🍂🍂🍂
Baca juga novel karya ucu_irna_marhamah yang lainnya. Ada berbagai genre yang bisa kalian pilih. Dimulai dari genre romance, action, horor, thriller, misteri, remaja, adventure, survival, dan lain sebagainya.
Novel khas ucu_irna_marhamah adalah drucless. Jangan lewatkan seri drucless dalam novel Drusilla.
Terima kasih.
Lanjut ke Part 55.
🍂🍂🍂
Markas Avis Biru.
Devon membuka helmnya.
"Sudah aku duga. Aku tak pernah menyukaimu sejak awal," ucap Ezlyn.
"Aku juga tidak pernah menyukai gadis pembangkang sepertimu. Tapi, ada bagusnya Edgar diam-diam memberikan pistolku padamu. Sebenarnya ada alat pelacak di pistol tersebut. Itulah sebabnya aku berhasil menemukan keberadaan kalian," tutur Devon.
Ezlyn menautkan alisnya.
Devon beranjak dari tempat duduknya. "Baiklah, sekarang buat kedua bocah ini hilang ingatan. Orang tua baru mereka akan segera datang menjemput," ucapnya, kemudian berlalu pergi.
Anggota Avis menyeret Ezlyn dan Alden menuju ke ruangan lain. Mereka berdua dimasukkan ke dalam kapsul dan diikat. Kepala mereka dipasangi helm.
Dua ilmuwan menyalakan mesin kapsul untuk memproses penghapusan ingatan Ezlyn dan Alden.
Muncul angka 2 di layar kapsul. Artinya, proses penghapusan ingatan membutuhkan waktu selama 2 jam.
Beberapa anggota Avis berjaga di dalam dan di luar ruangan. Sementara itu, Devon bergegas pergi ke ruangannya ketika ia mendengar kabar kalau Kapten Avis Merah telah tewas di dalam markas.
"Siapa yang membunuh Kapten Avis Merah?" tanya Devon sembari melihat ke layar komputer.
Anggota Avis yang mengotak-atik komputer menjawab, "Dari CCTV, terlihat jika orang yang membunuh Kapten Merah adalah salah satu zombie di sana dan juga Ashley, anggota lama Avis yang sekarang menjadi buronan."
Di layar, terlihat James zombie yang menembak dahi Kapten Avis Merah dan Ashley yang juga ada di sana dalam kondisi terluka.
"James, ya. Dan...." Devon membuang napas kasar. "Ashley selalu saja membuat masalah."
Di ruangan kapsul.
Tembakan melesat menembus kaca dan mengenai salah satu anggota Avis yang berjaga. Para pasukan Avis lainnya pun bersiaga dan menembaki tempat dari mana tembakan barusan berasal.
Di ruangannya, Devon dan dua anggota Avis mendengar suara keributan dari ruangan kapsul.
Devon melihat CCTV yang mengarah ke hutan samping laboratorium. Ia bisa melihat beberapa orang berada di sana. Mereka rupanya zombie pasif yang kemungkinan besar berasal dari markas Avis Merah dan datang ke laboratorium untuk menyerang.
Senjata yang digunakan para zombie pasif itu juga berasal dari markas Avis Merah.
Devon meninju meja. "Bunuh mereka semua tanpa tersisa. Persetan meski mereka zombie pasif!" ucapnya.
Kedua anggota Avis pun bergegas pergi.
Drone yang membawa bom diterbangkan di udara. Ketika tepat berada di atas hutan, tempat di mana para zombie pasif itu menyerang, bom dijatuhkan.
Terjadi ledakan beruntun di hutan tersebut.
Sementara itu di ruang kapsul, para anggota Avis yang berada di sana menembaki hutan secara membabi buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRIK 05
AdventureKetika zombie menguasai wilayah tempat tinggalmu, apa yang akan kau lakukan? Kau yakin akan bertahan di dalam rumahmu? Mereka sangat peka dengan suara dan bau tubuh manusia.