaknya. 

Edgar dan Alma terkejut mendengar ucapan Sherin. 

"Tapi, bukankah waktu itu kau bilang, kau melihat ibumu diserang zombie?" tanya Edgar. 

"Itu benar, tapi itu semua gara-gara Ayah. Ibu tahu Ayah selingkuh dan marah. Karena tak ingin disalahkan, Ayah sengaja membiarkan ibu terbunuh oleh zombie sialan itu," kata Sherin sembari menangis tersedu-sedu. 

Alma menenangkan Sherin yang menangis histeris. 

Kembali ke kejadian di mana ibunya Sherin __yang bernama Sarah__ terinfeksi virus zombie.

🍂 Flashback On 🍂

Hari itu, Tony dan keluarganya tengah berada di lantai dua saat zombie pertama kali muncul. Mereka melihat para zombie itu berkeliaran di luar rumah. 

"Apakah 911 tidak merespon?" tanya Sarah pada Sherin yang sibuk menghubungi 911.

Sherin menggeleng kecewa. 

Selama tiga hari, mereka melakukan aktivitas di lantai dua. Semuanya mulai membosankan. 

Pagi itu, Tony sedang berada di kamar mandi yang merangkap dengan kamar tidur untuk membersihkan diri. Sementara itu, Sarah berada di kamar dan mengetik di laptopnya. Anak-anak sibuk di kamar masing-masing. 

Ponsel Tony berdering menandakan ada notifikasi yang masuk. 

Sarah yang penasaran pun mengambil ponsel tersebut, lalu memeriksanya. Namun, layarnya dikunci oleh sidik jari. Dari jendela apung di layar ponsel, diketahui bahwa ada seorang wanita bernama Jessica yang mengirimkan pesan chat. 

Jessica : Aku benar-benar takut. Banyak zombie di luar. Bisakah kau datang ke mari, Sayang? 

Sarah mengernyit. Namun, ia segera meletakkan kembali ponsel tersebut ke meja saat pintu kamar mandi dibuka. Tony ke luar dan kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. 

Di tengah malam, Sarah terbangun dari tidurnya. Ia melihat Tony masih tertidur lelap. Sarah pun bangkit dan mengambil ponsel Tony di meja, lalu membuka kunci layar dengan sidik jari suaminya. 

Dengan perlahan, Sarah menarik tangan Tony dan memindai sidik jari suaminya itu. Akhirnya ponsel tersebut bisa dibuka. 

Sarah memeriksa seluruh isi ponsel. Ia terkejut melihat pesan chat antara Tony dengan Jessica. Rupanya mereka berdua pernah melakukan hubungan seksual. Bahkan, kegiatan seksual itu direkam. 

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang